Sihar PH Sitorus, Ketua Badan Pengurus Harian Yayasan Abdi Karya, meluluskan sebanyak 503 wisudawan/wisudawati Universitas Satya Negara Indonesia, di Universitas Terbuka Convention Center, Jakarta Sabtu (19/10).

Peserta wisuda kali ini merupakan angkatan ke-23 dari USNI yang terdiri dari dari Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Fakultas Teknik.

USNI didirikan pada tahun 1989 oleh Alm. Sutan Raja D. L. Sitorus yang merupakan ayahanda dari Sihar sendiri.

“USNI berdiri diinspirasi oleh keinginan beliau menjadikan masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pendidikan tinggi yang berkualitas namun terjangkau oleh masyarakat, agar pandai dan mampu bersaing di kancah perebutan pekerjaan atau menjadi seorang wirausahawan,” ujar Sihar.

USNI sendiri berasal dari kata Satya yang berarti setia atau tulus hati, sedangkan Negara berarti organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Sehingga secara umum, Universitas Satya Negara Inonesia berarti Lembaga Pendidikan Tinggi yang dengan setia, tulus hati dan benar mendidik anak bangsa agar dapat Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sihar yang kini duduk sebagai Anggota DPR RI dari Partai PDI-Perjuangan juga diberi kepercayaan memberi orasi ilmiah dalam momen terebut. Adapun tema yang diangkat dalam orasi ilmiahnya adalah, “Pengembangan Karakter sebagai Cerminan Pribadi Bangsa.”

Dalam orasinya, Sihar menjelaskan mengenai peran karakter dalam kemajuan bangsa. Lebih lanjut, Sihar memaparkan mengenai karakter yang harus dimiliki oleh seorang akademisi. Menurutnya karakter berasal dari diri individu itu sendiri dan dapat terbentuk melalui lingkungan.

Oleh karena itu, Sihar berharap USNI dapat mengambil peran penting dalam pembentukan karakter untuk membentuk jati diri manusia demi terciptanya pribadi rakyat Indonesia yang berkeberadaban dan bermoralitas dalam kehidupan sosialnya. Terutama agar para lulusannya mampu bersaing di era digital 4.0.

Sihar berharap yang dibentuk bukan hanya sekedar skill (keterampilan) tetapi yang terpenting adalah karakter.

“Jalan utama mempersiapkan skill yang yang paling mudah ditempuh adalah memiliki perilaku yang baik (behavioral attitude), meningkatkan kompetensi diri dan memiliki semangat literasi,” tutur Sihar.

Secara global, Sihar juga berharap seluruh elemen dalam negara meliputi masyarakat, bangsa, negara, dan institusi pendidikan dapat bergandengan tangan dalam menciptakan karakter unggulan bangsa.

“Semua warga masyarakat, bangsa, dan negara, pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan formal dan nonformal, sampai dengan para pemimpin dalam semua level mempunyai tugas dan tanggung jawab moral untuk dapat memahami (knowing), mencintai (loving) dan melaksanakan (implementing) nilai-nilai etika inti (core ethical values) dalam kehidupan pribadi dan masyarakat secara keseluruhan untuk membangun keberadaban bangsa yang bermartabat,” ujarnya.

Sihar menjelaskan bahwa pendidikan untuk pengembangan karakter sebagai cerminan Bangsa Indonesia memerlukan upaya-upaya pencerahan dalam membentuk kepribadian, watak, dan karakter generasi muda sekarang agar menghasilkan insan-insan unggulan di segala bidang untuk kemajuan bangsa dan Negara Indonesia.

Wisuda yang dikemas dalam Sidang Terbuka Senat Universita Satya Negara Indonesia tersebut berlangsung dengan khidmat. Turut hadir dalam kegiatan tersebut PLT Koordinator Lembaga Layanan Dikti Wilayah III, Bapak DR. M. Samsuri.