Archive

Day: April 8, 2018

3 posts

Kunjungi PRSU, Sihar Kenalkan Oleh-Oleh Khas Tapsel

Kunjungi PRSU, Sihar Kenalkan Oleh-Oleh Khas Tapsel

Dalam kunjungannya ke Pekan Raya Sumatera Utara, Sabtu (07/04), Sihar Sitorus mengunjungi berbagai stand daerah yang ada di sana. Salah satunya, stand asal Tapanuli Selatan.

Hal yang unik terjadi ketika Sihar yang disuguhi oleh-oleh khas Tapanuli Selatan, malah kembali menawarkannya kepada pengunjung lainnya. “Silahkan dicoba ibu, oleh-oleh khas Tapsel. Coba tebak ini terbuat dari apa?” ujar Sihar kepada salah satu pengunjung.

Ada yang menebak makanan berbentuk kripik tersebut dari mangga bahkan pisang. Ratna menjadi salah satu pengunjung yang beruntung dapat mencicipi kripik dari tangan Sihar begitu senang dapat bertemu langsung dengan Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara tersebut.

“Pak Sihar ramah kali, senang bisa ketemu beliau. Ditawari keripik salak, saya kira tadi mangga, ternyata salak. Jadi saya borong dua bungkus untuk di rumah,” tutur Ratna.

Sihar sendiri sangat mengapresiasi kehadiran PRSU, selain menampilkan produk unggulan wilayah Sumatera Utara, tempat ini juga dapat dijadikan sarana wisata edukatif.

“Saya kira ini bagus, karena tiap-tiap daerah dapat menampilkan produk unggulannya masing-masing. Anak-anak zaman now harus datang ke sini, bisa kenal budaya, agar tidak serta merta hanya bermain internet saja,” ujar Sihar.

Jenazah TKI Asal Nias Tidak Bisa Kembali Ke Indonesia, Sihar Telepon Menkumham

Jenazah TKI Asal Nias Tidak Bisa Kembali Ke Indonesia, Sihar Telepon Menkumham

Jauh dari ibukota Sumatera Utara, membuat Pulau Nias menjadi sering luput dari perhatian pemerintah. Sulitnya lapangan pekerjaan, membuat masyarakat Nias berlomba-lomba mencari pekerjaan di luar wilayah mereka, termasuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Hal ini diperparah dengan sulitnya pengurusan administrasi, membuat beberapa dari mereka mengambil jalur kiri dengan menjadi TKI illegal.

Nasib tidak baik menimpa salah satu warga Nias, Aksioma Waruwu (26). Bekerja menjadi TKI di sebuah perusahaan di Jepang sejak 2016, Aksioma harus menghembuskan nafas terakhirnya akibat sakit yang menimpanya. Namun, hingga kini jenazahnya belum dapat dibawa pulang ke Indonesia, karena berstatus sebagai TKI Ilegal.

Sihar Sitorus, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara yang mendengar kabar ini tergerak rasa kemanusiaannya, dan mencoba membantu keluarga. Menerima laporan dari Mercy Zagoto, yang merupakan Koordinator Wilayah Relawan Muda Djarot Sihar untuk Nias, Sihar langsung mengambil tindakan.

Terlebih dahulu Sihar menanyakan kronologis kejadiannya kepada Sejahtera Waruwu, kakak dari korban via telepon. “Jadi adik saya ini sudah coba dengan jalur legal beberapa kali, tetapi selalu dipersulit. Akhirnya dia mencoba dengan visa wisata, dan mengabari setelah sampai di Jepang baru menghubungi pihak keluarga Pak. Ternyata kemarin dapat kabar dia sakit-sakitan dari salah satu temannya, beberapa hari kemudian dapat kabar telah meninggal. Sedihnya, sampai kini jenazah almarhum belum bisa sampai ke keluarga,” tutur Sejahtera kepada Sihar.

Lebih lanjut, Sihar menanyakan kendala apa yang dihadapi hingga jenazah tidak bisa dikirim ke Indonesia. Sejahtera menjelaskan, bahwa status adiknya sebagai TKI Illegal membuat KBRI angkat tangan untuk masalah ini. Namun begitu, KBRI tetap berusaha menggalang dana untuk memulangkan jenazah, dengan catatan keluarga harus membantu sebesar 50 juta rupiah untuk dana tersebut.

Sihar mengucapkan berbela sungkawa atas kepergian Aksioma kepada keluarga, dan berjanji membantu jalan keluar. Benar saja, Sihar mencoba menelepon Yasona Laoly Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham). Oleh Yasona, Sihar mengabarkan masalah ini agar dapat segera menghubungi pihak KBRI. “Ya, nanti segera kita hubungi ke KBRI di Tokyo, agar dipercepat dan dalam waktu dekat dapat dipulangkan jenazahnya,” ujar Yasona.

Kejadian seperti ini, diharapkan Sihar tidak lagi terjadi di Sumatera Utara. Warga tidak tahu kepada siapa harus mengadu saat mengalami masalah seperti ini, belum lagi urusan administrasi yang mempersulit, membuat banyak orang mengambil jalan pintas untuk menjadi TKI.

“Kelak di pemerintahan Sumatera Utara selanjutnya, hal-hal seperti ini harus cepat ditanggapi oleh pemerintah. Bila diizinkan memimpin nantinya, program mal pelayanan publik Djarot-Sihar dapat menjadi tempat mengadu warga terhadap masalah apapun yang dialami masyarakat Sumatera Utara,” tutup Sihar.

Sihar Temukan Stempel Sisingamangaraja di PRSU

Sihar Temukan Stempel Sisingamangaraja di PRSU

Mengisi akhir pekan, Sabtu (08/04), Sihar Sitorus, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut dua, berkunjung ke Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU). Tiba di sana, Sihar langsung menyambangi salah satu gerai yang menyediakan kaos dengan motif aksara batak.

Sihar yang dalam kesehariannya memang senang menggunakan kaos, begitu tertarik ketika ada kaos yang mengangkat budaya khas Sumatera Utara. Kedatangan Sihar langsung disambut Tere dengan sangat hangat, “Silahkan dipilih Pak, kaos kita ada aksara Batak toba, Simalungun, maupun Karo.”

Banyaknya pilihan kaos membuat Sihar bingung memilih kaos mana yang ingin ia beli. Tere sesekali menunjukkan beberapa koleksi pilihannya yang mungkin disukai Sihar. Tere juga memberitahu Sihar mengenai stempel Sisingamangaraja yang telah mengalami percampuran aksara dari luar termasuk Arab Melayu.

“Senang Pak Sihar mau datang ke sini, saya lihat personality nya humble banget. Tadi sama saya diceritain mengenai stempel Sisingamangaraja, rasa ingin tahunya besar sih sama budaya. Kebanyakan orang sekarang kan tidak mau tahu dengan budaya tapi Pak Sihar mau,” tutur Tere.

Sihar sendiri mengaku senang melihat kreativitas anak muda Sumatera Utara yang semakin hari semakin baik. “Jika dipikir kaos itu kan termasuk pakaian modern, tetapi oleh anak-anak muda dipadukan dengan budaya Sumatera Utara, bahkan tadi ada stempel Sisingamangaraja. Jadi tetap kekinian, tapi tidak meninggalkan nilai-nilai budaya. Hal-hal seperti ini patut didukung,” tutur Sihar.

Seraya memilih kaos, warga yang menyadari kehadiran Sihar pun berebut ingin berfoto dan bersalaman dengan dirinya. Sihar pun dengan senang hati meladeni permintaan warga tersebut. Pada akhirnya, Sihar menetapkan pilihannya dan membeli dua buah kaos, yang salah satunya bermotif stempel Sisingamangaraja.