Archive

Day: February 4, 2019

4 posts

Sihar Sitorus: Ada Dua Alasan Kenapa Saya Akan Sering ke Nias

Sihar Sitorus: Ada Dua Alasan Kenapa Saya Akan Sering ke Nias

Sihar P. H. Sitorus bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat Gunung Sitoli di Hotel Kaliki, Gunung Sitoli, Senin (1/4). Sihar terlebih dahulu mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan kepada Djarot-Sihar oleh masyarakat Gunung Sitoli pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara yang lalu.

Dalam sambutannya Sihar mengungkapkan ada 3 masalah-masalah mendasar yang menghambat Nias bisa berkembang. Masalah utama yang mesti dibenahi adalah kesehatan, pendidikan, dan pendapatan.

Mengenai pendidikan seperti saat bertemu dengan umat Katolik Paroki Santa Maria di Gunung Sitoli sebelumnya, Sihar sudah berencana membuka perguruan tinggi di Nias. Dirinya telah berkoordinasi untuk melakukan survei membuka cabang universitasnya di Nias.

Dirinya juga menyoroti masalah ekonomi di Nias. Banyak yang menyerukan bahwa potensi pisang di Nias cukup melimpah. Sihar sampaikan bahwa masyarakat harus semakin kreatif dalam mengolah potensi-potensi itu agar memiliki nilai jual.

“Kita tahu pisang itu dapat tumbuh dimana saja, hari ini kita bisa kirim pisang ke luar kota karena di sana belum tumbuh, tapi esok lusa bisa saja pisang sudah tumbuh di sana. Kita harus antisipasi itu dengan sekreatif mungkin mengolah pisang agar menjadi minimal barang setengah jadi yang dapat jadi ciri khas Nias,” ujar Sihar.

Ia juga menyinggung potensi alam Nias yang begitu luar biasa, hal ini harusnya mampu membawa kemajuan bagi pulau ini. “Mungkin ini PR besar bagi pemerintah untuk menemukan potensi-potensi Nias yang dapat mensejahterakan masyarakatnya. Nias punya pantai-pantai indah yang mungkin tidak dimiliki daerah-daerah lain, yang tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi Nias,” ujar Sihar.

Selanjutnya dalam sesi pertanyaan, Sihar disuguhi pertanyaan oleh salah satu hadirin mengenai kehadiran dirinya di Nias jika terpilih nantinya. “Bagaimana pertanggungjawaban bapak jika terpilih nantinya kepada Nias, apakah bapak akan datang 5 tahun sekali seperti caleg pada umumnya, yang hanya datang saat akan minta dipilih?,” ujar peserta.

Sihar menjawab pertanyaan tersebut dengan dua fakta bahwa dirinya tidak mungkin hanya datang 5 tahun sekali ke Nias. Ada dua alasan mengapa saya tidak mungkin hanya 5 tahun sekali ke Nias.

“Pertama, orang tua saya sudah diberi marga Telaumbanua disaksikan ribuan masyarakat Nias yang artinya sudah tugas sayalah untuk turut mengemban marga tersebut karena Nias sudah menjadi bagian dari diri saya. Kedua, di unit usaha saya, banyak sekali memperkerjakan saudara-saudara dari Nias, maka secara langsung mereka juga akan menarik saya kembali ke sini,” tutur Sihar.

Sihar Sitorus Promosikan Objek Wisata Religius Gunung Sitoli

Sihar Sitorus Promosikan Objek Wisata Religius Gunung Sitoli

Usai berdiskusi dengan perwakilan umat katholik di Gunung Sitoli, Sihar P. H Sitorus, Calon Legislatif DPR RI dari Daerah Pemilihan II Sumatera Utara berkeliling di Taman Doa Bunda Maria Fodo, Gunung Sitoli, Senin (4/2).

Memasuki areal Taman Doa Bunda Maria, Sihar dan rombongan disambut patung besar Malaikat Mikael. Sembari berkeliling, Mayasari Dachi dan Johannes Tuchan menjelaskan asal mula pembangunan tempat ini.

Awalnya, tak ada niatan bagi pasangan ini untuk membangun taman doa di sini, mereka berencana membangun lokasi wisata untuk mengelola pantai di sana. Namun, pembangunan terus mengalami kendala hingga di suatu titik pasangan ini ingin menyerah dan dikuatkan oleh seorang pastor.

Atas saran pastor tersebut, mereka meletakkan Patung Malaikat Mikael di depan pintu masuk lokasi. Menurut penuturan Maya, sejak saat itulah dirinya sering mendapat petunjuk lewat mimpi dan merealisasikannya lewat pembangunan Taman Doa ini.

“Puji Tuhan, sejak itu kendala tidak banyak kita temui,” ujar Ratna.

Sihar Sitorus terlihat begitu mengagumi tempat ini. Apalagi ketika disuguhi fenomena The Power of Silence, yakni sebuah areal di Taman Doa berbentuk lingkaran di lantai.

Sihar mencoba fenomena dimana ketika berdiri di tengah-tengah lingkaran dan bersuara, suara kita akan bergema dan hanya orang yang mengeluarkan suara yang dapat mendengarnya. “Keren, padahal di sini ruang terbuka, tapi bener, suara kita bergema, dan cuma saya yang bisa dengar gemanya,” ujar Sihar.

Kemudian Sihar turut mempromosikan tempat ini sebagai rekomendasi tempat jika berkunjung ke Gunung Sitoli. “Selain potensi wisata alam dan budaya, ternyata ada Taman Doa Bunda Maria Fodo ini juga menawarkan wisata religi yang cocok dikunjungi jika jalan-jalan ke Nias,” ujar Sihar.

Sihar Sitorus Rencanakan Bangun Universitas di Nias

Sihar Sitorus Rencanakan Bangun Universitas di Nias

Sihar P. H. Sitorus, Calon Legislatif DPR RI dari Daerah Pemilihan II Sumatera Utara melakukan diskusi dengan umat Katholik Gunung Sitoli, di Taman Doa Bunda Maria, Kabupaten Gunung Sitoli, Senin (4/2). Sihar mendengar dan menyerap aspirasi dari umat Katholik yang hadir pada saat itu.

Kegiatan ini sebagai bentuk perwujudan janji dari Sihar semasa Pemilihan Gubernur Sumatera Utara yang lalu. Pada waktu dirinya berkunjung ke Nias beberapa waktu lalu dirinya berjanji akan menemui umat Katholik di sini, namun karena ada keadaan mendesak, Sihar harus mengurungkan niatnya.

Maka, di hari pertama Sihar menginjakkan kaki di Gunung Sitoli kali ini, ia langsung menyambangi umat Katholik di sini. Hadirin yang mengikuti diskusi ini menyampaikan aspirasinya kepada Sihar.

“Pak kami berharap pembangunan Perguruan Tinggi Negeri dapat dibangun di Nias, karena di Nias banyak potensi anak-anak cerdas, tapi harus menempuh pendidikan di Kota Medan. Akhirnya, malah menetap di sana dan tidak membangun Nias,” ujar Dalifati.

Mengenai hal itu Sihar menyampaikan rencananya ingin membuka Perguruan Tinggi di Pulau Nias. “Kebetulan sekali, saya tadi pagi baru saja bertelfon dengan Rektor Universitas Satya Negara, perguruan tinggi yang kebetulan kita kelola di Jakarta sejak orang tua saya dulu. Saya sudah sampaikan untuk membuat research di Nias agar bisa membuka cabang di sini. Ya mungkin masih dengan topi swasta, tapi mudah-mudahan bisa berkembang dan memenuhi syarat menjadi negeri suatu saat nanti,” ujar Sihar.

Masyarakat yang hadir juga sangat mengapresiasi kehadiran Sihar. Salah satu warga bahkan mengungkapkan Sihar merupakan sosok yang berani karena kepeduliannya kepada warga Nias.

“Banyak sekali caleg DPR RI di luar keturunan Nias mungkin ada di dapil sini, namun hanya Pak Sihar yang berani terjun turun langsung ke sini, bertemu dengan masyarakat sini, yang lain mungkin hanya baliho saja,” ujar Harefa salah satu warga.

Ia juga mengungkapkan sosok Sihar Sitorus dan keluarganya sudah cukup berbuat untuk kemajuan Pulau Nias. Selain itu, latar belakang Sihar yang sudah mumpuni di bidang materi, membuat dirinya yakin Sihar tidak memiliki kepentingan lain menuju Senayan (baca: DPR RI) terkecuali menyampaikan aspirasi rakyat.

Selain masalah pendidikan, warga juga mengeluhkan masalah lapangan pekerjaan, dan pengembangan potensi lokal seperti pisang dan pariwisata. Sihar memberikan solusi-solusi kongkrit yang bisa ia kerjakan saat ini, seperti menawarkan lapangan kerja di kebun miliknya di Seram, Maluku.

Sihar berharap dapat memperjuangkan aspirasi yang ditampungnya hari ini dari masyarakat Nias di DPR RI.

Sihar Sitorus Ajak Masyarakat Nias Tolak Hoax dan Politik Identitas

Sihar Sitorus Ajak Masyarakat Nias Tolak Hoax dan Politik Identitas

Pendidikan Politik dan Bimbingan Teknis oleh Tim Pemenangan Sihar P. H. Sitorus yang ke-15 dilaksanakan di Gedung Serbaguna Salak Madu, Gunung Sitoli, Senin (04/02). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Sihar Sitorus selaku Calon Legislatif DPR RI dari Daerah Pemilihan 2 Sumatera Utara.

Pada awal sambutannya Sihar menyampaikan rasa terimakasihnya kepada masyarakat Gunung Sitoli atas dukungan yang diberikan saat Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) yang lalu, dimana dirinya mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Sumatera Utara bersama Djarot Saiful Hidayat. Meski belum berhasil, namun dukungan yang luar biasa diperoleh dari Gunung Sitoli.

Sihar juga menyinggung mengenai lagu kebangsaan dan lagu nasional yang dinyanyikan di awal acara. Baginya, lagu-lagu itu mengingatkan dirinya akan perjuangan dari para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini.

“Sekarang tugas kita adalah mengisi kemerdekaan Indonesia, bagaimana berkarya untuk pembangunan di Indonesia,” ujar Sihar.

Dalam sambutannya, Sihar menyampaikan mengapa penting memilih pasangan Jokowi-Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024. Salah satunya adalah karena masyarakat sudah merasakan langsung pembangunan di zaman kepemimpinan Jokowi-JK.

Seperti biasa Sihar sering menggunakan perumpamaan dalam sambutannya. Kali ini Sihar mengibaratkan orang-orang yang mengkritik kinerja Jokowi ibarat penonton Juventus vs Parma.

“Penonton pasti merasa lebih pintar daripada pemain, kritik sana kritik sini. Tetapi giliran dia yang turun lapangan, mungkin keliling lapangan saja sudah ngos-ngosan,” tutur Sihar.

Bagi Sihar Jokowi adalah pemain bola yang sudah mengerti dan mengetahui kondisi lapangan. Hal ini tentu saja membuat Jokowi sudah menguasai lapangan dan mengetahui hal apa saja yang dapat dilakukan untuk pembangunan di Indonesia.

Selain Jokowi, Sihar juga mengungkapkan alasan dirinya mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif DPR RI. “Kinerja Eksekutif dan Legislatif itu sejalan. Dimana program-program dari Eksekutif harus disepakati dengan legislatif, maka supaya pembangunan lebih cepat terlaksana Eksekutif dan Legislatif harus berasal dari partai yang sama PDI-Perjuangan, inilah yang disebut penguasaan parlemen,” ungkap Sihar.

Lebih lanjut Sihar menegaskan masyarakat dengan tegas menolak money politic. Baginya, para Calon Legislatif yang memang ingin berjuang untuk masyarakat tidak akan menggiring masyarakat untuk melakukan praktik money politic.

“Kita ini para Caleg agak nekad, kita rela mengeluarkan tenaga, pikiran, bahkan materi untuk dapat memperjuangkan masyarakat. Tetapi caleg yang memang ingin memperjuangkan masyarakat tidak akan menjerumuskan masyarakat untuk melakukan money politics hanya karena ambisi ingin menang,” ujar Sihar.

Selain itu Sihar mengajak para Koordinator Daerah, Koordinator Kecamatan, Koordinator Desa yang hadir untuk bersama membantu memerangi Hoax dan Politik Identitas. “Bersama kita lawan politik identitas, apapun suku kamu, apapun agama kamu, saya Sihar Sitorus adalah saudara kalian yang siap mendengar dan memperjuangkan aspirasi kalian,” tutup Sihar.

Usai memberikan sambutan Sihar diajak menari tarian khas Nias, tari Maena. Bersama dengan hadirin, Sihar tampak sumringah menari bersama.