Archive

Day: May 1, 2018

3 posts

Mendaki Pusuk Buhit, Sihar Maknai Arti Perjuangan

Mendaki Pusuk Buhit, Sihar Maknai Arti Perjuangan

Berakhir pekan, Sihar Sitorus menghabiskan waktunya merasakan keindahan alam tanah leluhurnya, Pusuk Buhit. Sabtu (21/04), Sihar Sitorus mendaki Pusuk Buhit bersama tim dan beberapa relawan.

Menggunakan setelan hitam-hitam, Sihar terlihat begitu semangat menjejaki langkah demi langkah di tanah Pusuk Buhit. Sihar sendiri mengaku, mendaki gunung merupakan hobi lamanya yang dulu dulu kerab kali ia lakukan.

“Untuk menghilangkan kepenatan setelah menjalani berbagai aktivitas, saya melakukan hobi saya yang dulu, yaitu tracking seperti ini. Kalau zaman-zaman masih bebas, sudah banyaklah yang dijalani, salah satunya Gunung Himalaya,” ujar Sihar.

Sihar berharap kekayaan biodiversiti Danau Toba itu dapat menjadi salah satu warisan dunia yang diakui UNESCO. “Sepanjang perjalanan saya melihat begitu banyak kekayaan biodiversiti di sini. Ini adalah modal untuk menjadikan Kaldera Toba menjadi bagian dari warisan dunia yang diakui Unesco. Kalau sudah diakui, manfaatnya sangat baik bagi dunia pariwisata kita,” ujar Sihar.

Perjalanannya mendaki Pusuk Buhit juga membuat Sihar semakin memaknai arti sebuah perjuangan. Hal ini disampaikannya saat beristirahat di kemah yang telah disediakan relawan Djoss usai mendaki Pusuk Buhit.

“Perjuangan kita menghadapi Pilgubsu ini ibarat mendaki gunung juga. Diawal-awal masih begitu semangat, di pertengahan mulai kehabisan tenaga, tapi kalau kita memilih menyerah tidak bisa sampai puncak. Semangatnya harus semakin dipacu, nanti kalau sudah sampai di puncak kita akan disajikan pemandangan yang indah buatan Tuhan,” ujar Sihar kepada para relawannya.

Peringati Hari Bumi, Sihar Tanam Pokki dan Hariara

Peringati Hari Bumi, Sihar Tanam Pokki dan Hariara

Dalam rangka memperingati hari bumi, Sihar Sitorus melakukan penanaman pohon bersama para relawan Djoss yang berasal dari berbagai komunitas di Batu Hobon, Sianjur Mula Mula, Kabupaten Samosir, Minggu (22/04). Acara ini sendiri digagas oleh para relawan yang tergabung dalam Posko Pemenangan Djarot-Sihar.

Dalam kegiatan ini telah ditanam 22 tanaman endemik di sepanjang bukit di sekitar Batu Hobon oleh para relawan dan Sihar sendiri. Sihar sendiri mendapat kesempatan menanam dua jenis bibit pohon yakni, pohon Pokki dan pohon Hariara (Beringin). Kedua pohon ini memiliki makna tersendiri bagi kehidupan masyarakat batak.

Pohon Pokki yang kayunya keras mampu tumbuh dan berkembang dalam kondisi apapun, sehingga pohon ini biasa dijadikan nasihat dari orang tua kepada anaknya untuk tidak mudah putus asa menghadapi kehidupan. Pir ma pokki bahul-bahul passalongan, Pir ma tondi sai luju-luju ma nang pangomoan (Jika kita berusaha dan bekerja keras, akan menghasilkan untung dan keberhasilan).

Sedangkan pohon Hariara (Beringin), pohon ini bagi masyarakat batak memiliki filosofi sebagai penentu kehidupan dan pengambilan keputusan. Selain itu, pohon ini juga bermakna kehidupan yang sejahtera.

“Kami sengaja memilih dua tanaman ini karena filosofi nya sangat bagus. Pohon pokki itu kan batangnya keras dan dapat tumbuh dimana saja, diambil sebagai makna kepercayaan kami bahwa Djarot-Sihar nantinya dapat menyelesaikan masalah di Sumatera Utara dalam bentuk apapun,” ujar Lucia Damanik selaku koordinator acara.

 

“Sedangkan, Hariara diambil karena memang sesuai filosofinya, tumbuh tinggi, besar dan kuat, membenamkan akar jauh ke perut bumi, menjadi sumber hidup dan saluran berkat bagi sesama dan makhluk hidup lainnya. Itu juga yang kami harapkan terjadi di kepemimpinan Djarot-Sihar,” tambah Lucia.

Penanaman pohon ini dilakukan juga sebagai bentuk kepedulian para relawan terhadap ekploitasi besar-besaran terhadap hutan di wilayah Samosir. Penggundulan hutan ini disinyalir menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan di wilayah sekitar Danau Toba.

Sihar Sitorus sendiri sangat mengapresiasi usaha anak-anak muda dalam melestarikan lingkungan lewat penanaman pohon. “Kalau kita punya SDM yang sadar lingkungan, maka potensi alam yang kita miliki dapat kita kembangkan menjadi salah satu sektor wisata yang luar biasa,” ujar Sihar.

Sihar Nge-Camp Bareng Relawan di Batu Hobon

Sihar Nge-Camp Bareng Relawan di Batu Hobon

Sihar Sitorus bermalam di Batu Hobon, Sianjur Mula Mula, Kabupaten Samosir bersama para relawan Djarot-Sihar yang datang dari berbagai kalangan, Sabtu (22/04). Tak segan, Sihar menerima tawaran mereka untuk menginap di tenda yang telah disediakan panitia.

Meski cuaca tidak begitu bersahabat, angin kencang dan hujan sesekali mengguyur tenda tempat mereka menginap. “Dengan begini kita bisa menyatu dengan alam,” ujar Sihar.

Sihar menyampaikan dua hal penting saat malam keakraban bersama para relawan. Sihar begitu menikmati suasana alam yang tersaji dihadapannya. Ditemani secangkir kopi panas dan ubi rebus, Sihar berdiskusi dengan peserta.

“Yang pertama, hari ini adalah hari Kartini. Ibu Kartini, merepresentasikan perempuan untuk mendapat kesetaraannya, emansipasi. Semangat ini juga yang harus kita ambil, emansipasi ini berlaku untuk semua perempuan tanpa melihat latar belakang. Kartini memperjuangkan hak semua perempuan tidak peduli berasal dari agama dan suku manapun,” ujar Sihar.

Menurut Sihar, semangat ini yang juga ingin ia pakai dalam membangun Sumatera Utara. Tidak peduli latar belakang warganya, tugas mereka nantinya adalah mensejahterakan warganya.

“Yang kedua, besok adalah hari bumi. Disini berkemah dengan teman-teman yang berasal dari komunitas konservasi lingkungan, komunitas pecinta alam, komunitas seni, dan komunitas lainnya dimana mereka sangat ingin Geopark Toba ini mendunia,” lanjut Sihar.

Sihar sangat mengapresiasi semangat anak-anak muda yang ingin memajukan daerahnya dengan menikmati langsung keindahan alamnya.

“Ini suatu inisiatif yang luar biasa, dari komunitas yang mampu melihat peluang potensi dari Geopark Danau Toba. Jika ini terus dikembangkan saya yakin Geopark Danau Toba ini bisa menjadi salah satu warisan dunia yang dapat menjadi komoditas wisata kelas dunia,” ujar Sihar.

Paginya, Sihar menyempatkan diri untuk menanam pohon di bukit yang ada di sekeliling Batu Hobon. Sihar menanam dua bibit pohon dengan jenis yang berbeda yakni pohon pokki dan pohon beringin.

Kemudian dilanjutkan penanaman pohon oleh para relawan dengan menanam 22 pohon endemik. “Ini langkah awal sebagai wujud bentuk kepedulian terhadap reboisasi di wilayah Batu Hobon ini,” ujar Mercy salah satu panitia.