Pengalaman Sihar Rasakan Pahit Getirnya Menjadi Nelayan
Tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB, Sihar Sitorus mengikuti perjalanan nelayan Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kamis (29/03) melaut. Menaiki kapal motor sejauh 15 kilometer, Sihar begitu antusias menuju bagan tancap milik nelayan lokal.
Bagan tancap merupakan alat tangkap ikan teri yang menggunakan jaring apung dan diberikan penerangan untuk memancing perhatian ikan teri. Saat ikan berkumpul karena cahaya lampu, jaringnya diangkat untuk mengambil ikannya. Sesampainya di sana, Sihar membantu para nelayan menarik jaring hasil tangkapan, diperoleh sebanyak satu ember ikan teri malam itu.
Sihar tampak sangat bahagia saat berhasil menarik jaring berisi ikan teri. Meski perjalanan menuju tempat ini tidak mudah, kapal tampak beberapa kali oleng diterpa ombak, namun semuanya terbayar ketika ia dapat melihat langsung bahkan turut membantu para nelayan memanen hasil tangkapannya.
Setelah menangkap ikan, Sihar mulai berkisah mengenai pahit getirnya menjadi seorang nelayan. Kunjungannya malam itu membuat Sihar mengetahui mata rantai penangkapan ikan teri yang merupakan komoditas ekspor Indonesia, dan mengetahui hal-hal apa yang perlu dibenahi dari kehidupan nelayan.
“Malam ini saya datang untuk meyaksikan seperti apa kehidupan nelayan, sudah saya saksikan bahwa pengorbanan mereka luar biasa. Saya sudah mengetahui mata rantai dunia perikanan kita,” paparnya.
Melalui pengalamannya malam itu, bersama Djarot nantinya akan ada program untuk kesejahteraan para nelayan, terutama mengenai keselamatan mereka yang harus melaut di malam hari.