Blog

Blog

Relawan Djarot-Sihar Mengadakan Nobar PSMS vs Persebaya

Relawan Djarot-Sihar Mengadakan Nobar PSMS vs Persebaya

Melajunya PSMS Medan ke babak 8 besar dalam Piala Presiden 2018 membangkitkan semangat masyarakat Sumatera Utara, khususnya pecinta sepakbola di Medan. Djass for SUMUT, salah satu kelompok Relawan Pendukung Djarot-Sihar SItorus berencana akan menyelenggarakan nonton bareng (NOBAR) pertandingan PSMS  Medan melawan Persebaya Surabaya pada pukul 15.00 WIB di Posko Pemenangan Jl. DR. cipto no 4 Medan Polonia.

Tujuan acara ini diadakan selain untuk mendukung tim kesayangan dari Medan, juga bermaksud untuk mempererat persatuan dan kesatuan diantara para relawan Djarot – Sihar.

“Maksud kami menyelenggarakan NOBAR ini untuk mendukung tim kesayangan orang Medan, Sumatera Utara pada umumnya untuk meraih prestasi, selain itu juga untuk mempererat persatuan dan kesatuan.” Kata Onward Siahaan sebagai ketua pelaksana.

Pada kesempatan yang terpisah, Sihar Sitorus yang juga merupakan mantan pembina PSMS optimis kalau Ayam Kinantan dapat meraih kemenangan.

“Saya optimis PSMS dapat meraih kemenangan untuk membalas kekalahan di Final liga 2 musim lalu.” Kata DR. Sihar Sitorus mantan Pembina PSMS yang juga menjabat sebagai Wakil Staf Ahli Timnas di PSSI Pusat ini. (Carter)

Sihar Sitorus Ikuti Sekolah Calon Kepala Daerah dari PDI Perjuangan

Sihar Sitorus Ikuti Sekolah Calon Kepala Daerah dari PDI Perjuangan

Bakal Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus mengikuti sekolah kepala daerah yang diadakan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Pengusaha sukses yang juga tokoh olahraga nasional itu akan mengikuti kegiatan tersebut hingga tiga hari ke depan, Rabu (31/1/2018).

“Sihar Sitorus dan juga kepala-kepala daerah lain yang kami usung ikut bergabung di kegiatan tersebut,” ungkap Sekretaris DPD PDIP Sumut, Soetarto, Senin (29/1/2018) seperti yang kutip dari Tribun Medan.

Menurut Soetarto, salah satu pemberi materi dalam kegiatan pembekalan tersebut satu di antaranya adalah Djarot Syaiful Hidayat yang juga berstatus Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara.

Menurutnya pengalaman Djarot pada saat memimpin Kota Blitar dan Provinsi DKI Jakarta sangat mumpuni sebagai pemateri.

“Kita sudah tahu track record Mas Djarot dalam mengelola daerah. Prestasi-prestasi yang beliau capai, agar ditularkan kepada peserta lainnya,” katanya.

Soetarto menjelaskan materi yang akan dipelajari pada kegiatan tersebut di antaranya yakni, tata kelola pemerintahan, administrasi, pelayanan publik dan lainnya.

“Selain itu juga ada penajaman visi-misi diantara semua calon agar program tersebut membumi,” katanya.

Soetarto berharap ke depan, masyarakat Sumatera Utara dapat memilih sosok pemimpin Sumut dari program yang ditawarkan.

Sihar Sitorus Peduli Pedagang dan Pasar Tradisional di Medan

Sihar Sitorus Peduli Pedagang dan Pasar Tradisional di Medan

Pedagang tradisional di Pasaraya MMTC dikejutkan oleh kedatangan Sihar Sitorus bakal calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Jumat (25/01/2018). Dengan pakaian santai Sihar muncul serta berdiskusi dengan kordinator pedagang Pasaraya MMTC Roma Simare-mare.

Menurut Roma, sebagai doktor di bidang bisnis lulusan universitas ternama di Inggris, Sihar diyakini mampu memberikan solusi menjadikan Pasaraya MMTC sebagai pasar tradisional yang baik serta bisa bersaing dengan pasar lainnya. Sehingga kemampuan ekonomi para pedagang terangkat dan membaik.

Sihar juga disebutkan sebagai sosok yang tidak arogan dan sederhana. Kendati memiliki kekayaan yang cukup besar dia tetap tampil sederhana dan blusukan hanya dengan mengenakan pakaian santai. Jauh dari kesan orang yang punya banyak harta.

“Kami para pedagang di Pasaraya MMTC ini bersepakat mendukung agar Djarot – Sihar terpilih jadi pemimpin Sumut. Pak Djarot sudah berpengalaman jadi Gubernur di DKI Jakarta,” ujar Roma yang merupakan bekas anggota DPRD Medan.

Total terdapat 1.500 pedagang berjualan aneka dagangan di Pasaraya MMTC yang berlokasi di Jalan Pancing, Medan. Menempati pasar basah dengan jenis dagangan sayur dan buah sebanyak 1.000 pedagang. Sisanya menempati pasar kering yakni di kios berjualan pakaian dan sebagainya.

“Sebagai tulang punggung perekonomian pasar tradisional seperti ini harus digalakkan. Ke depan harus dilakukan pemetaan jika harus diperbanyak jumlah pasar seperti ini,” tegas Sihar.

Ratusan Relawan Deklarasi Menangkan Djarot-Sihar di Pilgub Sumut

Ratusan Relawan Deklarasi Menangkan Djarot-Sihar di Pilgub Sumut

Pada hari Sabtu (27/1/2018) di Posko Relawan Djarot-Sihar yang berada di Jalan Hayam Wuruk Medan terlihat Ratusan relawan pendukung Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus dari berbagai elemen mendeklarasikan dukungan kepada pasangan itu di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub)

Dalam deklarasi dukungan tersebut dihadiri beberapa elemen relawan Djarot-Sihar seperti Sahabat Djarot-Sihar, Relawan Karo for Djarot Sihar, Padamu Djahor, Demi Anak Generasi (DAG), dan lainnya. Mereka bersama-sama membaca deklarasi dukungan kepada pasangan yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Ratusan relawan tersebut menegaskan akan bekerja keras, ikut menggalang suara, serta melakukan kampanye untuk memenangkan pasangan Djarot-Sihar dalam Pilgub Sumut yang dihelat pada 27 Juni 2018 mendatang.

“Demikian kebulatan tekad ini kami nyatakan dengan kesadaran penuh dan loyalitas yang setinggi-tingginya, merdeka,” kata para relawan Djarot-Sihar serperti yang dikutip dari inews.id.

Sementara itu, Djarot Saiful Hidayat yang hadir di lokasi relawan didampingi istrinya mengaku terharu dengan antusiasme para relawan yang mendukungnya maju sebagai gubernur Sumut periode 2018-2023. “Saya berjanji akan mengubah stigma yang ada di Sumatera Utara yang dulu terkenal dengan Semua Urusan Melalui Uang Tunai menjadi Semua Urusan Mudah dan Transparan,” kata Djarot yang mengenakan kemeja berwarna putih.

Djarot juga mengungkapkan akan membuat terobosan seperti Kartu Sumut Pintar jika terpilih nanti. Program tersebut sudah sukses dilakukan bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat memimpin DKI Jakarta. “Anak Sumatera Utara ini semua punya semangat untuk sekolah setinggi-tingginya, namun sering terkendala biaya. Oleh karena itu, kami akan buat Kartu Sumut Pintar untuk meng-cover mereka-mereka ini,” kata Djarot.

Djarot juga meminta seluruh pihak, baik itu relawan Djarot-Sihar maupun relawan dari bakal pasangan bakal calon lainnya untuk berdemokrasi secara sehat, santun. Para relawan hendaknya tidak menebarkan fitnah yang bisa memicu konflik horizontal antara masyarakat.

“Jangan pernah ada intimidasi dan saling memfitnah satu sama lain. Pilkada merupakan sarana untuk memilih pemimpin daerah. Gunakanlah cara-cara yang baik agar masyarakat Sumatera Utara bisa memilih mana pemimpin yang paling baik untuk menyelesaikan sejumlah persoalan-persoalan yang ada di Sumatera Utara,” papar Djarot.

Dalam deklarasi dukungan para relawan Djarot-Sihar ini, sejumlah fungsionaris dan pengurus partai PDIP Sumut juga hadir, seperti Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih dan Sekretaris DPD PDIP Sumut Soetarto.

Djarot Minta Dukungan Ikhlas Para Relawannya di Pilkada Sumut

Djarot Minta Dukungan Ikhlas Para Relawannya di Pilkada Sumut

Liputan6.com, Jakarta – Bakal calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Djarot Saiful Hidayat meresmikan puluhan organisasi relawan untuk mendukung pemenangannya dalam Pilkada 2018. Dalam peresmian di Rumah Relawan Djoss, Jalan Hayam Wuruk Medan, dibacakan ikrar untuk memenangkan pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus.

Setelah itu, sejumlah perwakilan relawan melakukan penandatangan komitmen yang disaksikan Djarot Saiful Hidayat dan pengurus PDI Perjuangan Sumut. Dalam peresmian organisasi relawan itu, Djarot mengajak relawan untuk mewujudkan pilkada yang sehat, simpati, menggembirakan, dan mencerdaskan.

Bakal cagub yang didukung PDI Perjuangan dan PPP tersebut mengingatkan seluruh relawan agar tidak pernah menggunakan isu SARA dalam kampanye. Djarot Saiful Hidayat juga mempertanyakan keseriusan dan keikhlasan dalam mendukung dan memenangkan pencalonannya bersama Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus dalam pemilihan gubernur Sumut.

Kalau masih meminta anggaran dan masih suka bertengkar dengan sesama, Djarot menilainya bukan sebagai relawan. “Kalau kalian mengaku sebagai relawan, kalian harus betul-betul ikhlas. Iklhas untuk memberikan sesuatu bagi Sumut,” kata Djarot seperti dikutip dari Antara, Senin (29/1/2018).

Sebagai relawan, mantan Wali Kota Blitar itu mengharapkan kalangan pendukung tersebut meniru konsep dan prinsip pahlawan yang rela berjuang tanpa mengharapkan pamrih.

Keikutsertaannya dalam pemilihan gubernur Sumut tersebut juga dimaksudkannya sebagai pernuangannya untuk menjadikan Sumut sebagai provinsi yang bersih, hebat, dan menjadi provinsi terdepan.

Pasangan Djarot-Sihar mengikuti pemilihan Gubernur Sumut atas dukungan PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Artikel ini dipublish di http://pilkada.liputan6.com/read/3242055/djarot-minta-dukungan-ikhlas-para-relawannya-di-pilkada-sumut

Djarot-Sihar ‘Diulosi’ Marga Nababan

Djarot-Sihar ‘Diulosi’ Marga Nababan

Perkumpulan keluarga Nababan Sumatera Utara menyatakan dukungannya kepada bakal pasangan calon gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Deklarasi dukungan itu ditandai dengan penyematan ulos kepada keduanya.

Deklarasi digelar di kawasan Jalan AR Hakim, Gang Pendidikan, Kecamatan Medan Denai, Minggu (28/1). Djarot-Sihar yang datang tepat pukul 12.00 WIB langsung disambut alunan musik khas etnis batak dan tarian tor-tor.

Masyarakat yang sudah menunggu mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun langsung riuh ketika Djarot turun dari mobil. Mereka semua langsung mengajak Djarot berswafoto.

Dalam kesempatan itu, salah satu tokoh marga Nababan, Leo Nababan memastikan dukungan marganya kepada pasangan Djarot-Sihar. Karena antara marga Nababan dengan marga Sitorus yang disandang Sihar masih memiliki hubungan pertalian saudara dalam adat batak.

“Saya dilahirkan dari rahim Nababan. Saya punya janji suci, dengan marga Sitorus pane. Apabila ada boru (perempuan) Nababan jatuh, ada Sitorus pane jatuh. Saya wajib menolong Sitorus Pane lebih dulu. Sihar pun harus begitu sebaliknya,” kata politisi Partai Golkar itu.

Selain karena satu marga, alasan Leo mendukung Djarot-Sihar, karena mereka dinilai mampu membangun harmonisasi di Sumatera Utara. Apalagi masyarakat Sumut begitu heterogen.

Sementara itu, Djarot merasa bangga dengan dukungan marga Nababan terhadap dirinya. Dia berharap, dukungan itu bisa memperbesar peluangnya untuk menang melawan dua bapaslon lainnya.

“Yah harapannya, seneng banget yah, bangga, bagus. Ini menandakan bahwa pemilihan gubernur dan wakil Gubernur, itu bang Leo Nababan kan kader golkar. Tapi nuraninya milih kita. Terima kasih sekali yah,” ujar Djarot.

Senada dengan tandemnya, Sihar Sitorus optimis dengan dukungan yang diberikan marga Nababan. “Kita optimis menang, karena semua masyarakat bisa bersatu. Djarot-Sihar adalah sahabat semua suku, agama yang ada di Sumatera Utara,” pungkasnya.

Sihar Sitorus Hadiri Deklarasi Relawan SAMUDJAS

Sihar Sitorus Hadiri Deklarasi Relawan SAMUDJAS

Deklarasi Relawan Serikat Anak Medan Untuk Djarot-sihar (SAMUDJAS), Minggu (28/1) dihadiri langsung oleh Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Cawagubsu) Sihar Sitorus.

Dihadapan sekitar 400 relawan SAMUDJAS yang hadir, Sihar yang berpasangan dengan Djarot Saiful dalam Pilkada Sumut meminta putra-putri perantau asal Sumut agar pulang kampung. “Ikut membantu Sumut menjadi lebih baik,” himbaunya.

Berjanji konsen untuk memperbaiki pendidikan, kesehatan, juga semua administrasi birokrasi, menurut Sihar, jika dirinya dengan Djarot yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta dipercaya oleh masyarakat memimpin Sumatera Utara, maka mereka akan membuat yang sulit jadi mudah. “Jadi Semua urusan harus Mudah dan Transparan,” janjinya.

Tidak lupa Sihar secara khusus meminta agar relawan SAMUDJAS yang dipimpin oleh Drs. Amin Minhan dapat menjadikan Djarot-sihar juara dalam pemilihan Kepala Daerah pada tanggal 27 Juli 2018 nanti.

Pada kesempatan tersebut, seluruh relawan SAMUDJAS dipimpin langsung oleh Ketum Drs. Amin Minhan,S.H., serta diikuti koorwil Sumut Mikael Siregar, S. T. Wasekjen Jhon Lamalo, S. H., wakil koordinator Rosmauli Panggabean, Koorlap Dairi M. Sinaga, serta ratusan anggota membacakan ikrar Relawan SAMUDJAS yang bersumpah akan berjuang untuk memenangkan Djarot-sihar.

Serta akan menjadi Relawan yang berjalan berjuang secara sportif dan menjaga kedamaian serta kondusifitas Sumut.

Kepada wartawan Amin Minhan mengatakan bahwa selesai deklarasi ini mereka akan segera mengembangkan Relawan Samudjas hingga ke 33 Kabupaten/Kotamadya serta seluruh Kecamatan di Sumatera Utara yang berjumlah 435 Kecamatan.

“Doakan kami ya, semoga kami berhasil memenangkan Bapak Djarot-sihar, demikian,” tandasnya.

Leo Nababan Ingin Sumut itu Semua Urusan Mudah dan Transparan dibawah Djarot-Sihar

Leo Nababan Ingin Sumut itu Semua Urusan Mudah dan Transparan dibawah Djarot-Sihar

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Leo Nababan lebih memilih mendukung bapaslon Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Padahal partainya sudah mengusung Edy Rahmayadi yang berpasangan dengan Misa Rajekshah dalam perebutan kursi Sumut Satu.

Alasan Leo mendukung Djarot-Sihar karena ikatan marga. Sihar yang menyandang marga Sitorus masih punya kekerabatan dengan Leo yang bermarga Nababan.

“Saya memang kader utama golkar. Saya tetap golongan karya sampai kapan pun. Tapi saya dilahirkan dari rahim Nababan. Saya punya janji suci, dengan marga Sitorus Pane,” ungkapnya, Minggu (28/1).

Leo kembali menegaskan bahwa dirinya tetap mencintai partai berlambang beringin itu sampai kapan pun. Namun dirinya juga harus menjaga adat budaya leluhurnya sebagai orang Batak.

Lebih jauh lagi, Leo mempunyai harapan kepada Djarot-Sihar untuk memberantas korupsi di Sumut. Apalagi selama ini stereotype tentang Sumut adalah Semua Urusan Mesti Uang Tunai (SUMUT).

“Harus diganti. Sumut itu Semua Urusan Mesti Transparan,” tegas mantan Sekjen Gema Kosgoro Pusat itu.

Ditanyai soal sanksi yang akan diberikan Golkar kepadanya karena tidak mendukung Edy-Ijeck, Leo menjawab dengan tegas, dirinya tidak takut dengan Golkar. “Saya lebih takut dengan Marga Nababan daripada Golkar,” tegasnya.

Untuk diketahui, perkumpulan Marga Nababan telah mendeklarasikan diri untuk mendukung pasangan Djarot-Sihar pada pertarungan Pilgub nanti.

Leo Nababan Dukung Sihar Sitorus di Pilgubsu

Leo Nababan Dukung Sihar Sitorus di Pilgubsu

Setelah Demokrat dan Gerindra, kini giliran kader Partai Golkar berbalik arah mendukung pasangan Djarot-sihar Sitorus di Pilgubsu 2018. Padahal, Partai Golkar mengusung pasangan Edy Rahmayadi- Musa Rajekshah bersama Partai Gerindra, Nasdem, PAN, PKS dan Gerindra.

Adalah Leo Nababan yang menyatakan mendukung Djarot-sihar pada Pilgubsu 2018. Bahkan, sebagai bentuk nyata dukungan tersebut, Leo bersama keluarga besar Nababan mengupa-upa (memberangkatkan) Sihar Sitorus. Prosesi upa-upa tersebut digelar, Minggu (28/1/2018), di kediaman Leo Nababan, di Jalan Pelajar, Gang Sederhana, Medan.

“Saya sangat bangga hari ini. Saya diberangkatkan dengan doa, dan itu sangat penting,” kata Sihar.

Menurutnya, dukungan keluarga Nababan bagi Djarot-Sihar dirasa sangat penting karena merupakan dukungan keluarga. “Acara ini adalah acara adat, kekerabatan. Sitorus dan Nababan itu padan (saudara). Leluhur kami telah berjanji untuk saling menolong,” ungkapnya.

Leo Nababan menyampaikan upa-upa pada Sihar dengan prosesi adat Batak merupakan dukungan Nababan pada Sihar. Nababan dan Sitorus, kata Leo, adalah dongan sapadan, atau saudara.

“Jadi ini acara adat, bukan acara partai. Saya tetap Golongan Karya, tetapi secara adat saya harus mendukung saudara saya,” ungkapnya.

Selain soal kekerabatan, kata Leo, ia memilih mendukung Sihar adalah profil Sihar. “Sihar itu orang kaya, dia bukan untuk cari makan di sini,” tegasnya.

Sumber: http://www.medanbisnisdaily.com/news/online/read/2018/01/28/22699/kader_golkar_leo_nababan_dukung_sihar_sitorus_di_pilgubsu/

Ketika Warga Sumut Mendamba Pemimpin Bersih, Visioner dan Merakyat

Ketika Warga Sumut Mendamba Pemimpin Bersih, Visioner dan Merakyat

Mencari pemimpin yang bersih, visioner dan dekat dengan rakyat tidak semudah membolak-balik telapak tangan. Banyak yang ingin menjadi pemimpin, namun tidak memenuhi kriteria di atas.

Ada pemimpin yang terpilih karena menggunakan politik uang, sehingga ketika berkuasa merasa semua bisa didikte, termasuk rakyat. Kalau butuh dukungan rakyat maka pemimpin itu akan berpura-pura pro rakyat dan menggulirkan dana atau proyek pro  rakyat, setelah tujuannya tercapai, maka rakyat ditinggal lagi sampai suatu saat nanti dibutuhkan lagi, lalu mendekat lagi kepada rakyat.

Itu merupakan gambaran atau tipe pemimpin masa lalu. Sebagian besar pemimpin masih memerankan diri sebagai pemimpin yang menjaga jarak dengan rakyat, merasa pintar  dan merasa sebagai penguasa. Maka tidak heran kalau ada pemimpin yang jarang turun ke bawah, jangan turun bertemua dengan rakyat. Kalau pun ada hanya sebatas pencitraan belaka.Selebihnya asyik dengan kepentingan sendiri, kelompok dan kepentingan melanggengkan kekuasaan dengan merampok uang rakyat.

Di Sumatera Utara pemimpin terlibat korupsi, sehingga masyarakat sampai muak melihat pemimpin. Wajar jika dalam dua periode lalu tingkat golput setiap kali pilkada sangat tinggi. Apalagi calon pemimpin yang tampil tidak memberi harapan?

Sepuluh tahun lamanya masyarakat Sumatera Utara merindukan pemimpin yang bersih dan bebas dari korupsi. Sepuluh tahun masyarakat Sumatera Utara merindukan sistem pemerintahan yang peduli dengan masyarakat. Dua priode gubernur Sumatera Utara menjadi langganan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan selama itu pula Sumatera Utara menjadi Provinsi yang terkorupsi di Indonesia.

Wajar jika situasi ini menimbulkan  kejenuhan berat yang dirasakan oleh masyarakat Sumatera Utara. Masyarakat sudah pada titik pesimistis tingkat dewa. “Lebih baik tidak memilih dari pada melahirkan pemimpin yang korupsi”.  Ini lah kata – kata yang sering diucapkan oleh masyarakat Sumatera Utara.

Karenanya ketika Pilkada serentak 2018 digelar tahun ini, masyarakat mencoba kembali melihat siapa bakal calon pemimpin yang bakal tampil di Sumatera Utara. Apakah figur yang bersih, visioner dan peduli dengan rakyat. Bagaimana dengan calon-calon yang akan tampil di Pilkada 2018 ini. Inilah yang kini sedang diterawang oleh masyarakat Sumatera Utara.

Ada tiga pasang calon Gubernur Sumatera Utara yang akan berkontestasi yakni Eddy Rahmayadi- Rajekhsyah, JR Saragih-Selian dan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus.

Dalam artikel  ini, kami akan membahas tentang pasangan  DR. H Djarot Sayful Hidayat,MS dan wakilnya DR. Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus Pane, BSBA, MBA. Bagaimana harapan masyarakat terhadap pasangan ini ketika bertarung merebut tahta tertinggi di Sumatera Utara.

Apa harapan masyarakat terhadap pemimpin Sumut, terutama pasangan Djarot-Sihar? Ini yang ingin kami coba gambarkan dari  di tengah – tengah masyarakat, terutama ketika mereka menyapa masyarakat seperti di Pasar Raya MMTC.

Terlihat dari antusiasnya masyarakat Pasar Raya MMTC Jumat 26 Januari 2018 pukul 07.00 WIB saat Cawagub Sihar Sitorus melakukan blusukan. Ratusan warga baik pedagang atau pun pengunjung di Pasar Raya MMTC menyambut kedatangan Sihar Sitorus.

Bukan hanya masyarakat saja, Sihar juga dengan tanpa canggung dan ragu – ragu menyapa masyarakat dengan akrab dan penuh dengan rasa kekeluargaan.
Bapak 2 orang anak ini melakukan diskusi dan berinteraksi dengan masyarakat, serta mendengar keluhan satu per satu dari masyarakat yang datang. Bahkan karena keramahannya, tanpa canggung masyarakat memeluk dan berphoto ria dengan beliau.
Masyarakat berharap ada perubahan yang besar di Sumatera Utara dari segala lini, khususnya bagi para pedagang, untuk lapangan pekerjaan, untuk kesehatan dan pendidikan.

“Kami berharap adanya bantuan yang kongkrit dari pemerintah, kayak kami pedagang dan sekaligus petani. Tolong dibuatkan pabrik olahan untuk jeruk di Berastagi agar para petani tidak rugi. Karena jeruk – jeruk yang kecil – kecil banyak terbuang, padahal secara kualitas bagus. Selain itu juga bisa buka lapangan pekerjaan baru untuk anak – anak muda. Dan juga kwalitas pupuk yang bagus, jangan ada pupuk yang oplosan” kata Ibu Tarigan pedagang buah sekaligus petani dari Berastagi.

Mereka juga minta bantuan modal dengan bunga yang rendah. Bantuan modal bunga rendah menjadi prioritas yang disampaikan oleh para pedagang. Para pedagang mengeluhkan tidak adanya modal yang bunga rendah mereka terima, sehingga banyak dari mereka harus meminjam dari para rentenir dengan bunga 10 – 30 % dari modal dasar yang mereka terima.

“Kami juga berharap adanya bantuan modal dari pemerintah dengan bunga yang rendah, sehingga kami tidak bingung dengan modal, karna banyak dari kami yang meminjam uang dari para rentenir. Udah bunganya besar kasar – kasar pula mereka minta. Pada hal pendapatan kami per hari rata – rata Rp 200.000,-. Sudah bayar tempat per hari Rp 100.000,-, makan kami belum lagi upah pekerja. Apa lagi lah yang kami bawa pulang,” tambah ibu Tarigan.

Selain itu, biaya pendidikan, biaya kesehatan serta tempat tinggal yang memadai menjadi harapan yang paling besar diinginkan oleh para pedagang. “ Kami lihat sosok dari pak Sihar yang ramah, bersahabat dan ganteng mudah – mudahan kalau Tuhan berkehendak menjadi Wakil Gubernur Sumatera Utara. Harapan kami kepada pak Sihar kalau nanti jadi jangan lupa dengan kami orang kecil ini. Bisa dibantu dari biaya pendidikan yang murah, biaya kesehatan juga dan sekaligus kalau bisa ada rusun yang murah dibuat untuk kami rakyat kecil ini” kata ibu Herlina Sinurat pedagang di Pasar Raya MMTC.

Seolah tak mau kalah ibu Lisa dan ibu anti juga memberikan masukan serta harapan untuk pasangan Djarot – Sihar yang diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).  “ Kami berharap pak Djarot – Sihar menang menjadi Gubernur Sumatera Utara, agar membawa perubahan yang besar di Sumatera Utara. Birokrasi yang cepat dan tanpa harus ada bmengeluarkan uang yang diluar jalur lagi.”

Usai menyapa pedagang dan masyarakat pengunjung di Pasar Raya MMTC, Sihar Sitorus melanjutkan minum bersama relawan di salah satu warung. Di warung tersebut Sihar memberikan waktu dan kesempatan kepada wartawan untuk mewawancarainya. Dengan ramah dan akrab kepada wartawan, Sihar Sitorus menjelaskan maksud dan tujuannya untuk berkunjung ke Pasar Raya MMTC.

“Kunjungan yang saya lakukan bertujuan untuk mendengar keluhan dari masyarakat dan pengunjung dari Pasar Raya MMTC, untuk mengumpulkan data primer dari para pedagang, ingin merasakan atmosfer perdagangan yang ada di Pasar Raya MMTC, sekaligus tatap muka dengan pedang agar masyarakat mengenal pasangan Djarot – Sihar,” kata Sihar Sitorus yang kelahiran 13 Juli 1968 ini.

“Ada mata rantai perdagangan yang harus dilakukan secara singkat sehingga biaya produksi pedagang lebih rendah dan pedagang mendapat keuntungan lebih besar. Selain itu fasilitas yang memadai juga harus diperhatikan. Kwalitas baik dengan harga yang terjangkau menjadi harapan dari para pedagang” tambah Sihar Sitorus.

Modal dengan bunga yang rendah menjadi masukan program kerja dari pasangan Djarot – Sihar ini. Pemberian modal yang bersahabat dengan jumlah nominal yang besar dan bunga yang lebih kecil sehingga para pedagang sanggup memutar modal dan menerima pemasukan yang cukup.

“Adanya program pendanaan yang bersahabat dengan jumlah nominal yang besar dengan bunga yang kecil sehingga para pedagang sanggup mengolah dan memutar modal yang mereka terima sehingga mereka dapat menerima pemasukan yang cukup untuk keluarga dan dapat mensejahterakan masyarakat.”

Sihar juga menyoroti tentang bagaimana pengelolaan di bidang pertanian dan transportasi serta infrastruktur yang belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat Sumatera Utara. “Pengelolaan tata ruang yang bagus untuk area pertanian, sehingga lahan pertanian dikhususkan hanya untuk pertanian bukan dicampur adukan, selain itu juga bibit serta pupuk yang berkwalitas. Selain itu juga transportasi yang memadai dan infrastruktur yang baik adalah faktor penunjang untuk perdagangan dan pertanian.”

“Pengelolahan limbah pasar juga harus kita pikirkan, dengan teknologi yang saat ini dari sampah juga kita dapat menghasilkan bio energy. Sehingga menjadikan kota Medan yang lebih bersih, lebih sehat dan bio energy yang memadai dari limbah sampah yang ada,”jelas Sihar Sitorus. (Carter Silverius Sitanggang)