Archive

Author: Fiona Matullessya

278 posts

Memasuki Pakkat, Sihar Mendadak Jadi Idola

Memasuki Pakkat, Sihar Mendadak Jadi Idola

Kedatangan Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus, ke Pasar Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan Senin (19/03) membuat heboh warga. Sihar yang mengenakan kaos putih tersebut menjadi rebutan warga yang ingin berjabat tangan dengannya.

Sihar pun dengan ramah menjabat tangan warga satu per satu. Senyum sumringah khas Sihar berhasil membuat luluh hati warga. “Pak Sihar ganteng, udah gitu baik pula, semoga bersama Pak Djarot bisa mengubah Sumut biar gak korup lagi, peduli pada rakyat kecil,” ungkap Lina salah satu warga.

Mendengarkan keluh kesah satu per satu warga ia lakoni. Sambil sesekali membeli dagangan di pasar dan memakannya. “Amang, Inang, jangan lupa pilih Djarot-Sihar, nomor dua, tanggal 27 Juni,” tutur Sihar ketika menyalami satu persatu warga.

Meski panas begitu terik, antusiasme warga yang ingin melihat Sihar tak luntur. Sekelompok anak, begitu semangat melambaikan tangan saat Sihar melintas. “Pasti kalian suka main bola?” tanya Sihar yang kemudian disusul pemberian kuis berhadiah Jersey bola darinya.

Terlihat dalam setiap kunjungannya, anak-anak tidak lepas dari pantauan Sihar. Kartu Sumut Pintar yang menjadi program Djarot-Sihar bila terpilih nanti, siap diluncurkan untuk menjamin pendidikan anak-anak di Sumatera Utara.

Sihar Tekadkan Sapu Bersih Koruptor Di Sumut

Sihar Tekadkan Sapu Bersih Koruptor Di Sumut

Saat mengunjungi Pasar Baru Lintong Ni Huta, Senin (19/03), Sihar Sitorus, calon Wakil Gubernur Sumatera Utara terlibat tawar menawar dengan seorang penjual sapu lidi. Sihar mencoba menawar sapu dagangan seorang kakek, yang diketahui bermarga Hutasoit tersebut.

Saat ditanyai alasan membeli sapu lidi, Sihar menuturkan bahwa dirinya ingin mengingatkan warga agar tetap menjaga kebersihan Sumatera Utara. Baik kebersihan lingkungan maupun kebersihan Sumatera Utara dari korupsi.

“Saya beli sapu untuk mengingatkan warga Sumut untuk tetap menjaga kebersihan, terutama kebersihan lingkungan. Kalau bersih dari korupsi itu tugas kami bersama Pak Djarot,” ungkap Sihar.

Lebih lanjut, Sihar yang membeli dua sapu lidi, mengaku agar lebih cepat bersih. “Kalau sapunya dua, artinya yang bekerja dua, biar cepat bersih,” ungkapnya.

Hal tersebut turut melambangkan Djarot dan dirinya yang saling melengkapi untuk mensejahterakan Sumatera Utara. Dua orang berkompeten akan lebih cepat bekerja dalam memperbaiki Sumatera Utara.

Sosok Merakyat Sihar Sitorus Di Mata Warga

Sosok Merakyat Sihar Sitorus Di Mata Warga

Meski terkenal sebagai pengusaha sukses, tidak lantas membuat Sihar Sitorus, calon Wakil Gubernur Sumatera Utara memilih tempat eksklusif untuk bersantap. Terbukti, dalam kunjungannya ke Pasar Lintong Ni Huta, Sihar menyempatkan diri sarapan pagi di sebuah warung kecil, Senin (19/03).

Erni br. Pakpahan, sang pemilik warung merasa sangat beruntung Sihar mau makan di warungnya. Dia merasa tersanjung Sihar mau mencicipi usaha dagangannya.

Tak lupa, Sihar minta dibuatkan kopi khas Humbang Hasundutan kepada Erni. Dengan sigap, Erni langsung membuatkan kopi pesanan Sihar. “Kan daerah sini khasnya kopi, jadi pagi ini harus nikmati kopi sini,” ujar Sihar.

Erni juga sangat berharap Djarot-Sihar dapat memenangkan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018. “Kita butuh pemimpin yang merakyat seperti Sihar, pesannya nanti kalau sudah terpilih daerah Humbanghas ini, juga turut diperhatikan,” tutur Erni.

Seraya menikmati sarapannya, Sihar didatangi warga yang ingin bertemu dengannya. Tak segan, Sihar yang sedang makan tetap melayani jabatan tangan warga dan warga yang ingin melihat sosoknya.

Adapula seorang nenek yang sangat mengidolakan Sihar. Sang Ibu meminta Sihar menandatangani buku miliknya. Dengan senang hati Sihar menandatangani buku miliknya. “Pokoknya, apapun ceritanya harus menang ya nak,” ujar Ibu Banjarnahor dengan haru.

Blusukan di Pasar Horas Siantar, Sihar Ditemani Jokowi

Blusukan di Pasar Horas Siantar, Sihar Ditemani Jokowi

Sihar Sitorus, calon Wakil Gubernur Sumatera Utara mendampingi Djarot, kembalikan kunjungan ke pasar tradisional. Pasar Horas Pematang Siantar, menjadi destinasi Sihar kali ini, Rabu (21/03).

Uniknya, kali ini Sihar tidak sendiri, sosialisasi kali ini Sihar ditemani Jokowi KW asal Siantar. Pria bernama asli Atak Lie warga Jalan Panei Kelurahan Karo Kecamatan Siantar Timur ini membantu Sihar bersosialisasi kepada warga.

Hal ini semakin mengundang kehebohan warga, banyak masyarakat yang berebut ingin bersalaman dengan Sihar. Bahkan para ibu-ibu histeris setelah dapat kesempatan berfoto dengan Sihar. “Dapat foto aku sama wakilnya Djarot, lebih ganteng daripada di foto,” teriak salah seorang ibu kepada gerombolan ibu lainnya.

Sihar sendiri berkeliling pasar sambil memperhatikan hal-hal yang perlu dibenahi apabila memimpin kelak. Pembenahan infrastruktur pasar tradisional akan menjadi program Djarot-Sihar kelak.

“Selamat Siang Ibu, saya Sihar Sitorus, wakilnya Pak Djarot. Jangan lupa ke TPS tanggal 27 Juni nanti ya,” ujar Sihar sambil menyalami para pedagang dan pengunjung pasar. Tak hanya bersosialisasi, Sihar juga menyempatkan diri untuk membeli ikan teri di Pasar Horas ini.

Sihar Terjun Langsung Tenun Ulos

Sihar Terjun Langsung Tenun Ulos

Ulos dan adat istiadat suku Batak adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Hal ini yang membawa Sihar Sitorus, calon Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut dua, ingin melihat langsung proses pembuatan ulos. Sihar datang langsung ke Pertenunan Ulos Romiduk, Jl. Mual Nauli III, Pematang Siantar, Sumatera Utara, Rabu (21/03).

Belajar bisa dari mana saja dan siapa saja, dengan Mercyana Nainggolan, seorang penenun muda berusia 22 tahun Sihar belajar. Meski merupakan seorang pengusaha yang berpengaruh, namun tanpa malu Sihar belajar menenun helai demi helai kain khas Batak tersebut pada gadis belia tersebut.

Mercy mengajari Sihar pola silang dua dan tiga ulos. Meski baru belajar, Sihar dapat menyerap pelajaran dengan cepat. Namun, akhirnya Sihar menyerah dan menyerahkan pekerjaan kembali pada Mercy. “Saya harus jujur, menenun itu berat biar kamu saja,” canda Sihar.

Menurut Sihar seorang penenun harus memiliki ketelitian dan kesabaran yang tinggi. Sihar sangat mengapresiasi pelajaran yang diberi Mercyana, dan memesan ulos yang sedang dibuat Mercy untuk dirinya.

Lebih lanjut, Sihar menyatakan industri tenun ulos ini sangat vital bagi kehidupan masyarakat Sumatera Utara khususnya suku Batak. “Bisa dibayangkan gak kalau industri tenun ulos ini hilang, bisa bahaya ini. Bukan hanya untuk para pekerja dan pengusahanya, para pengguna ulos ini juga bisa kehilangan identitas budayanya,” ungkap Sihar.

Untuk itu, menurut Sihar diperlukan suatu wadah yang dapat mengembangkan industri tenun ulos ini. “Oleh karena itu tentu harus ada program UMKM untuk usaha seperti ini. Pemerintah harus perhatikan usaha-usaha yang berkaitan dengan identitas Sumatera Utara, seperti ulos ini, biar lestari,” jelas Sihar.

Sihar Tinjau Langsung Keadaan Petani Kemenyan di Hutan

Sihar Tinjau Langsung Keadaan Petani Kemenyan di Hutan

Kondisi medan yang terjal, tidak menyurutkan semangat Sihar Sitorus untuk bertemu langsung para petani kemenyan di hutan Si Tindo Asu, Desa Aek Nauli, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Selasa (20/03).

Setibanya di tengah hutan, Sihar langsung berkomunikasi langsung dengan seorang petani yang sedang panen kemenyan. Beliau yang sebelumnya telah berdiskusi dengan pengusaha kemenyan, ingin mengetahui langsung keadaan petani kemenyan di Humbang Hasundutan. Tanpa ragu, Sihar mengikuti kemana arah petani menyusuri hutan memanen kemenyan.

Selepas melihat langsung proses pengambilan kemenyan, Sihar dijamu kopi di gubuk sederhana yang dibangun di tengah hutan oleh para petani. Saat inilah dimanfaatkan para petani untuk bercerita mengenai mata pencaharian mereka.

Para petani menguraikan bahwa setiap bulannya mereka bisa menghasilkan 5 sampai 10 kilo kemenyan. Harganya pun Rp. 300.000 per kilo untuk kualitas kemenyan terbaik. Pohon kemenyan yang sudah bisa mereka panen harus sudah berusia 15 tahun.

“Harganya sudah bagus. Sudah naik. Cuma produksi lahan kami sudah mulai berkurang. Karena berkurangnya hutan alam tempat kemenyannya bisa tumbuh, penebangan ini lah yang buat berkurang produksinya,” ujar Charles Lumban Gaol, Salah Seorang Petani Kemenyan.

Bagi Sihar, usaha kemenyan ini menyentuh banyak aspek dalam kehidupan Humbang Hasundutan. Aspek ekonomi sebagai yang utama, dimana penghasilan dari kemenyan ini lumayan tinggi dan menopang hidup para petani. Kemudian aspek kearifan lokal, dimana ada banyak sekali kepercayaan masyarakat setempat mengenai kemenyan yang masih dipelihara sampai sekarang.

“Uniknya, pohon kemenyan ini harus hidup bersama pohon jenis lain. Ini akan memperkaya ekosistem, harus dilestarikan,” ujar Sihar.

Hal inilah yang menurut Sihar harus dijaga dan dilestarikan. Petani kemenyan ini harus lebih diperhatikan, terutama mengenai lahan mereka yang kian menipis.

Sihar Sitorus, Role Model Anak Muda

Sihar Sitorus, Role Model Anak Muda

Pemilih pemula menjadi salah satu sasaran bidikan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus. Mengadakan konser cepat bersama Punxgoaran di Kok Tong Megaland Siantar, Rabu (21/03) menjadi salah satu strateginya.

Dihadiri langsung oleh Sihar Sitorus, konser ini langsung diramaikan anak muda yang rindu perubahan. Punxgoaran sendiri merupakan band indie asal Siantar yang telah menghadirkan beberapa karya di bidang musik.

Band ini memang telah menyatakan dukungannya terhadap Djarot-Sihar. Menurut salah satu personilnya, terkhusus untuk Sihar, merupakan role model bagi anak muda yang ingin berkreasi. Tak hanya mengembangkan pendidikan, namun juga fokus di bidang yang ia geluti yakni sepak bola.

“Sumatera Utara tidak butuh orang-orang pintar, Sumatera Utara butuh orang-orang baik untuk memimpin. Pak Djarot dan Pak Sihar ini merupakan paket lengkap untuk perubahan di Sumatera Utara,” ujar salah satu personil Punxgoaran.

Bahkan untuk menyatakan dukungannya Punxgoaran menciptakan sebuah lagu untuk Djarot-Sihar secara cuma-cuma berjudul Sumut DjoSS. Mereka percaya kelak di tangan Djarot-Sihar, akan ada perhatian yang diberikan kepada generasi muda dengan apapun bakat yang dimiliki.

Sihar Sitorus tampak menikmati alunan musik yang diciptakan Punxgoaran. Sihar juga sangat berterimakasih kepada Punxgoaran karena telah dibuatkan lagu untuk Pilgubsu kali ini.

“Punxgoaran, terima kasih sekali, saya senang anak-anak muda yang gila untuk bermimpi. Saya tidak suka janji-janji, tapi saya pastikan kalau saya terpilih, saya akan berikan wadah untuk kalian anak muda yang gila berkreasi. Ayo kalian berikan input apa yang kira-kira dapat meningkatkan kreativitas anak muda Sumut,” tutur Sihar.

Acara dilanjutkan dengan kuis berhadiah Jersey kepada para penonton. Sihar melemparkan lima pertanyaan seputar DjoSS yang mampu dijawab penonton dengan sangat baik.

Tak hanya itu, Sihar juga menghadiahi Punxgoaran kain tenun hasil karya Sumatera Utara. “Karya harus dibalas dengan karya, kalau Punxgoaran ciptakan karya musik untuk Djarot-Sihar. Hari ini saya balas dengan karya kain tenun khas Sumatera Utara. Kelak jika terpilih, kami ciptakan karya nyata perubahan untuk Sumatera Utara,” tutur Sihar.

Sihar Sitorus: Jika Ingin Sumut Berubah, Ubah Pola Pikir

Sihar Sitorus: Jika Ingin Sumut Berubah, Ubah Pola Pikir

Pasangan Djarot-Sihar bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, dan tokoh adat Siantar di Aula Hotel Sapadia, Pematang Siantar (21/03) malam. Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan beberapa masyarakat Siantar.

Sihar Sitorus dalam sambutannya mengatakan jika ingin Sumatera Utara berubah masyarakat harus turut mengubah pola pikirnya. “Kalau ingin Sumatera Utara berubah, ubah juga pola pikir kita menjadi lebih baik, kalau pola pikirnya baik, program apapun bisa terlaksana,” ujar Sihar.

Hal ini berkaitan dengan tingginya tingkat golput (golongan putih) di Sumatera Utara pada pemilihan sebelumnya. Sikap apatis ini yang diimbau Sihar untuk segera diubah, karena menurutnya masa depan Sumut ada pada pilihan masyarakat.

Sihar juga memaparkan bahwa peran serta pemilih pemula dan wanita dalam Pilgubsu kali ini sangat besar. “Anak-anak yang pada 2013 berusia 13,14, 15, dan 16 tahun, mendapat kesempatan memilih di tahun ini. Manfaatkan momen ini, perubahan Sumatera Utara ada di tangan kalian,” tambah Sihar.

Lebih lanjut, Sihar juga mengajak masyarakat untuk menganggap dirinya dan Djarot sebagai teman. “Jadi kita ini semua, Pak Djarot, Saya, dan Bapak Ibu sekalian adalah teman. Kalau di Sumatera Utara khususnya Siantar dan Medan, teman adalah segalanya. Siap mati demi teman, betul gak?” ujar Sihar yang disusul gelak tawa.

Djarot mengamini apa yang dituturkan Sihar. Djarot menambahkan bahwa bila diibaratkan sebagai wayang, Djarot-Sihar adalah Semar. Semar merupakan abdi atau pelayan, dan masyarakat sebagai Pandawanya.

“Jadi statusnya di sini, kami sebagai pelayan dari bapak ibu sekalian. Kalau di bahasa batak kami lah parhobas bagi bapak ibu sekalian, melayani kalian nanti adalah tugas kami,” ujar Djarot.

Kepada relawan, Djarot berpesan agar bekerja dengan sepenuh hati dalam mensosialisasikan Paslon. “Kalau kerja jangan setengah-setengah, kalau setengah-setengah jangan kerja. Pokoknya Pilgubsu kali ini, kita harus Metal, menang total,” tutur Djarot.

Djarot yang akan menghadiri pertunjukkan wayang berpamitan lebih dulu. Acara dilanjutkan dengan diskusi bersama Sihar Sitorus mengenai program-program dan visi misi ke depannya.

Diperhadapkan Persoalan Pertanian, Ini Jawaban Sihar Sitorus

Diperhadapkan Persoalan Pertanian, Ini Jawaban Sihar Sitorus

Saat mengunjungi Posko Relawan Ekstra Djoss di Desa Nagori Bah Jambi II, Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun, Kamis (22/03) Sihar Sitorus diperhadapkan kepada masalah menahun yang dialami masyarakat setempat. Karena sesuatu hal, sistem irigasi desa ini menjadi rusak yang akhir setiap musim penghujan air naik ke jalanan.

“Setiap kali hujan di sini pak, banjir begitu deras datang. Bukan seperti di Jakarta yang kalau banjir airnya tenang, di sini kalau banjir arusnya sangat deras. Jalanan menjadi rusak, tidak hanya itu kami terancam gagal panen,” ujar salah satu warga.

Lebih lanjut, warga juga menjelaskan permasalahan ini sebenarnya berada di tangan provinsi. Karena wilayah yang mengalami masalah ada sekitar 2000 hektar. Upaya pembangunan tanggul telah dilakukan namun, berulang kali juga tanggul jebol.

Sihar yang mendengar keluhan warga, menuturkan inilah pentingnya Djarot-Sihar menyiapkan program mal pelayanan publik. Program ini dapat memudahkan masyarakat untuk melakukan pengaduan kepada pemerintahan provinsi nantinya.

“Karena itulah dalam program kami juga, kami bermaksud membangun mal pelayanan publik, jadi apabila ada keluhan seperti ini, kita bisa langsung. Meskipun pengerjaannya ada pembagiannya, mana bagian provinsi mana bagian kabupaten.  Tapi yang pasti provinsi mengetahui apa yang terjadi di daerah. Sehingga di pemerintahan yang akan datang fungsi koordinasi akan menjadi penting, sehingga provinsi punya tanggung jawab, kabupaten punya tanggung jawab,” ujar Sihar.

Sihar juga menyatakan, bila dapat kesempatan memimpin Sumatera Utara nantinya, Djarot dan dirinya akan lebih sering berkunjung ke daerah untuk  mengetahui permaslaahan-permasalahan seperti ini.

“Jadi saya dan Pak Djarot, sudah ngobrol-ngobrol. Sepakat, nanti kalau memimpin kita akan keliling-keliling ke 33 kabupaten atau kota, bukan hanya di kantor. Karena kami tahu, solusi dari setiap permasalahan berbeda-beda, dan kalau kita rajin keliling fungsi koordinasi akan tercipta,” tambah Sihar.

Untuk itu, Sihar mengimbau masyarakat pentingnya untuk datang ke TPS pada tanggal 27 Juni mendatang dan mengawal suara mereka. “Nanti saat di TPS, pilihan bapak ibu hanya dua, yang pakai kacamata berkumis atau berkacamata dengan tahi lalat, kalau bingung-bingung, coblos saja angka duanya,” tutur Sihar.

Sihar Ajak Petani Diskusikan Problematika Pertanian

Sihar Ajak Petani Diskusikan Problematika Pertanian

Diskusi merupakan salah satu cara paling efektif untuk mengetahui problematika yang ada pada masyarakat. Hal inilah yang dilakukan Sihar Sitorus, calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, saat mengunjungi Desa Lumban Ri, Kecamatan Panribuan, Kabupaten Simalungun, Kamis (22/03). Sihar mengajak warga yang mayoritas petani untuk berdiskusi mengenai apa yang perlu dibenahi.

Acara dimulai dengan penyambutan oleh warga dengan memberikan ulos kepada Sihar Sitorus. Warga yang melihat kedatangan Sihar terlihat sumringah.

Banyak hal yang disampaikan warga kepada Sihar, mulai dari mahalnya biaya pertanian, harga jual produk pertanian murah, kendala infrastruktur penunjang pertanian dan tidak adanya pengembangan teknologi pertanian. Warga sangat berharap adanya perubahan yang terjadi di Sumatera Utara terutama bagi para petani.

Salah satunya disampaikan oleh Bernard, ia mengeluhkan mahalnya harga pupuk yang ada di pasaran. Berbanding terbalik harga beras malah semakin murah. “Pupuk mahal dan susah di dapat. Sangat menyusahkan kami. Sudah begitu panen kami, tak ada harganya.  Kami mau saja beli pupuk sesuai harga pasar tapi harga padi kami harus bagus,” ujarnya.

Sihar Sitorus yang mendengar keluhan-keluhan petani ini, menyampaikan apa yang dikeluhkan para petani sudah menjadi komitmen Djarot-Sihar untuk memperbaikinya. “Pahit getirnya petani saya tahu. Petani harus bersusah payah bekerja. Sudah begitu hasilnya sering kali tidak seperti yang diharapkan. Kami Djarot-Sihar akan berusaha menaikan pendapatan petani naik dan biaya produksi pertanian berkurang,” ujarnya.

Lebih lanjut, agar hal ini dapat terlaksana Sihar mengimbau masyarakat untuk beramai-ramai datang ke TPS pada 27 Juni nanti. “Kalau keluhan yang bapak sampaikan tidak kami kerjakan, kalian boleh protes, tapi sebelum protes, bapak/ibu harus mempergunakan hak pilihnya, biar protesnya tepat,” ujarnya.