Archive

Day: April 4, 2019

3 posts

Bersilaturahmi dengan Uskup Sibolga, Sihar Sitorus Diberkati

Bersilaturahmi dengan Uskup Sibolga, Sihar Sitorus Diberkati

Sihar P. H. Sitorus, Calon Legislatif PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan Sumut Dua melakukan kunjungan ke Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga, Kamis (4/4/2019).

Mengawali kegiatannya di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah, Sihar melakukan kunjungan silaturahmi kepada Uskup Sibolga, Mgr. Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, O.F.M. Cap.

Dalam pertemuan silaturahmi ini, Sihar Sitorus memohon doa restu dari sang Uskup, kiranya Sihar Sitorus senantiasa diberikan kesehatan saat menjalankan berbagai aktivitasnya, yang kini banyak bersosialisasi.

Mgr. Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, O.F.M. Cap mendoakan Sihar Sitorus dalam pertemuan ini, dan memberinya restu untuk memperjuangan kepentingan masyarakat demi NKRI.

Sang Uskup juga memberikan siraman Rohani kepada Sihar Sitorus dan rombonganya yang hadir dalam pertemuan silaturahmi tersebut.

Mgr. Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, O.F.M. Cap menyampaikan gereja Katolik selalu mengajak mencintai Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan cintai sesamamu seperti diri sendiri.

Ia pun menjabarkan bahwa ada kewajiban kepada Tuhan, kewajiban pada agama, dan kewajiban kepada sesama. Terkhusus untuk sesama ia menyampaikan ada tiga yang tidak bisa ditawar-tawar.

“Pertama kami harus menyuarakan, bahwa kami harus membawa persaudaraan sejati dalam arti itu kami harus berkata kepada semua orang, ntah kamu beragama apapun, berideologi apapun kami tetap saudara mu,” ujarnya.

“Kami melawan segala pernyataan yang eksklusif, seperti ada partai kafir, agama kafir, ada partai setan, itu terlarang bagi kami, semua orang saudara kami,” tambahnya.

Selanjutnya katanya, Katolik terpanggil untuk menyuarakan perdamaian dan persaudaraan lestari, dan kepada siapapun. “Kami menyuarakan romo pierre, kata jawaban terakhir kami adalah ampuni,” jelasnya.

Kemudian yang ketiga kata Uskup bahwa umat Katolik tidak boleh jadi bagian dari problem, dan harus membawa perdamaian. “Bhinneka harga mati, dalam berbeda Tuhan memberi itu harus dijadikan rahmat Allah,” ujarnya.

Terkhusus dalam pencalon Sihar Sitorus sebagai calon wakil rakyat, Uskup menyampaikan pesan kiranya Sihar Sitorus menjadi berkat bagi Indonesia.

“Anakku Sihar, pada Pemilu ini, mari kita berjanji, bangsa ini kita hantar kepada persaudaraan, perdamaian, dan keakraban Bhinneka Tunggal Ika, kalau ini kita capai, cita-cita bapak bangsa ini dan cita-cita Tuhan kita tercapai di Bumi Indonesia,” ujarnya.

Sihar Sitorus pun menyampaikan rasa terima kasihnya sudah didoakan oleh Mgr. Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, O.F.M. Cap.

“Sungguh merupakan sebuah berkat dapat bertemu dengan Bapak Uskup pagi ini, memperoleh doa dan berkat memberi kekuatan dan penguatan bagi saya pribadi,” ujarnya.

Sihar mengutarakan bahwa Katolik sudah mendarah daging dalam kehidupannya, nilai-nilai Katolik sejak kecil sudah ditanamkan padanya lewat pendidikan, sejak sekolah dasar hingga pendidikan tinggi.

Pesan-pesan yang disampaikan oleh Uskup pun menurut Sihar adalah nilai yang bisa membawa kita pada hidup yang mendamaikan dan dapat menjadi berkat bagi sesama, terutama menghadapi berbagai gesekan yang mungkin di Pemilu kali ini.

Dengan mengendepankan semboyoan Bhinneka Tunggal Ika adalah harga mati makan perbedaan pilihan bukan menjadi alasan kita merusak persaudaraan kita saat ini.

“Apapun partainya, terlepas siapapun calegnya, terlepas apapun agamanya, terlepas apapun sukunya, di atas itu kita semuanya bersaudara, itu pesan pak Uskup,” ujar Sihar

“Jadi itu pesan yang bagus, dan sebenarnya itu ada di bawah burung garuda, yakni Bhinneka Tunggal Ika, itulah warisan yang harus kita kawal dan kita turunkan kepada generasi berikut, meskipun kita berbeda tetapi tetap satu. Kalau orang bilang NKRI harga mati, tadi Pak Uskup bilang Bhinneka Tunggal Ika juga harga mati,” pungkasnya.

Blusukan di Ketapang, Sihar Dikerubuti Warga

Blusukan di Ketapang, Sihar Dikerubuti Warga

Menyusuri jalan setapak ditemani teriknya matahari Sibolga, Sihar P. H. Sitorus bersilaturahmi dengan warga Desa Ketapang Kelurahan Sibolga Ilir, Kota Sibolga, Kamis (4/04). Sihar masuk dari pintu ke pintu, dari warung ke warung untuk memperkenalkan diri dan menyapa masyarakat.

Warga yang menyadari keberadaan Sihar tampak mengerubuti dan menunggu Sihar menemui mereka. “Ganteng kali aslinya bapak ini,” ujar ibu-ibu yang sudah menunggu kedatangan Sihar.

Meski harus bermandikan keringat karena cuaca Sibolga yang sangat cerah, Sihar tetap semangat menyapa warga. Seorang ibu Boru Nasution yang ditemui Sihar di warungnya mengaku telah menjadi pendukung Sihar sejak Sihar maju dalam Pilgubsu yang lalu.

“Ah, udah pendukung Bapaknya aku dari dulu, meski belum menang, tapi kali ini harus menang. Tapi bapak jangan lupa,” ujar Boru Nasution.

Sihar menanyakan kepada sang ibu hal apa yang harus ia ingat ketika menjabat. “Jangan lupakan aku,” ujar sang ibu.

Perkataan sang ibu mengundang gelak tawa Sihar, lantas sang ibu pun menjelaskan maksud dari perkataannya adalah ketika berpapasan di jalan agar Sihar tidak lupa menegurnya. “Jangan lupa juga sama kampung kami ini,” ujar Sihar.

Soal keyakinan terhadap kemampuan dan kualitas yang dimiliki Sihar, Boru Nasution tidak ragu. Ia pun memamerkan fotonya yang juga merupakan relawan dari Jokowi.

Sihar melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki hingga tiba di Kampung Nelayan Sibolga. Bertemu dengan masyarakat yang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan dan pembuat ikan asin. Masyarakat yang mengetahui kedatangan Sihar langsung mengerubutinya.

Mereka bercerita soal keyakinan mereka dan harapan mereka agar Jokowi dapat terpilih lagi. Salah satunya disampaikan oleh Boru Purba, ia menyampaikan keyakinannya kepada Presiden Jokowi.

“Programnya semua bagus, saya berharap Pak Jokowi mau mengeluarkan kartu kuliah, anak di sini banyak yang kuliah. Pokoknya harus terpilih lagi Pak Jokowi,” ujar Boru Purba.

Soal pilihan DPR RI, Boru Purba mantap menjawab Sihar Sitorus. Sama seperti warga lainnya, ia bercerita bahwa di kampung mereka ini dulunya DJOSS mendapatkan suara hampir 100%, maka ia berharap kali ini Sihar boleh menang menuju Senayan.

Sihar sendiri merasa senang dengan sambutan warga yang hangat terhadap dirinya. “Matahari Sibolga sehangat sambutan warganya, terimakasih,” ujar Sihar.

Usai blusukan di Desa Ketapang, Sihar bertolak ke rumah Reny boru Situmorang yang viral berkat lagu ciptaannya untuk Jokowi. Reny pun mengaku lagu tersebut tercipta murni karena keyakinannya terhadap kinerja Jokowi yang baik.

MONZA, OLOP-OLOP, DAN “CATENACCIO” SIHAR SITORUS

MONZA, OLOP-OLOP, DAN “CATENACCIO” SIHAR SITORUS

Dia pergi membawa kehangatan
dan kesejukan hati di setiap langkahnya.
……………………………………

TIDAK ada kata “pulang” dalam kamus Sihar Sitorus. Berada di Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu, ia berada di rumahnya sendiri dan, setiap kali pergi ke kota kecamatan itu, Sihar pasti singgah ke Pasar Gelugur. “Saya tidak pernah kehabisan waktu tuk selalu pergi ke sini,” kata Sihar.

Akhir Maret lalu, Sihar berada di pasar dengan konsep yang menggabungkan pasar tradisional dengan pasar modern yang, merupakan pasar paling ramai di Rantau Prapat selain Pasar Lama dan Pasar Sigambal di Rantau Selatan.

Dia menyapa setiap orang yang melintas dan dekat dengannya. Dengan senyum dan kesejukan hatinya, Sihar mengulurkan tangan bagi setiap orang yang ingin merasakan kehangatan jiwanya.

Di pasar ini, dia tak hanya menyapa, tapi membeli sayur-sayuran, telur, dan ikan teri. Di pasar ini pula dia menemukan “Monza”; pasar yang menjajakan barang bekas impor yang dulu dikenal dari singkatan “Mongisidi Plaza” yang berada di sebagian ruas di Jl. Robert Wolter Mongisidi, Medan, Sumatera Utara.

Jejak “Mongisidi Plaza” telah lama hilang. Tapi “monja-monja” telah bertebaran dimana-mana, di antaranya, Pasar Petisah, Pasar Deli Tua, dan Pasar Simpang Limun. Tak hanya di Medan, “monja-monja” tubuh di banyak kabupaten. Di Pasar Gelugur, Sihar memborong baju-baju layak pakai yang ia sumbangkan tuk panti asuhan.

Labuhanbatu adalah satu dari 15 kabupaten dan tiga kota yang sudah disambangi Sihar. Di sana ia hanya ingin menyerap aspirasi warga tuk memudahkan dia kembali lagi setelah duduk di bangku parlemen. Di tempat-tempat yang ia kunjungi, banyak warga yang ingin berfoto ria dan Sihar melayaninya.

Rabu lalu, Sihar Sitorus terlihat di Pesta Rakyat Olop-Olop di Ajibata, kota kecamatan di Kabupaten Toba Samosir. Olop-Olop yang berarti seruan kegembiraan, ucapan tanda cinta, dan restu yang tulus, diterima Sihar dengan hati yang lapang; selapang samudera.

Usai ibadah, Sihar mengungkap kerinduannya. Sebagai putra daerah yang lama merantau, ia ingin kampung halamannya menjadi kampung yang berbudaya, mandiri, dan berdaulat.

Sebagai Ketua Umum Spiritualitas Danau Toba, Sihar mengajak masyarakat dan pengelola tuk mensyukuri keberadaan Danau Toba, danau terbesar di Indonesia. “Danau Toba adalah anugerah dan berkat yang diberikan Tuhan. Karunia Tuhan yang membawa kebaikan dalam hidup manusia,” kata Sihar.

CATENACCIO

TERCATAT sebagai bakal calon wakil Gubernur Sumatera Utara bersama Djarot Saiful Hidayat, sudah cukup modal bagi Sihar Sitorus melangkah ke Senayan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) mewakili Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Tapi bukan berarti jalan yang ditempuh Sihar menjadi mudah. Jumlah suara yang diraih ketika bertarung memperebutkan kursi Gubernur/Wakil Sumatera Utara, tidak bisa menjadi patokan; dia cukup meraih, misalnya, 10 persen dari 2.424.960 suara yang ia raih ketika berjuang tuk kursi Sumut-1. Tentu saja tidak demikian.

Memperebutkan satu kursi dari Daerah Pemilihan (Dapil Sumatera Utara-2), Sihar tidak bertarung dengan satu orang seperti ketika memperjuangkan kursi Sumut-1. Kini, dia “bertarung” dengan dirinya, “bersaing” dengan delapan orang dari partainya (PDI-P menyertakan sembilan nama calon legislatif), dan “berebut” satu kursi dari 10 kursi yang tersedia dengan 140 orang caleg.

Namun, nama Sihar Sitorus sudah jaminan mutu. Tuk melangkah menuju Senayan, dia tak perlu menerapkan gaya permainan “Total Football” – Belanda, “Kick n Rush” – Inggris, “Tiki Taka” – Spanyol, atau “Joga Bonito” – Brasil. Dia cukup dengan sistem pertahanan “Catenaccio”. Di Italia, catenaccio yang berarti “pintu baut”, menyiratkan pertahanan yang sangat terorganisir dan efektif yang ditujukan untuk mencegah terjadinya gol.

TELADAN DAN KEMENANGAN

SIHAR Sitorus adalah tokoh muda yang ingin mengabdi pada negeri ini melalui jalur yang menjadi pilihannya; partai politik. Berkiprah di dunia yang ia yakini bisa menyalurkan aspirasi – harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan datang – , dan leluasa memberikan apresiasi pada siapa pun, telah ia awali sebagai anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

DR. Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus – lahir di Jakarta, 12 Juli 1968 – telah menjatuhkan pilihan dan arah jalan yang harus ia tempuh, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ia miliki.

Dia adalah manusia biasa yang tidak “dijatuhkan” dari langit yang pada akhirnya menjadi manusia pilihan. Dia lahir, bicara, dan melangkah sesuai nama yang ia sandang; Sihar adalah “sinar”, Pangihutan berarti “teladan” yang harus diikuti, Hamonangan adalah “kemenangan”, dan Sitorus berarti “jalan penghidupan yang tentram”, dimana kecintaan, kebahagiaan, dan kebaikan ada di sana. Nama yang indah dan penuh makna.

Sihar – dia anak kedua dari lima bersaudara – adalah anak sekolahan. Pada 1991, dia kuliah di Bachelor of Science in Business Administration, University of Arizona, Tucson, Amerika. Dua tahun kemudian, dia study di Master of Business Administration, Creighton University Omaha, NE. Pada 1998 dia pindah ke Britania Raya mengikuti Program Diploma Business Economics, Startheclyde University di Glasgow. Dan pada 2005 dia mengikuti Program D3 Doctor of Business Administration, Manchester Business School, di Manchester.

Lebih dari 15 tahun berada di luar negeri tidak lantas Sihar menjadi orang asing di negerinya sendiri. Dia berbahasa Inggris dengan sempurna. Dia berbahasa Indonesia dengan santun. Cerdas, akomodatif, dan tidak merendahkan lawan bicaranya. Sihar tetap rendah hati, dimana pun dia berada.

Sihar tak hanya setia kawan, tapi dia sayang keluarga, terutama untuk Patricia Ferrari Juanita, istri tercinta dan dua putranya; Gabriel Sitorus Pane dan Gamaliel Sitorus Pane.

Sihar, tentu saja, bukan manusia sempurna. Dia juga memiliki kekurangan-kekurangan yang, segala kekurangan itu ia tutupi dengan sikap apa adanya. Ia hanya ingin “pulang” ke rumahnya dan bertekad membangun Sumatera Utara.

Kegagalan mendampingi Djarot Saiful Hidayat, sebagai wakil gubernur, tidak lantas ia berhenti. Ia tetap melangkah sesuai kata hatinya; berbuat tuk orang banyak.

YON MOEIS
@yonmoeis