Pendidikan Politik dan Bimbingan Teknis oleh Tim Pemenangan Sihar P. H. Sitorus yang ke-15 dilaksanakan di Gedung Serbaguna Salak Madu, Gunung Sitoli, Senin (04/02). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Sihar Sitorus selaku Calon Legislatif DPR RI dari Daerah Pemilihan 2 Sumatera Utara.

Pada awal sambutannya Sihar menyampaikan rasa terimakasihnya kepada masyarakat Gunung Sitoli atas dukungan yang diberikan saat Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) yang lalu, dimana dirinya mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Sumatera Utara bersama Djarot Saiful Hidayat. Meski belum berhasil, namun dukungan yang luar biasa diperoleh dari Gunung Sitoli.

Sihar juga menyinggung mengenai lagu kebangsaan dan lagu nasional yang dinyanyikan di awal acara. Baginya, lagu-lagu itu mengingatkan dirinya akan perjuangan dari para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini.

“Sekarang tugas kita adalah mengisi kemerdekaan Indonesia, bagaimana berkarya untuk pembangunan di Indonesia,” ujar Sihar.

Dalam sambutannya, Sihar menyampaikan mengapa penting memilih pasangan Jokowi-Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024. Salah satunya adalah karena masyarakat sudah merasakan langsung pembangunan di zaman kepemimpinan Jokowi-JK.

Seperti biasa Sihar sering menggunakan perumpamaan dalam sambutannya. Kali ini Sihar mengibaratkan orang-orang yang mengkritik kinerja Jokowi ibarat penonton Juventus vs Parma.

“Penonton pasti merasa lebih pintar daripada pemain, kritik sana kritik sini. Tetapi giliran dia yang turun lapangan, mungkin keliling lapangan saja sudah ngos-ngosan,” tutur Sihar.

Bagi Sihar Jokowi adalah pemain bola yang sudah mengerti dan mengetahui kondisi lapangan. Hal ini tentu saja membuat Jokowi sudah menguasai lapangan dan mengetahui hal apa saja yang dapat dilakukan untuk pembangunan di Indonesia.

Selain Jokowi, Sihar juga mengungkapkan alasan dirinya mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif DPR RI. “Kinerja Eksekutif dan Legislatif itu sejalan. Dimana program-program dari Eksekutif harus disepakati dengan legislatif, maka supaya pembangunan lebih cepat terlaksana Eksekutif dan Legislatif harus berasal dari partai yang sama PDI-Perjuangan, inilah yang disebut penguasaan parlemen,” ungkap Sihar.

Lebih lanjut Sihar menegaskan masyarakat dengan tegas menolak money politic. Baginya, para Calon Legislatif yang memang ingin berjuang untuk masyarakat tidak akan menggiring masyarakat untuk melakukan praktik money politic.

“Kita ini para Caleg agak nekad, kita rela mengeluarkan tenaga, pikiran, bahkan materi untuk dapat memperjuangkan masyarakat. Tetapi caleg yang memang ingin memperjuangkan masyarakat tidak akan menjerumuskan masyarakat untuk melakukan money politics hanya karena ambisi ingin menang,” ujar Sihar.

Selain itu Sihar mengajak para Koordinator Daerah, Koordinator Kecamatan, Koordinator Desa yang hadir untuk bersama membantu memerangi Hoax dan Politik Identitas. “Bersama kita lawan politik identitas, apapun suku kamu, apapun agama kamu, saya Sihar Sitorus adalah saudara kalian yang siap mendengar dan memperjuangkan aspirasi kalian,” tutup Sihar.

Usai memberikan sambutan Sihar diajak menari tarian khas Nias, tari Maena. Bersama dengan hadirin, Sihar tampak sumringah menari bersama.