Archive

Day: December 3, 2018

2 posts

Peringati Hari Difabel Internasional, Sihar PH Sitorus: Saya Belajar Banyak dari Kaum Difabel

Peringati Hari Difabel Internasional, Sihar PH Sitorus: Saya Belajar Banyak dari Kaum Difabel

Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap tanggal 3 Desember dimulai tahun 1992, merupakan sebuah peringatan yang menuntut penyetaraan hak bagi kaum difabel. Peringatan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang cacat dan memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para difabel (penyandang cacat).

Sihar PH Sitorus, sebagai Calon Legislatif DPR RI dari Partai PDI-Perjuangan, memandang kaum difabel sebagai kaum yang sama dengan mereka yang tidak memiliki keterbatasan fisik. Bahkan Sihar menyoroti, bahwa kaum difabel memiliki semangat yang sama dalam melahirkan prestasi mengharumkan nama Indonesia.

“Berkaca dari Asian Para Games yang lalu, bagaimana para atlet kita, dengan segala keterbatasan fisiknya tetap semangat berjuang mengukir prestasi,” ujar Sihar.

Hal ini membuat Caleg dari Dapil 2 Sumatera Utara itu belajar, bahwa keterbatasan bukanlah sebuah penghalang untuk berkarya dan berprestasi.

“Saya belajar banyak dari mereka, bahwa keterbatasan bukan suatu halangan untuk berkarya dan berkreasi,” tambah Sihar.

Sihar juga terkenang di masa Pilgubsu yang lalu, dirinya yang mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara mendampingi Djarot Saiful Hidayat juga mendapatkan dukungan dari kaum disabilitas.

Salah satunya datang dari Relawan Forum Relawan Demokrasi (Foreder) Disabilitas, yang terdiri dari kaum disabilitas meliputi tuna rungu, tuna wicara, tuna netra, dan lain sebagainya. Pada pertemuan beberapa bulan yang lalu itu, Sihar yang membuka deklarasi mereka menggunakan bahasa isyarat agar lebih mudah dipahami saat menyampaikan sambutan.

“Sihar belajar banyak dari kalian, ingat kalian punya suara yang sama dengan yang lainnya. Kalian punya hak yang sama seperti yang lainnya,” ujar Sihar pada (26/04) yang lalu.

Dua Jalan dalam Meyakini Sesuatu

Dua Jalan dalam Meyakini Sesuatu

Ada 2 jalan dalam meyakini sesuatu, percaya dan lewat rekam jejaknya. Pada Pilpres 2014, secara rekam jejak Jokowi pernah menjabat Walikota Solo dan Gubernur DKI, namun dampak dari pembangunan itu hanya dirasakan oleh masyarakat Solo maupun DKI dalam artian belum menyeluruh.

Untuk fair kepada Prabowo, pada waktu itu faktor rekam jejak kita abaikan, karena awam dianggap tidak memiliki informasi yang cukup lengkap mengenai kinerja kedua kandidat. Saat itu, pemilih berdialog dengan dirinya sekaligus berdiskusi dgn teman-temannya guna menakar tingkat kepercayaannya terhadap jagoannya pada Pilpres yang lalu.

Kita telah mengetahui bahwa pasangan Jokowi-JK telah menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada periode 2014-2019. Tentunya di Pilpres 2019 ini, kita tidak bisa lagi mengabaikan faktor rekam jejak dalam memberikan penilaian kepada kedua calon Presiden karena saat ini masyarakat memiliki informasi cukup utk memberikan penilaian atas kerja incumbent.

Setiap pekerjaan pasti ada kekurangan dan kelebihan. Namun kita dapat menilai dari cara kerja Pak Jokowi, bahwa beliau memiliki  motif dan niat yang baik untuk bangsa ini. Pembanding rekam jejak yang sama tidak dapat dikatakan terhadap pihak Pak Prabowo.

Dengan demikian, pada Pilpres 2014, kita pernah memilih kedua pasangan semata-mata hanya karena kepercayaan. Namun, dalam Pilpres 2019, pemilih lama Jokowi sudah bergerak maju dari sekedar percaya dan bersama-sama pemilih baru, kita sudah memiliki dua faktor untuk memilih, yaitu rasa percaya dan rekam jejak yg menguatkan rasa percaya itu.

Sementara, pesaingnya masih terbebani pembuktian kepercayaan dan rekam jejak. Jokowi sudah membuktikan rekam jejaknya lewat karya-karya nya yang sudah mulai dapat kita nikmati. Saatnya kita melanjutkan apa yang sudah kita mulai, untuk merampungkan kinerja-kinerja yang telah dimulai Pak Jokowi agar hasilnya maksimal. Kesimpulannya, pilih Jokowi utk kedua kalinya dengan pasangannya Maruf Amin untuk melanjutkan pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Oleh: Sihar PH Sitorus