Sihar P. H. Sitorus berkeliling Pasar Raya Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan Rabu (16/01). Sihar membeli beberapa keperluan pokok sekaligus menyapa para pedagang Pasar Raya Dolok Sanggul.

“Selamat sore Amang, Inang, Saya Sihar P. H. Sitorus calon legislatif DPR RI dari Daerah Pemilihan 2 Sumatera Utara,” ujar Sihar sambil menyalami setiap orang yang dijumpainya.

Ternyata popularitasnya di Dolok Sanggul masih melekat di masyarakat, terutama pasca mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara bersama Djarot Saiful Hidayat beberapa waktu lalu. Mereka mengungkapkan kekecewaan mereka atas kekalahan yang menimpa DJOSS waktu itu.

“Ah sudah berharapnya kami DJOSS menang, biar bisa berubah Sumut ini, tapi gimana lah, kecewa kali lah kami,” tutur Siregar salah seorang yang ditemui Sihar di sebuah warung kopi dekat pasar.

Menanggapi hal tersebut Sihar hanya tersenyum, bagaimanapun dirinya menekankan bahwa saat ini tugasnya dan pendukungnya adalah memberi kesempatan kepada pemerintah terpilih untuk mengambil kebijakan dan keputusan. “Wah, bagaimanapun kita tetap harus mendukung dan memberi kesempatan kepada yang terpilih untuk bekerja, sekaligus mengawal pembangunan nya,” ucap Sihar sambil tertawa.

Sihar yang menggunakan setelan kemeja biru dan celana kepler itu kemudian ditanyai mengenai komisi berapa dan akan melakukan apa di masa reses nya nanti untuk daerah pemilihannya. Menjawab hal itu, Sihar mengaku belum memiliki tembakan khusus untuk masuk ke komisi berapa, namun demikian ia menegaskan dengan atau tidaknya ia mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif DPR RI, dia akan tetap meninjau daerah Dolok Sanggul dan wilayah lain di Dapilnya.

“Kalau soal komisi nanti dulu lah ya, komisi berapa pun pasti saya tetap akan perjuangkan kalian. Namun kalau soal masa reses, pastilah saya akan tetap turun ke daerah, dengan atau tidak terpilihnya saya sebagai anggota legislatif, sebelumnya saya juga selalu ke sini kan,” ujar Sihar.

Lebih lanjut Sihar memohon masukan dan saran dari masyarakat mengenai potensi lokal apa yang bisa diberdayakan dari Kabupaten Humbang Hasundutan. Beberapa sepakat Sihar untuk memberdayakan kopi khas kabupaten itu.

Dari kacamata seorang pengusaha Sihar kemudian bertanya soal menjadi seorang pengepul kopi di sana. “Kalau saya jadi pengepul kopi, nanti ada yang marah gak ya? Mematikan usaha yang lain tidak?” ujar Sihar sambil tertawa.

Masyarakat yang ditemuinya pun sepakat hal tersebut tidak akan mematikan usaha lokal dan tidak menimbulkan kemarahan jika sudah memiliki izin.

Sihar kemudian melanjutkan perjalanannya berkeliling pasar. Dia membeli ikan asin, andaliman, buah-buahan, dan bahan-bahan lainnya.