Blog

Blog

Berbelasungkawa, Sihar Letakkan Bunga di Mako Brimob Sumut

Berbelasungkawa, Sihar Letakkan Bunga di Mako Brimob Sumut

Peristiwa penyerangan Markas Brimob Kelapa Dua oleh narapidana terorisme, menyisakan luka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan dan secara universal bagi warga Indonesia. Tak terkecuali, Sihar Sitorus, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara itu turut menyampaikan belasungkawanya atas peristiwa yang menewaskan lima anggota Brimob Polri tersebut.

Sihar menunjukkan penghormatannya, dengan meletakkan dua karangan bunga di depan Markas Komando Brimob Sumatera Utara, Jl. K.H. Wahid Hasyim, Medan, Kamis (10/05). Rangkaian bunga sengaja ia pilih berwarna-warni sebagai perwujudan keanekaragaman warga Sumut yang turut menghaturkan belasungkawanya.

Usai meletakkan bunga, Sihar pun melakukan hening cipta, untuk mengenang para putra bangsa yang gugur demi mempertahankan keamanan warga. Sihar berharap keluarga yang ditinggalkan dapat diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi kenyataan pahit ini.

“Kami ucapkan terima kasih kepada anggota polri yang gugur demi menjaga keamanan kami masyarakat di Jakarta. Keamanan ini juga yang kami rindukan di Sumatera Utara. Kami haturkan terima kasih banyak atas jasa-jasa para pahlawan bangsa ini,” ujar Sihar.

Sihar juga menuturkan bahwa kesedihan yang dialami keluarga korban, juga merupakan kesedihan warga Indonesia. Untuk itu, Sihar juga mengajak warga Sumatera Utara untuk mendoakan keluarga yang ditinggalkan agar diberi kekuatan untuk menjalani hari kembali.

Sihar Disandingkan dengan Darius dan Gading dalam Naga Bonar Reborn

Sihar Disandingkan dengan Darius dan Gading dalam Naga Bonar Reborn

Film bergenre komedi fenomenal, Naga Bonar, yang menceritakan kisah hidup seorang pemuda asal Medan ini akan diremake kembali. Bertajuk Naga Bonar Reborn, film ini siap dihadirkan kembali untuk mengobati kerinduan para penggemarnya. Untuk itu, diadakan open casting pemain figuran Naga Bonar Reborn, di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (11/05).

Terlihat sebagai juri, dua aktor tampan Darius Sinathrya dan Gading Martin, namun yang unik dua aktor ini turut ditemani pula dengan Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus. Ternyata Sihar, turut dilibatkan dalam mencari bakat terpendam yang dimiliki anak-anak Sumatera Utara melalui kegiatan ini.

Sihar yang memang dikenal selalu vokal dalam mendukung kreativitas anak muda ini, begitu antusias melihat aksi-aksi para peserta yang unik. Wakil Djarot Saiful Hidayat tersebut menuturkan, kegiatan open casting ini sangat menguntungkan, karena mengangkat beberapa sektor yang ada di Sumatera Utara.

“Tadi saya ikutan juri casting pemain figuran film Naga Bonar Reborn, nah Naga Bonar Reborn ini juga harapannya dapat mengangkat perfilman Indonesia, mengangkat bakat-bakat acting anak Sumatera Utara, mengangkat destinasi pariwisata Sumatera Utara, dan memberi semangat untuk industri kreatif yang ada di Sumatera Utara,” ujar Sihar Sitorus.

Melalui open casting ini, akan dijaring sebanyak 70 pemain figuran dengan ketentuan pria dan wanita berusia 9-50 tahun dengan klasifikasi sebagai berikut. Untuk usia 9-12 tahun sebanyak 10 orang. 15-20 tahun sebanyak 10 orang, 24-30 tahu 30 orang dan dan usia 40-50 tahun 20 orang.

Untuk itu, Sihar juga mengimbau masyarakat Sumatera Utara khususnya Medan, agar tidak takut dalam menunjukkan kreativitasnya. “Yuk, warga Sumatera Utara, khususnya anak muda, jangan pernah takut untuk berkreasi. Ingat kemajuan sebuah wilayah bergantung pada kreativitas anak mudanya,” ujar Sihar.

Sebagai informasi, proses pembuatan film yang diproduksi oleh Gempita Tjipta Perkasa ini akan dimulai setelah Lebaran tahun ini. Film ini diproduseri oleh Trimedya Panjaitan dan Gusti Randa sebagai eksekutif produser.

Sarapan di Pinggir Jalan, Warga Puji Sosok Merakyat Sihar

Sarapan di Pinggir Jalan, Warga Puji Sosok Merakyat Sihar

Seperti biasa Sihar Sitorus, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, mengawali harinya dengan sarapan pagi. Ditemani beberapa timnya, Sihar mengunjungi salah satu tempat makan di daerah Jalan Krakatau Medan, Kamis (03/05).

Tak disangka, Sihar mengunjungi sebuah warung sederhana di pinggir Jalan Krakatau, Medan. Tampak dari kejauhan memang warung itu sedang dipenuhi warga yang sedang bersantap pagi. Warung yang menyediakan mie balap tersebut ternyata milik seorang wanita bernama Rini.

Mengetahui warungnya dikunjungi seorang Calon Wakil Gubernur, Rini langsung mempersilahkan Sihar duduk dan menanyakan pesanannya. Namun, kehadiran Sihar memberikan momen tersendiri bagi para pengunjung yang hadir. Mereka memanfaatkan momen tersebut untuk berswafoto atau sekedar bersalaman dengan wakil Djarot tersebut.

Usai menemui warga yang sedang makan di tempat itu, Sihar kemudian memakan mie yang telah dipesannya terlebih dahulu. “Saya penasaran kenapa warung ini selalu ramai, ternyata memang mienya enak sekali. Luar biasa,” ujar Sihar sambil melahap mienya.

Rini, sang pemilik warung bahkan tidak menyangka seorang Cawagubsu mau mampir di warung sederhana miliknya. “Senang sekali pastinya, tadi bapak memuji mie nya enak. Saya jadi tersanjung, merakyat sekali orangnya,” ujar Rini.

Usai menghabiskan makanannya, Sihar kembali menyapa para warga yang baru datang di tempat itu. Bahkan seorang pengamen yang menghibur pengunjung kemudian mempersembahkan sebuah lagu untuk Sihar bertemakan DJOSS.

“Memang tempatnya di pinggir jalan, tapi rasa yang ditawarkan mengalahkan resto bintang lima ya bu,” ujar Sihar kepada salah satu pengunjung yang disapanya.

Salah seorang warga juga menyampaikan kekagumannya terhadap Sihar. “Awalnya tidak percaya itu Pak Sihar, tapi setelah lihat banyak yang foto jadi percaya. Gitulah pemimpin harus dekat dengan rakyat, dan merasakan apa yang rakyat rasakan,” ujar Mona salah satu pengunjung.

Mendaki Pusuk Buhit, Sihar Maknai Arti Perjuangan

Mendaki Pusuk Buhit, Sihar Maknai Arti Perjuangan

Berakhir pekan, Sihar Sitorus menghabiskan waktunya merasakan keindahan alam tanah leluhurnya, Pusuk Buhit. Sabtu (21/04), Sihar Sitorus mendaki Pusuk Buhit bersama tim dan beberapa relawan.

Menggunakan setelan hitam-hitam, Sihar terlihat begitu semangat menjejaki langkah demi langkah di tanah Pusuk Buhit. Sihar sendiri mengaku, mendaki gunung merupakan hobi lamanya yang dulu dulu kerab kali ia lakukan.

“Untuk menghilangkan kepenatan setelah menjalani berbagai aktivitas, saya melakukan hobi saya yang dulu, yaitu tracking seperti ini. Kalau zaman-zaman masih bebas, sudah banyaklah yang dijalani, salah satunya Gunung Himalaya,” ujar Sihar.

Sihar berharap kekayaan biodiversiti Danau Toba itu dapat menjadi salah satu warisan dunia yang diakui UNESCO. “Sepanjang perjalanan saya melihat begitu banyak kekayaan biodiversiti di sini. Ini adalah modal untuk menjadikan Kaldera Toba menjadi bagian dari warisan dunia yang diakui Unesco. Kalau sudah diakui, manfaatnya sangat baik bagi dunia pariwisata kita,” ujar Sihar.

Perjalanannya mendaki Pusuk Buhit juga membuat Sihar semakin memaknai arti sebuah perjuangan. Hal ini disampaikannya saat beristirahat di kemah yang telah disediakan relawan Djoss usai mendaki Pusuk Buhit.

“Perjuangan kita menghadapi Pilgubsu ini ibarat mendaki gunung juga. Diawal-awal masih begitu semangat, di pertengahan mulai kehabisan tenaga, tapi kalau kita memilih menyerah tidak bisa sampai puncak. Semangatnya harus semakin dipacu, nanti kalau sudah sampai di puncak kita akan disajikan pemandangan yang indah buatan Tuhan,” ujar Sihar kepada para relawannya.

Peringati Hari Bumi, Sihar Tanam Pokki dan Hariara

Peringati Hari Bumi, Sihar Tanam Pokki dan Hariara

Dalam rangka memperingati hari bumi, Sihar Sitorus melakukan penanaman pohon bersama para relawan Djoss yang berasal dari berbagai komunitas di Batu Hobon, Sianjur Mula Mula, Kabupaten Samosir, Minggu (22/04). Acara ini sendiri digagas oleh para relawan yang tergabung dalam Posko Pemenangan Djarot-Sihar.

Dalam kegiatan ini telah ditanam 22 tanaman endemik di sepanjang bukit di sekitar Batu Hobon oleh para relawan dan Sihar sendiri. Sihar sendiri mendapat kesempatan menanam dua jenis bibit pohon yakni, pohon Pokki dan pohon Hariara (Beringin). Kedua pohon ini memiliki makna tersendiri bagi kehidupan masyarakat batak.

Pohon Pokki yang kayunya keras mampu tumbuh dan berkembang dalam kondisi apapun, sehingga pohon ini biasa dijadikan nasihat dari orang tua kepada anaknya untuk tidak mudah putus asa menghadapi kehidupan. Pir ma pokki bahul-bahul passalongan, Pir ma tondi sai luju-luju ma nang pangomoan (Jika kita berusaha dan bekerja keras, akan menghasilkan untung dan keberhasilan).

Sedangkan pohon Hariara (Beringin), pohon ini bagi masyarakat batak memiliki filosofi sebagai penentu kehidupan dan pengambilan keputusan. Selain itu, pohon ini juga bermakna kehidupan yang sejahtera.

“Kami sengaja memilih dua tanaman ini karena filosofi nya sangat bagus. Pohon pokki itu kan batangnya keras dan dapat tumbuh dimana saja, diambil sebagai makna kepercayaan kami bahwa Djarot-Sihar nantinya dapat menyelesaikan masalah di Sumatera Utara dalam bentuk apapun,” ujar Lucia Damanik selaku koordinator acara.

 

“Sedangkan, Hariara diambil karena memang sesuai filosofinya, tumbuh tinggi, besar dan kuat, membenamkan akar jauh ke perut bumi, menjadi sumber hidup dan saluran berkat bagi sesama dan makhluk hidup lainnya. Itu juga yang kami harapkan terjadi di kepemimpinan Djarot-Sihar,” tambah Lucia.

Penanaman pohon ini dilakukan juga sebagai bentuk kepedulian para relawan terhadap ekploitasi besar-besaran terhadap hutan di wilayah Samosir. Penggundulan hutan ini disinyalir menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan di wilayah sekitar Danau Toba.

Sihar Sitorus sendiri sangat mengapresiasi usaha anak-anak muda dalam melestarikan lingkungan lewat penanaman pohon. “Kalau kita punya SDM yang sadar lingkungan, maka potensi alam yang kita miliki dapat kita kembangkan menjadi salah satu sektor wisata yang luar biasa,” ujar Sihar.

Sihar Nge-Camp Bareng Relawan di Batu Hobon

Sihar Nge-Camp Bareng Relawan di Batu Hobon

Sihar Sitorus bermalam di Batu Hobon, Sianjur Mula Mula, Kabupaten Samosir bersama para relawan Djarot-Sihar yang datang dari berbagai kalangan, Sabtu (22/04). Tak segan, Sihar menerima tawaran mereka untuk menginap di tenda yang telah disediakan panitia.

Meski cuaca tidak begitu bersahabat, angin kencang dan hujan sesekali mengguyur tenda tempat mereka menginap. “Dengan begini kita bisa menyatu dengan alam,” ujar Sihar.

Sihar menyampaikan dua hal penting saat malam keakraban bersama para relawan. Sihar begitu menikmati suasana alam yang tersaji dihadapannya. Ditemani secangkir kopi panas dan ubi rebus, Sihar berdiskusi dengan peserta.

“Yang pertama, hari ini adalah hari Kartini. Ibu Kartini, merepresentasikan perempuan untuk mendapat kesetaraannya, emansipasi. Semangat ini juga yang harus kita ambil, emansipasi ini berlaku untuk semua perempuan tanpa melihat latar belakang. Kartini memperjuangkan hak semua perempuan tidak peduli berasal dari agama dan suku manapun,” ujar Sihar.

Menurut Sihar, semangat ini yang juga ingin ia pakai dalam membangun Sumatera Utara. Tidak peduli latar belakang warganya, tugas mereka nantinya adalah mensejahterakan warganya.

“Yang kedua, besok adalah hari bumi. Disini berkemah dengan teman-teman yang berasal dari komunitas konservasi lingkungan, komunitas pecinta alam, komunitas seni, dan komunitas lainnya dimana mereka sangat ingin Geopark Toba ini mendunia,” lanjut Sihar.

Sihar sangat mengapresiasi semangat anak-anak muda yang ingin memajukan daerahnya dengan menikmati langsung keindahan alamnya.

“Ini suatu inisiatif yang luar biasa, dari komunitas yang mampu melihat peluang potensi dari Geopark Danau Toba. Jika ini terus dikembangkan saya yakin Geopark Danau Toba ini bisa menjadi salah satu warisan dunia yang dapat menjadi komoditas wisata kelas dunia,” ujar Sihar.

Paginya, Sihar menyempatkan diri untuk menanam pohon di bukit yang ada di sekeliling Batu Hobon. Sihar menanam dua bibit pohon dengan jenis yang berbeda yakni pohon pokki dan pohon beringin.

Kemudian dilanjutkan penanaman pohon oleh para relawan dengan menanam 22 pohon endemik. “Ini langkah awal sebagai wujud bentuk kepedulian terhadap reboisasi di wilayah Batu Hobon ini,” ujar Mercy salah satu panitia.

Yio Hong Gie: Djarot-Sihar Simbol Keberagaman

Yio Hong Gie: Djarot-Sihar Simbol Keberagaman

Mengunjungi Pematangsiantar, Sihar Sitorus menyempatkan diri bersilaturahmi dengan kerabatnya Togar Sitorus, Wakil Walikota Pematangsiantar, Kamis (19/04). Togar menyambut Sihar dengan hangat, disuguhi kopi khas Simalungun, perbincangan keduanya tampak diselingi canda tawa.”Berkunjung dan bercengkrama dengan abang dulu,” ujar Sihar Sitorus.

Selain itu, keduanya juga menyempatkan diri untuk melayat, atas meninggalnya Johan Sehan Lim, mertua dari Yio Hong Gie yang merupakan sahabat dari Sihar dan Togar Sitorus.

Saat melayat, Sihar Sitorus memberikan kata penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan. Yio Hong Gie pun berterima kasih atas kehadiran Sihar Sitorus. Menurutnya kehadiran Sihar Sitorus adalah suatu bukti bahwa Pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus bagian dari keluarga mereka.

“Keluarga ini Djoss. Kami satu keluarga beragam kepercayaan. Tapi kami hidup bersama-sama dan rukun. Seperti yang kami yakini dalam pasangan DJOSS, yang mencintai keberagaman, yang didalamnya beragam dan damai,” ujarnya.

Usai melayat, Sihar Sitorus pun menyusuri sepanjang Jalan Pane, warga yang melihatnya langsung mengerumuni Sihar Sitorus untuk bersalaman dan berswafoto. Beberapa warga pun turut mengajaknya  untuk masuk kerumahnya dan menyampaikan keluh kesahnya. Bentuk keluhan yang diberikan seperti sulitnya mendapat akses kesehatan dan pendidikan.

Sihar Diajak Kunjungi Pembangunan Gedung Dakwah Siantar

Sihar Diajak Kunjungi Pembangunan Gedung Dakwah Siantar

Mengunjungi Kota Pematangsiantar, Sihar Sitorus, diajak pengurus Alwasliyah untuk melihat pembangunan Gedung Dakwah di Kelurahan Naga Pita, Kamis (19/04). Gedung dakwah yang dikunjungi Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara ini, masih berupa bangunan kecil setengah jadi, dan di beberapa bagian lainnya terdapat tulang-tulang besi yang nantinya menjadi penyangga bangunan.

Lokasi dengan luas satu rantai ini, disumbangkan oleh Ki Drajat Purba. Dalam kunjungan ini Sihar didampingi  pengurus Alwasliyah Kota Pematangsiantar, Suryatno, Ahmad Gozali Batubara dan Ki Drajat Purba, yang juga pengurus Majelis Ulama di Kabupaten Simalungun.

Dalam pertemuan ini Suryatno menjelaskan pembangunan Gedung Dakwah ini begitu penting bagi umat Alwasliyah, lantaran Gedung Dakwah ini nantinya menjadi tempat pertemuan para ustad dan para guru agama untuk berdiskusi dan memperdalam agama, demi kedamaian dan persatuan NKRI.

“Saat ini sering kali ada kabar Hoax yang menyudutkan berbagai pihak. Kabar yang membuat perpecahan bagi masyarakat. Kita mau dengan hadirnya nanti gedung dakwah ini, kita bisa sama-sama berdiskusi, dan memperdalam agama, dan kemudian kita bisa menangkal hoax yang menyesatkan, terutama yang menyudutkan agama Islam,” ujarnya.

Sihar mengaku sangat tertarik ketika diajak melihat kondisi pembangunan Gedung Dakwah ini, apalagi setelah mendengar peletakan batu pertama dilakukan oleh almarhum Hulman Sitorus. “Saya tadi langsung teringat sama almarhum uda saya, Hulman Sitorus, karena dia yang meletakkan batu pertama di pembangunan Gedung Dakwah ini. Saya pun langsung tertarik meninjau,” ujar Sihar.

Sihar pun turut mengapresiasi upaya yang dilakukan Alwasliyah Pematangsiantar mendirikan gedung dakwah ini. “Apalagi tujuannya sangat mulia yaitu menjadi sarana bagi para ustad dan guru agama untuk berdiskusi dan menangkal kabar tidak benar yang bisa memicu ketidak-kondusifan,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Sihar Sitorus turut meminta doa restu dari para segenap umat Alwasliyah dan memberi restunya bagi Pasangan Cagub dan Cawagub Sumatera Utara nomor urut dua. “Mohon doa restunya pak, bantu saya untuk lebih dekat dengan teman-teman yang lain, terutama umat-umat Alwasliyah, sehingga kita bisa bersilaturahmi,” ujar Sihar Sitorus.

Kunjungi Pasar Timah, Pedagang Tidak Percaya Sihar Seorang Cawagub

Kunjungi Pasar Timah, Pedagang Tidak Percaya Sihar Seorang Cawagub

Seperti biasa, Sihar Sitorus, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut dua, selalu mengisi hari-harinya untuk menyapa langsung warga Sumatera Utara. Dalam kunjungannya, Selasa (17/04) Sihar berkunjung ke Pasar Timah, untuk membeli beberapa keperluan sekaligus melihat kondisi pasar di sana.

Memasuki lorong Pasar Timah, Sihar langsung disambut warga yang mayoritas dari etnis Tionghoa. Mereka bersalaman dengan Sihar, dan sesekali berswafoto dengan calon Wakil Gubernur yang identik dengan parasnya yang menurut warga tampan itu.

Langkah Sihar terhenti saat melihat pedagang santan kelapa, “Saya mau beli kelapa, untuk buat rendang,” ujar Sihar. Tiba-tiba saja Sihar berinisiatif untuk membuat santan secara langsung dengan tangannya sendiri. “Kalau sudah tahu proses membuatnya susah kan, jadi makannya juga enak, mau membuang-buang makanan juga susah,” tutur Sihar lagi.

Linda, sang pemilik warung merasa senang Sihar mau mampir ke warung miliknya. “Saya sampai terkagum-kagum, apa benar ini calon wakil gubernur, kok ramahnya minta ampun,” ujar Linda.

Linda pun berharap akan ada perubahan di Sumatera Utara bila Djarot-Sihar memimpin nantinya. Terutama mengenai kesejahteraan para pedagang di Pasar Timah ini.

Sihar mencoba mengepres santan dengan alat sederhana milik Linda yang dimodifikasi dari dongkrak mobil. “Waduh berat juga ya,” ujar Sihar seraya tertawa.

Sihar pun melanjutkan perjalanannya dan menyapa pedagang lainnya. Banyak keluhan yang ia terima, terutama mengenai Pasar Timah yang akan direvitalisasi, mereka khawatir bukan revitalisasi yang akan dilakukan melainkan penggusuran. Kepada warga Sihar menuturkan, akan membantu mencari solusi terbaik untuk semua elemen yang ada di Pasar Timah.

Sihar Siap Kembangkan Industri Kreatif Sumatera Utara

Sihar Siap Kembangkan Industri Kreatif Sumatera Utara

Berkunjung ke Kecamatan Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sihar Sitorus mengunjungi tempat pembuatan keset kaki dari sabut kelapa, Selasa (17/04). Sihar disambut para ibu-ibu pengrajin yang memang sedang berkumpul di sana, kemudian Sihar berdiskusi dengan para ibu.

Tasiem, sang pemilik usaha mengaku usaha ini sudah ia buka sejak tahun 2010. Saat ini ia sudah mempekerjakan sekitar sepuluh pekerja. Mengenai keterampilan membuat keset ini, Tasiem mengaku kepada Sihar sudah mempelajarinya turun temurun dari neneknya.

“Kami butuh modal pak, untuk memperbaharui semuanya. Mesin yang kami punya masih sangat tradisional, kemudian atap kami masih dari jerami dan bocor jika hujan, padahal ada sepuluh pekerja yang bergantung pada usaha ini,” ujar Tasiem kepada Sihar.

Sihar sepakat dengan Tasiem, memang usaha kecil kreatif seperti ini harus dimodali agar berkembang. Maka dalam beberapa kunjungannya, Sihar juga telah melakukan diskusi kepada warga untuk mematangkan konsep pemodalan bagi usaha kecil seperti milik Tasiem.

“Tentu saja bu, makanya saya datang ke sini mengajak ibu-ibu diskusi. Kira-kira bagaimana efektifnya pemodalan ini dapat dijalankan programnya nanti,” ujar Sihar.

Sihar juga kemudian tertarik ingin mencoba memintal serabut kelapa yang merupakan bahan baku pembuatan keset. “Ini butuh dua orang pak, yang satu memutar mesin, baru yang lain memegang serabut yang dipintal,” ujar salah satu pekerja.

Sihar bertugas memutar mesin, kemudian seorang ibu memegang sabut kelapa yang akan dipintal. “Wah, dengan alat sesederhana ini, bisa menghasilkan sebuah karya, ini baru yang dinamakan kreatif,” tutur Sihar.

Kemudian Sihar melihat proses penganyaman sabut yang telah dipintal menjadi keset kaki. “Usaha seperti ini yang patut kita dukung, kreatif, memberdayakan masyarakat, sehingga masyarakat menjadi lebih mandiri kan,” kata Sihar.