Archive

Category: Sidebar Post

5 posts

Gelombang PHK Massal di Industri Tekstil: Anggota DPR RI Sihar Sitorus Soroti Faktor Penyebab dan Dampak Regulasi

Gelombang PHK Massal di Industri Tekstil: Anggota DPR RI Sihar Sitorus Soroti Faktor Penyebab dan Dampak Regulasi

Jakarta – Anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan, Sihar Sitorus, menyoroti faktor-faktor penyebab gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di industri tekstil, terutama di PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). Dalam rapat bersama Kementerian Tenaga Kerja, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, Sihar menegaskan bahwa PHK massal ini bukan sekadar dampak dari kondisi ekonomi global, tetapi juga dipicu oleh kebijakan dalam negeri yang kurang berpihak pada industri lokal.

Menurut data Asosiasi Produsen Serat dan Benang Indonesia, dalam dua tahun terakhir, sekitar 60 perusahaan tekstil tutup dan menyebabkan 250.000 tenaga kerja kehilangan pekerjaan.

Faktor-Faktor Penyebab PHK Massal di Industri Tekstil

Sihar mengidentifikasi tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya PHK massal dalam sektor ini:

1. Manajemen Perusahaan yang Buruk (Bad Management)

Salah satu penyebab utama kebangkrutan perusahaan tekstil adalah pengelolaan keuangan yang tidak efektif. Sihar menyoroti kemungkinan bahwa utang perusahaan yang membengkak dan ketidakmampuan manajemen dalam menyusun strategi bisnis yang adaptif membuat banyak perusahaan tekstil tidak bisa bertahan.

“Apakah PHK ini akibat dari manajemen perusahaan yang buruk, di mana mereka mengambil keputusan bisnis yang tidak tepat? Apakah investasi yang mereka lakukan justru menyebabkan beban utang besar? Ini yang perlu kita gali lebih dalam,” ujarnya.

Ia juga meminta agar kurator yang saat ini menangani rekening dan aset Sritex memberikan penjelasan transparan terkait kondisi keuangan perusahaan serta kemampuan mereka untuk tetap beroperasi.

2. Dampak Regulasi: Kebijakan Impor yang Tidak Terkontrol

Salah satu faktor eksternal yang memperburuk kondisi industri tekstil adalah kebijakan pemerintah yang membuka keran impor secara luas, terutama setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024.

“Kebijakan ini membuka keran impor secara besar-besaran, membuat pasar domestik dibanjiri produk impor murah. Akibatnya, industri lokal semakin tertekan dan banyak yang tidak mampu bersaing,” ujar Sihar.

Ia mencontohkan bahwa banyak pengusaha yang sudah menginvestasikan modal besar dalam produksi, namun terpaksa menanggung kerugian karena harga pasar tidak naik akibat membanjirnya produk impor. Ini membuat banyak perusahaan kesulitan menjual produk mereka dengan harga yang kompetitif, hingga akhirnya memilih untuk menghentikan produksi dan melakukan PHK.

3. Dampak Krisis Ekonomi dan Perubahan Tren Konsumsi

Selain itu, faktor ekonomi global dan perubahan pola konsumsi masyarakat juga turut berperan dalam melemahkan industri tekstil. Penurunan daya beli masyarakat serta pergeseran ke produk yang lebih murah membuat industri tekstil dalam negeri semakin terjepit.

“Jika industri tekstil lokal tidak didukung dengan kebijakan yang melindungi produk dalam negeri, maka semakin banyak perusahaan yang akan tumbang,” tegasnya.

Dampak PHK Massal dan Urgensi Solusi Konkret

Selain mengidentifikasi faktor penyebab, Sihar juga menyoroti dampak luas dari PHK massal ini, yang tidak hanya berdampak pada pekerja yang kehilangan mata pencaharian, tetapi juga pada keluarga mereka yang bergantung pada pendapatan dari sektor ini.

Ia mengingatkan bahwa gelombang PHK ini dapat terus meningkat jika tidak ada intervensi serius dari pemerintah, terutama dalam mengoreksi kebijakan impor dan memberikan dukungan kepada industri tekstil lokal.

“Jika dalam dua tahun terakhir sudah ada 60 perusahaan yang tutup, maka tren ini bisa terus berlanjut jika pemerintah tidak segera mengambil langkah strategis. Kita butuh solusi konkret, bukan sekadar wacana,” tegasnya.

Tuntutan DPR RI: Pemerintah Harus Bertindak

Untuk mengatasi masalah ini, Sihar meminta Kementerian Tenaga Kerja dan instansi terkait untuk:

  1. Mengevaluasi kebijakan impor tekstil agar industri lokal tidak semakin terpuruk.
  2. Mengawal transparansi keuangan perusahaan yang bangkrut untuk memastikan hak-hak pekerja tetap dipenuhi.
  3. Menyusun strategi nasional untuk membuka lapangan kerja baru, terutama bagi pencari kerja terdampak PHK maupun pencari kerja pada umumnya.
  4. Melibatkan kurator dan manajemen perusahaan dalam diskusi publik, guna mencari solusi terbaik untuk keberlanjutan industri tekstil di Indonesia.

“Kita tidak bisa terus membiarkan kebijakan yang justru memperburuk kondisi industri nasional. Pemerintah harus hadir dan memberikan solusi nyata agar industri tekstil tidak semakin hancur,” pungkasnya.

Sihar Sitorus Bersilaturahmi dengan Tokoh Adat dan Agama di Palas

Sihar Sitorus Bersilaturahmi dengan Tokoh Adat dan Agama di Palas

Dr. Sihar P.H. Sitorus anggota DPR RI Komisi XI Fraksi PDI Perjuangan bersilaturahmi dengan Tokoh Adat, Tokoh Agama serta masyarakat Kabupaten Padanglawas, Selasa (12/12/23) di Desa Salambue kecamatan Barumun, kemarin.

Kunjungan Anggota komisi XI yang membidangi keuangan dan ekonomi itu dalam rangka silaturahmi Lintas Etnis Nusantara (LEN) dengan tokoh Adat, Agama serta masyarakat dalam merajut budaya memperkokoh
Nusantara.

“Melalui Lintas Etnis Nusantara (LEN ) ini, kita kembali menggali apa yang menjadi peninggalan leluhur kita, kalau sudah jadi anggota DPR Provinsi atau Kabupaten harus ingat selalu Padanglawas. Dengan dukungan amang dan inang serta adik -adik semua, saya bisa duduk di Senayan di DPR RI,”ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Lintas Etnis Nusantara (LEN) Sumatera Utara Drs. H. Rahmad Pardamean Hasibuan mengatakan, kehadiran Sihar P. H. Sitorus ke Palas ini bertujuan merajut silaturahmi dengan tokoh agama dan adat serta masyarakat.

Terkhusus dalam pencalonan Sihar PH Sitorus sebagai calon wakil rakyat dari Dapil Sumut II melalui PDI Perjuangan, mari kita bergandengan tangan untuk memberikan dukungan kepadanya untuk pemilu serentak 2024.

Rahmad P. Hasibuan juga berharap, melalui pertemuan merajut persaudaraan dan budaya ini, mari kita satukan langkah untuk mengantarkan Bapak Sihar PH Sitorus kembali ke Senayan.

“Mengendepankan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, maka perbedaan pilihan bukan menjadi alasan kita merusak persaudaraan.” ucapnya.

Sementara, Ketua DPC PDI Perjuangan Palas Ir.H.Haris Simbolon mengatakan, ke depan Padanglawas membutuhkan figur sosok wakil rakyat yang berkualitas dan memiliki komitmen dalam mendorong pembangunan kemajuan daerah.

“Sosok figur wakil rakyat yang berkualitas tentu memiliki padangan yang luas untuk meningkatkan kemajuan daerah dari ketertinggalan sehingga bisa sejajar dengan kabupaten lainnya,” ujarnya.

Menurut Haris Simbolon, PDI Perjuangan selalu mengedepankan kepentingan rakyat kecil yang selalu membela “Wong Cilik”. Jadi jangan ragu untuk memilih sosok figur wakil rakyat yang berpihak dengan rakyat.

“Mari kita bangun kedaulatan demokrasi yang memberikan manfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan dengan memberikan amanah kepada sosok calon legislatif yang memiliki kepedulian terhadap daerah maupun nasional,” tandasnya.

source: realitasonline.id

Religion and politics

Religion and politics

Sed iaculis pellentesque magna facilisis sagittis. Sed risus dolor, euismod ut varius vitae, vestibulum id ex. Praesent tempor diam eros, sed tristique felis auctor fringilla. Nam congue quam eget magna aliquam pretium. Phasellus id tellus id tortor condimentum condimentum.Cras facilisis vitae felis viverra pretium. Proin eget diam sem. Morbi rutrum libero vitae nisl blandit vulputate sed id libero. Donec nec metus eget nibh scelerisque posuere. Suspendisse vel rutrum nulla, in vulputate mauris. Quisque sodales efficitur gravida.

Political theologies

Political theologies

Morbi sagittis dolor a facilisis hendrerit. Sed vitae eros eu nunc vestibulum venenatis eu eu urna. Maecenas vehicula a nulla non iaculis. Curabitur nec purus pellentesque, gravida nisl ultricies, aliquet tellus. Mauris et arcu a ipsum imperdiet mollis.