TRIBUN-MEDAN.com-Sihar PH Sitorus, Mantan Calon Wakil Gubernur Sumut yang saat ini jadi calon legislatif dari PDI Perjuangan berkunjung ke Sekolah Tinggi Guru Huria (STGH-HKBP) Seminariun Sipoholon, Rabu (14/11/2018)

Kehadiran Sihar PH Sitorus disambut hangat oleh seluruh jajaran civitas akademika kampus. Para mahasiswa yang tergabung dalam paduan suara bahkan turut melantukan nyanyian menyambut Sihar Sitorus.

Dalam pertemuan ini, Sihar PH Sitorus yang merupakan Doctor of Businees Adminitration dari Kampus Manchester Businees School, Manchester, UK, melakukan diskusi singkat mengenai panggilan hidup.

Sihar Sitorus pun menyampaikan pertanyaan mengenai motivasi para mahasiswa kenapa memilih untuk menempuh pendidikan guru huria.

Salah seorang mahasiswa bernama Marlinton Hutabarat pun memberikan jawaban.

“Berkaca dari pengalaman semasa SMA, saya termotivasi dari guru huria saya yang mampu mengubah hidup saya. Dari sana saya belajar bahwa dengan menjadi pelayan, kita mampu memberikan perubahan bagi orang lain,” ujarnya.

Jawaban ini membuat Sihar takjub, menurutnya sebuah keberuntungan ketika di usia yang masih sangat muda telah mengetahui apa panggilan hidup para mahasiswa tersebut.

“Kalian adalah orang yang beruntung, menemukan panggilan hidup, di usia kalian yang masih muda. Saya sendiri sedang mencari panggilan hidup saya, bagaimana saya dapat menjadi berkat bagi orang lain, termasuk ketika saya mencalonkan diri sebagai DPR RI saat ini,” tuturnya.

“Adik-adik sekalian membuka mata saya bahwa dalam hidup ini, setiap orang memiliki panggilan hidup. Untuk itu saya mohon kepada adik-adik sekalian untuk didoakan supaya ketika panggilan hidup saya adalah menjadi DPR RI, saya mampu berbuah bagi orang lain,” tambah Sihar.

Tak luput Sihar Sitorus juga menceritakan tentang perjalanan hidupnya, baik saat menempuh pendidikan di luar negeri, dan juga ketika dirinya memulai bekerja di sebuah perusahaan tambang, hingga di bursa efek.

Secara khusus, Sihar juga memberikan rekomendasi buku bacaan bagus kepada mahasiswa, buku tersebut adalah buku karangan penulis C. S. Lewis. Buku yang ditulis C. S. Lewis adalah buku kesukaan Sihar Sitorus.

Sihar Sitorus yang merupakan pebinsis sukses turuat memberi tantangan kepada para mahasiswa supaya dapat mengembangkan potensi lokal untuk memajukan sektor ekonomi, seperti pemanfaatan keju dari susu kerbau.

“Saya punya ide, mengingat kebutuhan keju begitu meningkat di masa sekarang. Bagaimana kita memanfaatkan susu horbo (kerbau) menjadi keju, karena di beberapa negara pemanfaatan ini terbukti menghasilkan keju berkualitas. Kita tahu bahwa wilayah kita ini memiliki banyak kerbau, mari kita ajak teman-teman kita untuk membuat sebuah penemuan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya..

Diakhir diskusi Sihar berpesan kepada para mahasiswa agar tidak kehilangan harapan, karena tantangan terbesar bangsa Indonesia saat ini adalah karakter.

“Bagaimana kita bisa cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati. Hal inilah yang juga menjadi perenungan saya sehari-hari, bahwa kontestasi ini bukan sekedar pencarian jabatan maupun prestise bagi saya, tapi bagaimana saya dapat menjalani kehidupan melayani masyarakat dengan cerdik seperti ular namun tetap tulus seperti merpati,” ujarnya lagi.

Usai acara diskusi, Pendeta Simanjuntak selaku Direktur STGH menyematkan ulos kepada Sihar Sitorus sekaligus memberikan nasihat.

“Memang pada dasarnya tujuan hidup paling mulia adalah menjadi berguna bagi orang lain. Sebagaimana pohon yang menghasilkan buah yang dapat dinikmati orang lain, walaupun tidak dapat menikmati buahnya sendiri. Kami yakin dan percaya Bapak mampu menghasilkan buah yang baik bagi masyarakat,” ujar Pendeta Simanjuntak.

(Terbit di medan.tribunnews.com pada 14 November 2018)