Rabu (28/03), Sihar Sitorus mengunjungi Kota Barus, Tapanuli Tengah salah satu wilayah peradaban tertua di Indonesia. Banyak tempat yang dikunjungi Calon Wakil Gubernur pendamping Djarot tersebut dalam kunjungannya, seperti Tugu Nol Penyebaran Agama Islam di Indonesia, Pasar Barus, Sumur Peninggalan Nomensen, dan Makam Al-Mahligai.

Saat mengunjungi makam Al-Mahligai, Sihar Sitorus mengaku mendapatkan inspirasi untuk memimpin Sumatera Utara kelak. Diantaranya semangat perjuangan, semangat pencerahan, dan semangat membawa perubahan.

“Saya melihat adanya semangat pembangunan. Semangat Perjuangan. Semangat perjuangan dalam meraih suatu tujuan. Seperti yang dilakukan para Syech yang dimakamkan di sini. Mereka ini datang mencerahkan dan membuat perubahan. Begitu juga dengan kami Djarot dan Sihar, datang untuk membawa semangat perubahan bagi Sumatera Utara,” tutur Sihar.

Selain itu, Sihar juga meneladani kedamaian di tengah keberagaman yang ada di kota ini. “Peradaban sudah mewarnai kehidupan lokal beberapa puluh tahun lalu. Hingga sekarang kehidupan tetap damai. Ini adalah suatu pelajaran yang dapat kita ambil dari kota ini,” ujar Sihar Sitorus usai berkeliling di makam Al-Mahligai yang menjadi bukti sejarah bahwa di Barus sudah ada Islam sejak abad ke 7.

Untuk itu, Sihar juga mengajak masyarakat untuk berlibur dan berkunjung ke Kota Barus ini. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kota ini, terutama dari berbagai peninggalan sejarah yang akan menambah khazanah pengetahuan tentang sejarah bangsa Indonesia.

“Kalau ada waktu datanglah berkunjung ke barus banyak tempat yang dapat dikunjungi dan sangat menambah pengetahuan kita tentang peradaban,” ujarnya.