Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Utara, Djarot Syaiful Hidayat dan Sihar Hamonangan Sitorus menghadiri deklarasi Barisan Relawan Djarot-Sihar (Bara Djoss) di lantai 4 aula Asrama Haji Medan, Minggu (4/5/2018)
Kehadiran Djarot-Sihar disambut meriah para relawan dan simpatisan dengan meneriakkan yel-yel dan nyanyian “Djoss Pasti Menang.” Dalam kesempatan tersebut, Djarot-Sihar mengenakan topi caping petani sebagai gambaran pasangan tersebut sangat dekat dengan kehidupan orang-orang kecil.
Dalam sambutannya, Sihar Sitorus mengajak masyarakat Sumatera Utara bergotong-royong untuk memenangkan Djarot-Sihar (Djoss) dalam konstelasi Pilgubsu mendatang. “Kami menjanjikan perubahan agar Sumut ke depan lebih baik lagi. Marilah kita bergotong royong untuk memenangkan Djoss” seru Sihar.
Sementara Djarot mengapresiasi kehadiran ribuan relawan dalam deklarasi tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengaku bangga dengan kekhlasan para relawan yang timbul guna memenangkan Djoss.
“Kami bangga masuk ke Sumut disambut dengan kekuatan berlipat-lipat yakni dengan keikhlasan dan kesukarelawan kalian. Kita semua menginginkan perubahan yakni Sumut bersih, pendidikan bagus, birokrasi yang melayani, mudah dan transparan, stadion yang bagus, danau toba wisata yang bertaraf internasional. Untuk itu marilah mulai sekarang kita bergerak dan bertindak, jangan hanya berteriak-teriak.” ujar Djarot.
Mantan Walikota Blitar dua periode tersebut menegaskan Djoss siap mengabdi untuk masyarakat Sumut. “Mari kita ciptakan pilkada yang damai. Saya dan pak Sihar siap mengabdi untuk Sumatera Utara,” tegas Djarot.
Sementara perwakilan relawan mengatakan, selama ini Sumatera Utara mempunyai dua “penyakit kanker parah” berupa pelayanan birokrasi yang buruk dan premanisme yang akut. Kondisi ini menyuburkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang menghambat pembangunan di segala bidang.
Kondisi ini menyebabkan sejumlah pemimpin Sumut yang tersandung masalah hukum. Selama birokrasi dan premanisme tidak diselesaikan, selama itu pula selalu dirundung masalah hukum.
Acara deklarasi juga diisi dengan pengungkapan ikrar masyarak Sumut. Ketua Panitia pendeklarasian Munthe mengungkapkan setelah pendeklarasian, Tim Relawan akan bergerak ke 33 kabupaten/kota untuk menghalang kekuatan dan membentuk/merekrut 1 juta saksi. (Martua Situngkir)