Dalam dunia politik, Sihar Sitorus memang terbilang masih belia, awal terjun ke dunia politik sekitar tahun 2014 yakni menjadi juru kampanye Presiden Joko Widodo. Sebelum akhirnya memutuskan maju dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara menjadi wakil Djarot, Sihar sempat menjadi Staff Ahli di Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia.

Sihar lebih dikenal sebagai seorang pengusaha sukses dan penggiat olahraga sepak bola. Sederet klub sudah pernah dia tangani, seperti PSMS Medan. Sihar Sitorus menjabat sebagai Ketua Umum PSMS Medan di era keemasannya, kemudian tercatat sebagai pemilik Medan Chiefs Deli Serdang, Pro Duta FC, dan Nusaina Fans Club.

Tak Heran, Sihar mengibaratkan Pilgubsu 2018 yang sedang ia hadapi seperti pertandingan sepak bola. Pertandingan yang tersaji adalah laga besar yang akan menyedot banyak animo masyarakat, ia mengibaratkan dirinya sebagai PSMS dan lawan tandingnya di ibaratkan Persiraja Banda Aceh. Hal ini ia utarakan saat melakukan silaturahmi dengan tokoh masyarakat di ujung perbatasan Provinsi Sumatera Utara dengan Provinsi Riau, tepatnya di Desa Beringin Jaya 1, Kecamatan Torgamba, Labuhan Batu Selatan, Kamis malam (08/03).

“Pertandingan ini ibarat laga antara PSMS Medan dan Persiraja Banda Aceh, masing-masing punya karakter sendiri saat bertanding. Ini laga besar. Karena kedua tim memiliki kekuatan yang hampir sama. Tinggal strategi yang digunakan seperti apa,” ujar Sihar Sitorus.

Sihar mengutarakan dirinya menggilai sepak bola, bukan karena skor yang tercipta. Namun, Sihar sangat menyukai setiap proses yang ada dalam sepak bola tersebut, dimana terdapat tujuan, dan untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan proses-proses yang persis seperti menjalani hidup.