Archive

Tag: sihar sitorus

16 posts

Dua Jalan dalam Meyakini Sesuatu

Dua Jalan dalam Meyakini Sesuatu

Ada 2 jalan dalam meyakini sesuatu, percaya dan lewat rekam jejaknya. Pada Pilpres 2014, secara rekam jejak Jokowi pernah menjabat Walikota Solo dan Gubernur DKI, namun dampak dari pembangunan itu hanya dirasakan oleh masyarakat Solo maupun DKI dalam artian belum menyeluruh.

Untuk fair kepada Prabowo, pada waktu itu faktor rekam jejak kita abaikan, karena awam dianggap tidak memiliki informasi yang cukup lengkap mengenai kinerja kedua kandidat. Saat itu, pemilih berdialog dengan dirinya sekaligus berdiskusi dgn teman-temannya guna menakar tingkat kepercayaannya terhadap jagoannya pada Pilpres yang lalu.

Kita telah mengetahui bahwa pasangan Jokowi-JK telah menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada periode 2014-2019. Tentunya di Pilpres 2019 ini, kita tidak bisa lagi mengabaikan faktor rekam jejak dalam memberikan penilaian kepada kedua calon Presiden karena saat ini masyarakat memiliki informasi cukup utk memberikan penilaian atas kerja incumbent.

Setiap pekerjaan pasti ada kekurangan dan kelebihan. Namun kita dapat menilai dari cara kerja Pak Jokowi, bahwa beliau memiliki  motif dan niat yang baik untuk bangsa ini. Pembanding rekam jejak yang sama tidak dapat dikatakan terhadap pihak Pak Prabowo.

Dengan demikian, pada Pilpres 2014, kita pernah memilih kedua pasangan semata-mata hanya karena kepercayaan. Namun, dalam Pilpres 2019, pemilih lama Jokowi sudah bergerak maju dari sekedar percaya dan bersama-sama pemilih baru, kita sudah memiliki dua faktor untuk memilih, yaitu rasa percaya dan rekam jejak yg menguatkan rasa percaya itu.

Sementara, pesaingnya masih terbebani pembuktian kepercayaan dan rekam jejak. Jokowi sudah membuktikan rekam jejaknya lewat karya-karya nya yang sudah mulai dapat kita nikmati. Saatnya kita melanjutkan apa yang sudah kita mulai, untuk merampungkan kinerja-kinerja yang telah dimulai Pak Jokowi agar hasilnya maksimal. Kesimpulannya, pilih Jokowi utk kedua kalinya dengan pasangannya Maruf Amin untuk melanjutkan pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Oleh: Sihar PH Sitorus

Sihar Sitorus Turut Berbelasungkawa Atas Peristiwa JT-610

Sihar Sitorus Turut Berbelasungkawa Atas Peristiwa JT-610

Peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi, tidak hanya mengundang duka dari keluarga para korban tetapi juga menjadi duka masyarakat Indonesia. Tahun ini, tragedi demi tragedi yang menelan jiwa kerap terjadi di Bumi Pertiwi mulai dari rangkaian peristiwa bencana alam hingga tragedi jatuhnya pesawat.

Peristiwa-peristiwa ini tentunya mengundang simpati dari banyak pihak, salah satunya Sihar Sitorus. Pengusaha yang sedang giat di kegiatan politik ini, terlihat aktif dalam menyampaikan rasa simpatinya atas peristiwa yang sedang hangat di Indonesia khususnya Sumatera Utara. Tak jarang, Sihar juga tak hanya menyampaikan rasa simpatinya lewat ucapan tetapi juga tindakan langsung.

Terkait jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 Sihar menyampaikan rasa belasungkawanya melalui media sosial miliknya beberapa saat setelah berita mengenai pesawat ini diluncurkan. Menurutnya, lewat peristiwa-peristiwa ini kita dapat belajar bagaimana untuk tetap bangkit di tengah kesulitan yang dihadapi.

“Terlalu banyak tragedi korban jiwa beberapa bulan terakhir ini. Kita hanya dapat merenungi mengapa kesedihan ini menimpa kita. Namun, kita tetap percaya bahwa Tuhan memampukan kita untuk keluar dari segala kesulitan dan kesedihan dan muncul sebagai manusia baru yang lebih kuat dan bijaksana,” ujar Sihar Sitorus, Calon Legislatif DPR RI dari Dapil II Sumatera itu.

Sihar berharap, penanganan terhadap korban dapat segera terlaksana dengan baik. Lebih lanjut Sihar menyampaikan untuk bersama-sama dengan keluarga korban saling merangkul dan mendoakan, serta memberi dukungan moril agar mereka selalu dikuatkan. “Demikian pula, kita dukung doa keluarga korban Lion Air JT 610 yang dirundung kemalangan agar mereka beroleh penghiburan dan kekuatan dari Tuhan Yang Maha Pengasih,” tutup Sihar.

 

 

Sihar Sitorus Peduli Pedagang dan Pasar Tradisional di Medan

Sihar Sitorus Peduli Pedagang dan Pasar Tradisional di Medan

Pedagang tradisional di Pasaraya MMTC dikejutkan oleh kedatangan Sihar Sitorus bakal calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Jumat (25/01/2018). Dengan pakaian santai Sihar muncul serta berdiskusi dengan kordinator pedagang Pasaraya MMTC Roma Simare-mare.

Menurut Roma, sebagai doktor di bidang bisnis lulusan universitas ternama di Inggris, Sihar diyakini mampu memberikan solusi menjadikan Pasaraya MMTC sebagai pasar tradisional yang baik serta bisa bersaing dengan pasar lainnya. Sehingga kemampuan ekonomi para pedagang terangkat dan membaik.

Sihar juga disebutkan sebagai sosok yang tidak arogan dan sederhana. Kendati memiliki kekayaan yang cukup besar dia tetap tampil sederhana dan blusukan hanya dengan mengenakan pakaian santai. Jauh dari kesan orang yang punya banyak harta.

“Kami para pedagang di Pasaraya MMTC ini bersepakat mendukung agar Djarot – Sihar terpilih jadi pemimpin Sumut. Pak Djarot sudah berpengalaman jadi Gubernur di DKI Jakarta,” ujar Roma yang merupakan bekas anggota DPRD Medan.

Total terdapat 1.500 pedagang berjualan aneka dagangan di Pasaraya MMTC yang berlokasi di Jalan Pancing, Medan. Menempati pasar basah dengan jenis dagangan sayur dan buah sebanyak 1.000 pedagang. Sisanya menempati pasar kering yakni di kios berjualan pakaian dan sebagainya.

“Sebagai tulang punggung perekonomian pasar tradisional seperti ini harus digalakkan. Ke depan harus dilakukan pemetaan jika harus diperbanyak jumlah pasar seperti ini,” tegas Sihar.

Sihar Sitorus Hadiri Deklarasi Relawan SAMUDJAS

Sihar Sitorus Hadiri Deklarasi Relawan SAMUDJAS

Deklarasi Relawan Serikat Anak Medan Untuk Djarot-sihar (SAMUDJAS), Minggu (28/1) dihadiri langsung oleh Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Cawagubsu) Sihar Sitorus.

Dihadapan sekitar 400 relawan SAMUDJAS yang hadir, Sihar yang berpasangan dengan Djarot Saiful dalam Pilkada Sumut meminta putra-putri perantau asal Sumut agar pulang kampung. “Ikut membantu Sumut menjadi lebih baik,” himbaunya.

Berjanji konsen untuk memperbaiki pendidikan, kesehatan, juga semua administrasi birokrasi, menurut Sihar, jika dirinya dengan Djarot yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta dipercaya oleh masyarakat memimpin Sumatera Utara, maka mereka akan membuat yang sulit jadi mudah. “Jadi Semua urusan harus Mudah dan Transparan,” janjinya.

Tidak lupa Sihar secara khusus meminta agar relawan SAMUDJAS yang dipimpin oleh Drs. Amin Minhan dapat menjadikan Djarot-sihar juara dalam pemilihan Kepala Daerah pada tanggal 27 Juli 2018 nanti.

Pada kesempatan tersebut, seluruh relawan SAMUDJAS dipimpin langsung oleh Ketum Drs. Amin Minhan,S.H., serta diikuti koorwil Sumut Mikael Siregar, S. T. Wasekjen Jhon Lamalo, S. H., wakil koordinator Rosmauli Panggabean, Koorlap Dairi M. Sinaga, serta ratusan anggota membacakan ikrar Relawan SAMUDJAS yang bersumpah akan berjuang untuk memenangkan Djarot-sihar.

Serta akan menjadi Relawan yang berjalan berjuang secara sportif dan menjaga kedamaian serta kondusifitas Sumut.

Kepada wartawan Amin Minhan mengatakan bahwa selesai deklarasi ini mereka akan segera mengembangkan Relawan Samudjas hingga ke 33 Kabupaten/Kotamadya serta seluruh Kecamatan di Sumatera Utara yang berjumlah 435 Kecamatan.

“Doakan kami ya, semoga kami berhasil memenangkan Bapak Djarot-sihar, demikian,” tandasnya.

Leo Nababan Dukung Sihar Sitorus di Pilgubsu

Leo Nababan Dukung Sihar Sitorus di Pilgubsu

Setelah Demokrat dan Gerindra, kini giliran kader Partai Golkar berbalik arah mendukung pasangan Djarot-sihar Sitorus di Pilgubsu 2018. Padahal, Partai Golkar mengusung pasangan Edy Rahmayadi- Musa Rajekshah bersama Partai Gerindra, Nasdem, PAN, PKS dan Gerindra.

Adalah Leo Nababan yang menyatakan mendukung Djarot-sihar pada Pilgubsu 2018. Bahkan, sebagai bentuk nyata dukungan tersebut, Leo bersama keluarga besar Nababan mengupa-upa (memberangkatkan) Sihar Sitorus. Prosesi upa-upa tersebut digelar, Minggu (28/1/2018), di kediaman Leo Nababan, di Jalan Pelajar, Gang Sederhana, Medan.

“Saya sangat bangga hari ini. Saya diberangkatkan dengan doa, dan itu sangat penting,” kata Sihar.

Menurutnya, dukungan keluarga Nababan bagi Djarot-Sihar dirasa sangat penting karena merupakan dukungan keluarga. “Acara ini adalah acara adat, kekerabatan. Sitorus dan Nababan itu padan (saudara). Leluhur kami telah berjanji untuk saling menolong,” ungkapnya.

Leo Nababan menyampaikan upa-upa pada Sihar dengan prosesi adat Batak merupakan dukungan Nababan pada Sihar. Nababan dan Sitorus, kata Leo, adalah dongan sapadan, atau saudara.

“Jadi ini acara adat, bukan acara partai. Saya tetap Golongan Karya, tetapi secara adat saya harus mendukung saudara saya,” ungkapnya.

Selain soal kekerabatan, kata Leo, ia memilih mendukung Sihar adalah profil Sihar. “Sihar itu orang kaya, dia bukan untuk cari makan di sini,” tegasnya.

Sumber: http://www.medanbisnisdaily.com/news/online/read/2018/01/28/22699/kader_golkar_leo_nababan_dukung_sihar_sitorus_di_pilgubsu/

Ketika Warga Sumut Mendamba Pemimpin Bersih, Visioner dan Merakyat

Ketika Warga Sumut Mendamba Pemimpin Bersih, Visioner dan Merakyat

Mencari pemimpin yang bersih, visioner dan dekat dengan rakyat tidak semudah membolak-balik telapak tangan. Banyak yang ingin menjadi pemimpin, namun tidak memenuhi kriteria di atas.

Ada pemimpin yang terpilih karena menggunakan politik uang, sehingga ketika berkuasa merasa semua bisa didikte, termasuk rakyat. Kalau butuh dukungan rakyat maka pemimpin itu akan berpura-pura pro rakyat dan menggulirkan dana atau proyek pro  rakyat, setelah tujuannya tercapai, maka rakyat ditinggal lagi sampai suatu saat nanti dibutuhkan lagi, lalu mendekat lagi kepada rakyat.

Itu merupakan gambaran atau tipe pemimpin masa lalu. Sebagian besar pemimpin masih memerankan diri sebagai pemimpin yang menjaga jarak dengan rakyat, merasa pintar  dan merasa sebagai penguasa. Maka tidak heran kalau ada pemimpin yang jarang turun ke bawah, jangan turun bertemua dengan rakyat. Kalau pun ada hanya sebatas pencitraan belaka.Selebihnya asyik dengan kepentingan sendiri, kelompok dan kepentingan melanggengkan kekuasaan dengan merampok uang rakyat.

Di Sumatera Utara pemimpin terlibat korupsi, sehingga masyarakat sampai muak melihat pemimpin. Wajar jika dalam dua periode lalu tingkat golput setiap kali pilkada sangat tinggi. Apalagi calon pemimpin yang tampil tidak memberi harapan?

Sepuluh tahun lamanya masyarakat Sumatera Utara merindukan pemimpin yang bersih dan bebas dari korupsi. Sepuluh tahun masyarakat Sumatera Utara merindukan sistem pemerintahan yang peduli dengan masyarakat. Dua priode gubernur Sumatera Utara menjadi langganan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan selama itu pula Sumatera Utara menjadi Provinsi yang terkorupsi di Indonesia.

Wajar jika situasi ini menimbulkan  kejenuhan berat yang dirasakan oleh masyarakat Sumatera Utara. Masyarakat sudah pada titik pesimistis tingkat dewa. “Lebih baik tidak memilih dari pada melahirkan pemimpin yang korupsi”.  Ini lah kata – kata yang sering diucapkan oleh masyarakat Sumatera Utara.

Karenanya ketika Pilkada serentak 2018 digelar tahun ini, masyarakat mencoba kembali melihat siapa bakal calon pemimpin yang bakal tampil di Sumatera Utara. Apakah figur yang bersih, visioner dan peduli dengan rakyat. Bagaimana dengan calon-calon yang akan tampil di Pilkada 2018 ini. Inilah yang kini sedang diterawang oleh masyarakat Sumatera Utara.

Ada tiga pasang calon Gubernur Sumatera Utara yang akan berkontestasi yakni Eddy Rahmayadi- Rajekhsyah, JR Saragih-Selian dan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus.

Dalam artikel  ini, kami akan membahas tentang pasangan  DR. H Djarot Sayful Hidayat,MS dan wakilnya DR. Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus Pane, BSBA, MBA. Bagaimana harapan masyarakat terhadap pasangan ini ketika bertarung merebut tahta tertinggi di Sumatera Utara.

Apa harapan masyarakat terhadap pemimpin Sumut, terutama pasangan Djarot-Sihar? Ini yang ingin kami coba gambarkan dari  di tengah – tengah masyarakat, terutama ketika mereka menyapa masyarakat seperti di Pasar Raya MMTC.

Terlihat dari antusiasnya masyarakat Pasar Raya MMTC Jumat 26 Januari 2018 pukul 07.00 WIB saat Cawagub Sihar Sitorus melakukan blusukan. Ratusan warga baik pedagang atau pun pengunjung di Pasar Raya MMTC menyambut kedatangan Sihar Sitorus.

Bukan hanya masyarakat saja, Sihar juga dengan tanpa canggung dan ragu – ragu menyapa masyarakat dengan akrab dan penuh dengan rasa kekeluargaan.
Bapak 2 orang anak ini melakukan diskusi dan berinteraksi dengan masyarakat, serta mendengar keluhan satu per satu dari masyarakat yang datang. Bahkan karena keramahannya, tanpa canggung masyarakat memeluk dan berphoto ria dengan beliau.
Masyarakat berharap ada perubahan yang besar di Sumatera Utara dari segala lini, khususnya bagi para pedagang, untuk lapangan pekerjaan, untuk kesehatan dan pendidikan.

“Kami berharap adanya bantuan yang kongkrit dari pemerintah, kayak kami pedagang dan sekaligus petani. Tolong dibuatkan pabrik olahan untuk jeruk di Berastagi agar para petani tidak rugi. Karena jeruk – jeruk yang kecil – kecil banyak terbuang, padahal secara kualitas bagus. Selain itu juga bisa buka lapangan pekerjaan baru untuk anak – anak muda. Dan juga kwalitas pupuk yang bagus, jangan ada pupuk yang oplosan” kata Ibu Tarigan pedagang buah sekaligus petani dari Berastagi.

Mereka juga minta bantuan modal dengan bunga yang rendah. Bantuan modal bunga rendah menjadi prioritas yang disampaikan oleh para pedagang. Para pedagang mengeluhkan tidak adanya modal yang bunga rendah mereka terima, sehingga banyak dari mereka harus meminjam dari para rentenir dengan bunga 10 – 30 % dari modal dasar yang mereka terima.

“Kami juga berharap adanya bantuan modal dari pemerintah dengan bunga yang rendah, sehingga kami tidak bingung dengan modal, karna banyak dari kami yang meminjam uang dari para rentenir. Udah bunganya besar kasar – kasar pula mereka minta. Pada hal pendapatan kami per hari rata – rata Rp 200.000,-. Sudah bayar tempat per hari Rp 100.000,-, makan kami belum lagi upah pekerja. Apa lagi lah yang kami bawa pulang,” tambah ibu Tarigan.

Selain itu, biaya pendidikan, biaya kesehatan serta tempat tinggal yang memadai menjadi harapan yang paling besar diinginkan oleh para pedagang. “ Kami lihat sosok dari pak Sihar yang ramah, bersahabat dan ganteng mudah – mudahan kalau Tuhan berkehendak menjadi Wakil Gubernur Sumatera Utara. Harapan kami kepada pak Sihar kalau nanti jadi jangan lupa dengan kami orang kecil ini. Bisa dibantu dari biaya pendidikan yang murah, biaya kesehatan juga dan sekaligus kalau bisa ada rusun yang murah dibuat untuk kami rakyat kecil ini” kata ibu Herlina Sinurat pedagang di Pasar Raya MMTC.

Seolah tak mau kalah ibu Lisa dan ibu anti juga memberikan masukan serta harapan untuk pasangan Djarot – Sihar yang diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).  “ Kami berharap pak Djarot – Sihar menang menjadi Gubernur Sumatera Utara, agar membawa perubahan yang besar di Sumatera Utara. Birokrasi yang cepat dan tanpa harus ada bmengeluarkan uang yang diluar jalur lagi.”

Usai menyapa pedagang dan masyarakat pengunjung di Pasar Raya MMTC, Sihar Sitorus melanjutkan minum bersama relawan di salah satu warung. Di warung tersebut Sihar memberikan waktu dan kesempatan kepada wartawan untuk mewawancarainya. Dengan ramah dan akrab kepada wartawan, Sihar Sitorus menjelaskan maksud dan tujuannya untuk berkunjung ke Pasar Raya MMTC.

“Kunjungan yang saya lakukan bertujuan untuk mendengar keluhan dari masyarakat dan pengunjung dari Pasar Raya MMTC, untuk mengumpulkan data primer dari para pedagang, ingin merasakan atmosfer perdagangan yang ada di Pasar Raya MMTC, sekaligus tatap muka dengan pedang agar masyarakat mengenal pasangan Djarot – Sihar,” kata Sihar Sitorus yang kelahiran 13 Juli 1968 ini.

“Ada mata rantai perdagangan yang harus dilakukan secara singkat sehingga biaya produksi pedagang lebih rendah dan pedagang mendapat keuntungan lebih besar. Selain itu fasilitas yang memadai juga harus diperhatikan. Kwalitas baik dengan harga yang terjangkau menjadi harapan dari para pedagang” tambah Sihar Sitorus.

Modal dengan bunga yang rendah menjadi masukan program kerja dari pasangan Djarot – Sihar ini. Pemberian modal yang bersahabat dengan jumlah nominal yang besar dan bunga yang lebih kecil sehingga para pedagang sanggup memutar modal dan menerima pemasukan yang cukup.

“Adanya program pendanaan yang bersahabat dengan jumlah nominal yang besar dengan bunga yang kecil sehingga para pedagang sanggup mengolah dan memutar modal yang mereka terima sehingga mereka dapat menerima pemasukan yang cukup untuk keluarga dan dapat mensejahterakan masyarakat.”

Sihar juga menyoroti tentang bagaimana pengelolaan di bidang pertanian dan transportasi serta infrastruktur yang belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat Sumatera Utara. “Pengelolaan tata ruang yang bagus untuk area pertanian, sehingga lahan pertanian dikhususkan hanya untuk pertanian bukan dicampur adukan, selain itu juga bibit serta pupuk yang berkwalitas. Selain itu juga transportasi yang memadai dan infrastruktur yang baik adalah faktor penunjang untuk perdagangan dan pertanian.”

“Pengelolahan limbah pasar juga harus kita pikirkan, dengan teknologi yang saat ini dari sampah juga kita dapat menghasilkan bio energy. Sehingga menjadikan kota Medan yang lebih bersih, lebih sehat dan bio energy yang memadai dari limbah sampah yang ada,”jelas Sihar Sitorus. (Carter Silverius Sitanggang)