Archive

Tag: DPR RI

6 posts

Perlukah Wisata Halal untuk Danau Toba?

Perlukah Wisata Halal untuk Danau Toba?

Pengembangan wisata Danau Toba sedang digencarkan, kedatangan Presiden Joko Widodo dan jajarannya Juli lalu membawa angin segar kepada warga sekitar Danau Toba secara khusus dan masyarakat Sumatera Utara secara umum.

Danau seluas 1.130 km² yang terkenal akan keindahannya kini mulai diperhatikan oleh Pemerintah Pusat. Oleh tangan dingin Jokowi wilayah Danau Toba akan disulap menjadi daerah wisata kelas dunia sebagaimana Bali yang begitu tersohor keindahannya hingga ke luar negeri.

Seiring berjalannya waktu hal yang seharusnya membanggakan tersebut malah menimbulkan kekhawatiran dari beberapa kalangan mayarakat Batak. Pasalnya, pengembangan wisata kelas dunia ini turut membawa pencanangan Wisata Halal oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. Menurut Edy, wisatawan mancanegara yang akan datang ke Danau Toba akan berasal dari negara-negara muslim, seperti Brunei Darussalam atau Malaysia.

Bila yang dimaksudkan oleh Gubsu adalah pembangunan Masjid atau tempat makan yang bisa dinikmati umat Muslim mungkin tidak akan menjadi masalah. Namun akan menjadi masalah bila yang dimaksudkan Edy malah menertibkan apa yang sudah menjadi adat istiadat dalam kehidupan mayarakat Batak, salah satunya penataan hewan berkaki empat agar tidak sembarang dipotong di tempat-tempat umum karena status Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Sementara hewan berkaki empat seperti babi atau kerbau adalah bagian dari budaya Batak sejak lama. Melarang pemotongan hewan berkaki empat yang dicanangkan tersebut tentunya dirasa tidak menghormati adat masyarakat setempat.

Memang pengembangan wisata Danau Toba diharapkan dapat menarik wisatawan dari luar negeri untuk datang. Namun perlu diperhatikan juga agar hal tersebut tidak mengganggu adat istiadat masyarakat lokal yang menganggap pemotongan hewan adalah halal menurut mereka. Tradisi lokal, budaya setempat memiliki nilai kearifan yang tinggi.

Perlu diketahui, menghormati budaya dan tradisi lokal itu adalah bagian dari Kode Etik Pariwisata Dunia, yang telah diratifikasi oleh UNWTO, di mana kegiatan pariwisata harus menghormati budaya dan nilai lokal (local wisdom) agar tidak meresahkan masyarakat di sekitar atraksi di destinasi.

Bila menilik Bali, pengembangan pariwisata di Bali tidak pernah menambahkan halal di belakangnya. Bali memilih menjual keindahan alamnya dan budaya yang telah ada sejak dulu. Apakah kesuksesan Bali sebagai lokasi wisata kelas dunia masih diragukan?

Pembangunan Masjid, Rumah Makan Muslim, dirasa sudah cukup untuk memberi kenyaman terhadap wisatawan Muslim tanpa harus menggeser apa yang sudah membudaya di masyarakat setempat. Penggunaan embel-embel halal tentunya merupakan hal yang sensitif, karena definisi halal bagi setiap keyakinan adalah berbeda. Akan menjadi indah bila perbedaan definisi itu dapat dipahami oleh masing-masing keyakinan.

 

Oleh: Sihar P. H. Sitorus (Anggota Legislatif Terpilih DPR RI 2019-2024)

Blusukan ke Penenun Ulos di Tapanuli Utara, Sihar Sitorus: Siapa Bilang Batak Tak Bisa Sabar

Blusukan ke Penenun Ulos di Tapanuli Utara, Sihar Sitorus: Siapa Bilang Batak Tak Bisa Sabar

SiharSitorus.Com – Sihar P. H. Sitorus, Calon Legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melakukan kunjungan ke Kabupaten Tapanuli Utara, Kamis (7/3/2019).

Setiba di Tapanuli Utara, pria yang akrab dipanggil Sihar Sitorus ini memulai aksi blusukannya di Desa Simorangkir, Kecamatan Siatas Barita.

Sihar bertemu masyarakat dan berdiskusi soal berbagai permasalahan yang kini dihadapi masyarakat di Tapanu Utara, terutama soal peningkatan perekonomian masyarakat.

Selain berdiskusi soal masyarakat, Sihar Sitorus juga memperbincangkan tentang progres pembangunan infranstruktur oleh pemerintahan Jokowi yang kini sudah mulai dirasakan masyarakat.

Dalam kunjungan ini Sihar Sitorus juga turut mengunjungi masyarakat penenun ulos khas Tapanuli Utara. Pengerjaan ulos ini berbeda dengan ulos tenun lainnya.

“Pengerjaannya butuh waktu 3 bulan, alat yang dipakai berbeda dengan tenun pada umumnya, dibutuhkan ketelitian yang lebih tinggi untuk membuat ulos ini,” ujar pengerajin ulos kepada Sihar.

Sihar tampak serius memperhatikan pengerajin saat menenun olos, dan menyampaikan rasa kagumnya dengan karya penenun yang dilihatnya.

“Siapa bilang orang Jawa saja yang sabar, ini bukti orang Batak juga bisa sabar,” tutur Sihar setelah mengetahui proses panjang yang dilalui sebuah kain tenun ulos khas Desa Simorangkir.

DPC PDI Perjuangan Labura Tak Akan ‘Mardua Holong’ Dari Sihar Sitorus

DPC PDI Perjuangan Labura Tak Akan ‘Mardua Holong’ Dari Sihar Sitorus

SiharSitorus.Com – Seminggu terakhir, Calon Legislatif PDI Perjuangan, Sihar P. H. Sitorus melakukan rangkaian kunjungan silaturahmi di Labuhanbatu Raya (Labuhanbatu, Labusel dan Labura).

Kunjungan silaturahmi tersebut dia mulai sejak 21 Februari 2019, hingga Rabu 27 Februari. Selama seminggu Sihar Sitorus melakukan kunjungan ke berbagai pelosok di Labuhanbatu Raya.

Dalam kunjunganya Sihar Sitorus melakukan perjalanan yang cukup jauh, seperti menyebrang laut ke Sei Barombang, kemudian naik angkutan Rakyat Banting Tulang (RBT) dan bermalam bersama warga.

Namun disela-sela kunjunganya bertemu dengan masyarakat, Sihar Sitorus juga menyempatkan diri bertemu dengan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Labuhanbatu Utara (Labusel), Rabu (27/2/2019)

Ia bertemu dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Labura, Agustinus Simamora. Dalam pertemuan tersebut, Sihar dan Agustinus tampak akrab.

Mereka pun berdiskusi tentang pengembangan DPC dan juga memenangkan PDI Perjuangan dan Jokowi-Ma’aruf di Labura.

Seusai berdiskusi dengan Agustinus, Sihar Sitorus menyampaikan maksud kedatangannya bertemu dengan Agustinus Simamora.

“Saya datang di sini, ke DPC Labuhan Batu Raya, sebagai anak muda yang baru belajar politik, sebagai kader partai yang baik saya mau belajar dari ahlinya,” ujar Sihar Sitorus.

Sihar mengutarakan bahwa Agustius Simamora adalah seniornya dan banyak belajar politik dari beliau, terutama dalam diskusi singkat yang mereka lakukan.

“Di sini sudah ada Bapak Agustinus Simamora, Ketua DPC PDI-Perjuangan, saya meminta pengajaran dan dukungan dari Pak Ketua,” ujar Sihar.

Agustinus pun menyampaikan rasa senangnya sudah dikunjungi Sihar Sitorus. Menurutnya sudah menjadi kewajiban baginya untuk membantu semua Caleg PDI Perjuangan yang datang ke Labura.

“DPC PDIP Labura menerima dengan baik Pak Sihar, jangan sampai kader-kader PDI-Perjuangan lari ke yang lain,” ujar Agustinus dengan semangat.Agustinus pun berpesan bahwa kesempatan untuk memenangi pemilu jangan disia-siakan. “Ini kesempatan kita untuk menang dan jangan ada yang mardua holong,” ujarnya.

Disetiap blusukannya Labuhanbatu Raya Sihar Sitorus selalu mengajak Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan dan Caleg DPRD PDI Perjuangan di Kabupaten dan Provinsi untuk mendengarkan suara masyarakat secara langsung.

Tak luput Sihar Sitorus juga mengajak warga kembali memilih Jokowi-Ma’aruf amin, demi berlanjutnya pembangunan infrastruktur yang sedang digenjot pemerintahan Presiden Jokowi, seperti pembangunan jalan tol dan berbagai pembangunan lainnya.

Tidak hanya itu Sihar Sitorus juga mengajak segenap warga untuk menolak politik uang dan informasi hoaks sehingga tercipta Pemilu yang bersih.

“Kita harus tolak politik uang dan kita lawan informasi hoaks,” ujar Sihar saat itu.

Sebelumnya Sihar Sitorus juga sudah menggelar bimbingan teknis dan pendidikan politik untuk Tim Pemenangan Sihar Sitorus di 19 Kabupaten/Kota yang bertujuan untuk mengkawal suara PDI Perjuangan dan Jokowi-Ma’aruf Amin saat Pemilu 17 April mendatang.

View this post on Instagram

Aspirasi demi aspirasi saya dengarkan dari masyarakat hampir setiap hari dalam setiap kunjungan saya. Ada yang keluhkan jalan rusak, sulitnya air bersih, fasilitas yang tidak memadai, dan masih banyak lagi. Tak jarang, mereka juga memuji banyaknya perubahan ke arah yang lebih baik di masa pembangunan Pak Jokowi. Inilah yang membuat saya senang turun ke masyarakat, duduk di alas yang sama dengan mereka, makan makanan yang sama dengan mereka, dan merasakan apa yang mereka rasakan. Bukan hanya sekedar mencari suara atau citra, lebih kepada kerinduan untuk membawa suatu perubahan bagi masyarakat, dan jalan satu-satunya adalah merasakan apa yang mereka rasakan. #JokowiAmin #Jokowi2Periode #jokowi #pdiperjuangan #sumut #siharsitorus

A post shared by Sihar Sitorus (@sihar.ph.sitorus) on

Sihar: Rindu Perubahan Pertemukan Kita, Bukan Uang

Sihar: Rindu Perubahan Pertemukan Kita, Bukan Uang

Sihar PH Sitorus, Calon Legislatif DPR RI dari Partai PDI Perjuangan dari Dapil II Sumatera Utara, melakukan sejumlah kunjungan di Kabupaten Toba Samosir sejak Senin (11/2). Sihar mengunjungi posko pemenangannya dan memberi pembekalan agar timnya mampu menggiring masyarakat untuk menolak money politics.

“Banyak yang mengatakan bahwa saya tidak mungkin berhasil tanpa money politics. Saya ingin kita bersama membuktikan bahwa kita bisa!” ujar Sihar tegas.

“Saya mau tanya, di sini ada yang terima uang dari DJOSS (Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus) pada Pilgubsu yang lalu,” tanya Sihar yang disambut jawaban ‘tidak’.

“Yang mempertemukan kita waktu DJOSS bukan uang, tetapi kerinduan masyarakat akan perubahan, di sini saya masih Sihar yang sama, dengan cita-cita membawa masyarakat kepada perubahan yang lebih baik, dan semuanya tidak dapat dibeli dengan uang,” lanjut Sihar.

Setelah bertemu dengan tim pemenangannya, Sihar pun menyempatkan diri untuk blusukan ke Pasar Laguboti. Kunjungan ini dilakukan untuk bertemu warga sambil berdiskusi soal kondisi masyarakat, terutama perekonomian masyarakat.

Dalam setiap kesempatan bertemu warga, Sihar disambut dengan teriakan slogan saat menjadi Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Cawagubsu) beberapa waktu lalu. Sihar diketahui adalah Cawagubsu dari Djarot Saiful Hidayat, namun keduanya harus mengakui keunggulan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.

Dalam perbincangannya dengan Sihar, warga menyayangkan DJOSS tidak terpilih memimpin Sumatera Utara dan berjanji akan memenangkan Sihar nantinya di pemilihan legislatif, April mendatang. Salah satunya, pedagang di Pasar Laguboti berharap Sihar menang.

Saat bertemu dengan warga, Sihar Sitorus selalu berbaur menjalin keakraban dan bercanda bersama. Warga juga tersenyum bahagia ketika Sihar menyempatkan diri menikmati mie gomak yang dijual di Pasar Laguboti.

“Ini namanya spagheti batak, ada cita rasa andalimannya, ya merica batak,” gumam Sihar disambut ibu-ibu sekitar dengan sahutan “Enak.”

Pada kesempatan tersebut, Sihar juga menyampaikan bahwa belum banyak perubahan dari Pasar Laguboti sejak terakhir menginjakkan kakinya di sana. Sebelum berpisah dengan warga, Sihar menegaskan misinya sama seperti semasa DJOSS, yakni membawa perubahan ke arah lebih baik serta membuat semua urusan mudah dan transparan.

Sumber : http://waspada.co.id/sumut/sihar-rindu-perubahan-pertemukan-kita-bukan-uang/

Sihar Sitorus Berbagi Kiat Sukses Kepada Petani Kopi di Mandailing Natal

Sihar Sitorus Berbagi Kiat Sukses Kepada Petani Kopi di Mandailing Natal

Sihar P. H. Sitorus Calon Legislatif PDI Perjuangan dari Dapil Sumut 2 melakukan kunjungan silaturahmi ke Desa Huta Padang, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Madina, Rabu (13/2/2019)

Disela-sela kanjungan silaturahmi tersebut, Sihar Sitorus yang berlatar belakang sebagai pengusaha menyempatkan waktunya berdiskusi tentang dunia usaha kepada para warga.

Para warga yang mayoritas petani dalam diskusi ini mengutarakan keinginan mereka tentang pengembangan tanaman kopi yang merupakan varietas unggulan desa tersebut.

Sihar Sitorus pun menyampaikan soal kiat-kiat sukses mengelola perkebunan dan niatnya untuk melakukan pengembangan ekonomi masyarakat, dimana produk yang akan dikembangkan adalah kopi.

Tidak hanya itu, ilmu managemen yang dimiliki Sihar Sitorus juga turut dibagikan kepada para petani, terutama tentang perawatan tanaman kopi, seperti penggunaan pupuk dan pestisida.

Sihar juga turut menjelaskan pola-pola distribusi pupuk dan pestisida yang kerap menjadi keluhan para petani-petani di daerah.

Raut puas tampak dari wajah para karang taruna, Sihar memang sangat menguasai mengenai masalah perkebunan.

Salah seorang tokoh masyarakat, yang juga ketua DPC PDI-Perjuangan Mandailing Natal, Iskandar Hasibuan sangat mengapresiasi kedatangan Sihar ke desa itu.

Menurutnya kedatangan Sihar ke situ adalah titik awal untuk masa depan di Kecamatan itu, terutama kepedulian Sihar terhadap Kopi yang menjadi potensi lokal desa tersebut.

“Kedatangan Pak Sihar ke sini selain berkaitan dengan keingintahuannya terhadap nenek moyangnya, juga merupakan bentuk kepeduliannya terhadap pertanian kopi di sini, luar bisa,” ujar Iskandar.

Selain tokoh masyarakat, Kepala Desa Huta Padang juga berterima-kasih atas kepedulian Sihar terhadap desanya.

“Terimakasih sudah menginspirasi dan memberi masukan untuk pengelolaan kopi di desa kami kepada para karang taruna kami,” tutur Parluhutan Lubis.

Usai menemui masyarakat Desa Huta Padang, Sihar menemui Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution untuk berdiskusi mengenai usaha kopi di sana.

Kedatangan Sihar disambut baik oleh Bupati Madina, dan keduanya sepakat untuk berkomitmen mengembangkan usaha kopi Mandailing di wilayah tersebut.

 

Napak Tilas Kekerabatan Marga Siahaan ke Madina, Sihar Sitorus Kagum Dengan Sikap Tolerasi Warga

Napak Tilas Kekerabatan Marga Siahaan ke Madina, Sihar Sitorus Kagum Dengan Sikap Tolerasi Warga

Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus, Calon Legislatif dari PDI Perjuangan dari Dapil Sumut 2 melakukan kunjungan ke Kabupaten Mandailing Natal, Rabu (13/2/2019).

Keinginan Sihar Sitorus yang datang berkunjung ke Mandailing Natal adalah untuk melakukan napak tilas tentang kekerabatan marga dari istrinya, Patricia Siahaan.

“Saya ingin menapak tilas kekerabatan marga Siahaan yang kebetulan hula-hula saya dengan marga Nasution juga nenek moyang saya yang berasal dari marga Lubis, dan diarahkan ke tempat ini,” tutur Sihar.

Daerah yang menjadi tujuan Sihar Sitorus adalah sebuah desa yang asri yaitu Desa Huta Padang, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Madina.

Di desa ini masih kekerabatan dari Marga Nasution dan Marga Siaahan masih terjalin dengan erat. Dalam kehidupan sehari-hari seperti adat istiadat, kedua marga ini saling membantu dan mendukung.

Saat Sihar Sitorus tiba di desa ini para warga desa pun menunjukkan betapa dijungjungnya adat istiadat yang mereka yakini.

Sihar Sitorus disambut dengan tarian tor-tor Mandailing, oleh pemuda desa setempat, sebagai ucapan syukur dan sukacita mereka menyambut kedatangan Sihar Sitorus.

Sihar Sitorus yang didampingi para tetua adat di desa tersebut pun turut menari bersama para pemuda dan pemudi yang menyambutnya.

Sihar pun menyampakan rasa terima kasihnya, karena telah disambut dengan tarian khas Mandailing. “Terima kasih banyak atas sambutan yang meriah ini,” ujar Sihar.

Disela-sela waktunya melakukan napak tilas, Sihar Sitorus juga turut diajak warga setempat untuk mengunjungi gereja tertua yang ada di Sumatera Utara.

Gereja tersebut adalah Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA) yang telah berdiri sejak tahun 1834. Gereja yang didirikan semasa penjajahan ini masih tampak berdiri kokoh.

Sihar pun mengungkapkan rasa kagumnya atas sikap toleransi yang dimilik warga desa ini. Bagi Sihar kerukunan antar umat beragama begitu terasa ketika ia memasuki desa.

“Toleransi antar umat beragama di desa ini sangat tinggi. Kita bisa lihat gereja berusia 175 tahun hingga kini masih berdiri kokoh ditengah masyrakat yang beragama muslim,” ujarnya.

Diketahui di desa ini memang ditinggali oleh masyarakat beragama muslim, sedangkan yang terdaftar sebagai jemaat gereja tersebut hanya 19 kepala rumah tangga.

Salah seorang tokoh masyarakat, yang juga ketua DPC PDI-Perjuangan Mandailing Natal, Iskandar Hasibuan sangat mengapresiasi kedatangan Sihar ke desa itu.

“Kedatangan Pak Sihar ke sini berkaitan dengan keingintahuannya terhadap nenek moyangnya yang ternyata berasal dari marga Lubis dan istrinya Boru Siahaan yang ternyata berasal dari Nasution,” ujar Iskandar.