Berkunjung ke Kecamatan Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sihar Sitorus mengunjungi tempat pembuatan keset kaki dari sabut kelapa, Selasa (17/04). Sihar disambut para ibu-ibu pengrajin yang memang sedang berkumpul di sana, kemudian Sihar berdiskusi dengan para ibu.

Tasiem, sang pemilik usaha mengaku usaha ini sudah ia buka sejak tahun 2010. Saat ini ia sudah mempekerjakan sekitar sepuluh pekerja. Mengenai keterampilan membuat keset ini, Tasiem mengaku kepada Sihar sudah mempelajarinya turun temurun dari neneknya.

“Kami butuh modal pak, untuk memperbaharui semuanya. Mesin yang kami punya masih sangat tradisional, kemudian atap kami masih dari jerami dan bocor jika hujan, padahal ada sepuluh pekerja yang bergantung pada usaha ini,” ujar Tasiem kepada Sihar.

Sihar sepakat dengan Tasiem, memang usaha kecil kreatif seperti ini harus dimodali agar berkembang. Maka dalam beberapa kunjungannya, Sihar juga telah melakukan diskusi kepada warga untuk mematangkan konsep pemodalan bagi usaha kecil seperti milik Tasiem.

“Tentu saja bu, makanya saya datang ke sini mengajak ibu-ibu diskusi. Kira-kira bagaimana efektifnya pemodalan ini dapat dijalankan programnya nanti,” ujar Sihar.

Sihar juga kemudian tertarik ingin mencoba memintal serabut kelapa yang merupakan bahan baku pembuatan keset. “Ini butuh dua orang pak, yang satu memutar mesin, baru yang lain memegang serabut yang dipintal,” ujar salah satu pekerja.

Sihar bertugas memutar mesin, kemudian seorang ibu memegang sabut kelapa yang akan dipintal. “Wah, dengan alat sesederhana ini, bisa menghasilkan sebuah karya, ini baru yang dinamakan kreatif,” tutur Sihar.

Kemudian Sihar melihat proses penganyaman sabut yang telah dipintal menjadi keset kaki. “Usaha seperti ini yang patut kita dukung, kreatif, memberdayakan masyarakat, sehingga masyarakat menjadi lebih mandiri kan,” kata Sihar.