Blog

Blog

Duduki Komisi XI DPR RI, Sihar Sitorus: Sumut Harus Kecipratan

Duduki Komisi XI DPR RI, Sihar Sitorus: Sumut Harus Kecipratan

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah menetapkan susunan anggota pada 11 komisi dan tujuh badan dalam alat kelengkapan dewan masa bakti 2019-2024. Penetapan itu dilakukan dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (29/10/2019).

Sejumlah anggota berjanji akan berusaha sebaik mungkin di komisinya masing-masing. Salah satunya, Sihar P. H. Sitorus, anggota legislatif DPR RI dari Daerah Pemilihan 2 Sumatera.

Usai diumumkan sebagai peraih suara terbanyak di Sumatera Utara, Sihar dibanjiri pertanyaan oleh masyarakat melalui akun media sosialnya mengenai penempatan dirinya di DPR RI.

Setelah ditetapkan, Sihar mendapat kepercayaan menduduki Komisi XI DPR RI yang membidangi Keuangan dan Perbankan. Ia mengaku akan banyak tantangan yang akan dihadapi.

Salah satunya adalah mendekatkan jarak antara ekonomi makro dan ekonomi keseharian.

“Tantangan berada di Komisi XI yang menangani bidang moneter, fiscal dan macroeconomics adalah mendekatkan jarak antara macro- dan ekonomi keseharian,” ujar Sihar.

Selain itu, Sihar juga merasa tertantang agar Sumatera Utara sebagai wilayah pemilihannya dapat kebagian dana pembangunan dari situasi moneter dan fiskal yang ada saat ini, sehingga pembangunan yang terlaksana juga semakin baik.

“Tantangan berikutnya adalah bagaimana Sumatera Utara dapat kecipratan dana pembangunan dari situasi moneter dan fiscal saat ini,” ujar Sihar.

Hadiri Sertijab Kemenko PMK, Sihar Sitorus Singgung Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia 2021

Hadiri Sertijab Kemenko PMK, Sihar Sitorus Singgung Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia 2021

Serah terima jabatan (Sertijab) Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dari Puan Maharani ke Muhadjir Effendy, purna dilaksanakan.

Upacara tersebut berlangsung di ruangan Heritage Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (24/10) sore.

Puan sebagai Menko PMK Kabinet Kerja menyerahkan sekumpulan paket dokumen berisi kinerja Kemenko PMK selama lima tahun terakhir ke Muhadjir.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak, ibu semua keluarga besar Kemenko PMK yang selama ini sudah bersama-sama saya sebagai keluarga besar dan membantu semua penugasan yang ditugaskan kepada saya,” kata Puan dalam pidato sambutannya.

Puan berharap berbagai tantangan atau masalah yang belum berhasil diselesaikan selama ia menjabat bisa diselesaikan dengan lebih baik oleh Muhadjir.

“Semoga di bawah kepemimpinan Pak Muhadjir, tantangan-tantangan yang masih menjadi PR selama saya jadi Menko PMK bisa bapak selesaikan dengan lebih baik,” kata dia.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sihar P. H. Sitorus mantan Tenaga Ahli Kemenko PMK Kabinet Kerja yang kini menduduki kursi DPR RI. Sihar juga menyampaikan harapannya kepada Menko PMK yang baru.

“Tentunya kita berharap Menko PMK yang baru dapat membawa terobosan dalam kebijakan-kebijakan yang mempercepat dan memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia,” ujar Sihar.

Selain itu, Sihar juga terkenang akan perjuangan Puan Maharani selama menjabat Menko PMK 2019-2024 terhadap terbitnya Instruksi Presiden No.3 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional.

Politisi PDI-Perjuangan tersebut berharap sepakbola Indonesia dapat diperkuat implementasinya oleh berbagai kementrian di bawah Kemenko PMK terutama dalam menyambut Piala Dunia 2021 dimana Indonesia sebagai tuan rumah dari perhelatan tersebut.

“Hari ini kita mendengar bahwa FIFA menunjuk Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Waktunya implementasi Inpres No. 3 dengan pembangunan infrastruktur, sertifikasi peatih dan sistem kompetisi usia dini yang berkualitas,” tambahnya.

Selain itu, sebagai Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan II Sumatera Utara, putra D. L. Sitorus tersebut berharap kementrian yang baru ini dapat pula mendukung pembangunan stadion di Sumatera Utara serta percepatan pengembangan wisata Danau Toba.

“Kami berharap pembangunan stadion di Sumatera Utara sekaligus mendukung pengembangan pariwisata Danau Toba,” tutupnya.

Harapan Sihar Sitorus kepada Para Menteri Kabinet Indonesia Maju

Harapan Sihar Sitorus kepada Para Menteri Kabinet Indonesia Maju

Presiden Jokowi Widodo mengumumkan susunan kabinetnya yang diberi nama Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Pengumuman dan perkenalan para calon menteri dilakukan Jokowi bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin sambil duduk santai di tangga istana.

Ada sejumlah nama baru dan lama, beberapa nama menimbulkan komentar dari berbagai pihak. Masyarakat berharap banyak pada susunan kabinet baru Jokowi, tak terkecuali Sihar Sitorus.

Pengusaha yang kini duduk sebagai anggota legislatif dari partai PDI-Perjuangan tersebut turut menyampaikan ucapan selamat serta harapannya. Sihar menyampaikan lewat media sosial pribadi miliknya.

Beberapa sorotan nama disebutkan Sihar, diantaranya Prabowo Subianto, Airlangga Hartanto, Zainudin Zalil, dan Wishnutama.

Sebagai rival Jokowi dalam Pilpres yang lalu, Sihar berharap Prabowo mampu melupakan yang berlalu dan fokus pada tugas dan tanggungjawabnya sebagai Menteri Pertahanan kini.

“Pak Prabowo, the past competitions have left bitter taste in our mouths. Let’s prove the people wrong that bitterness is what remains (Pak Prabowo, kompetisi yang lalu telah meninggalkan rasa pahit di mulut kita. Mari kita buktikan orang salah bahwa kepahitanlah yang tersisa),” tulis Sihar.

Sihar juga menyoroti menteri Perekonomian, Airlangga Hartanto, ia berharap akan ada kerjasama yang baik antara DPR dan Menteri Perekonomian. “Semoga jurang pemisah antara makro dan realita keseharian berkurang dengan kerjasama DPR dan Menteri Perekonomian,” ujar Sihar.

Sebagai penikmat olahraga terutama sepakbola, Sihar juga berpesan kepada Menpora. Sihar menyoroti mental sportif dari setiap orang Indonesia yang dapat dibangun melalui olahraga.
“Melalui olahraga kita boleh belajar mentalitas siap menang dan siap kalah,” ujarnya.

Sihar yang merupakan Anggota Legislatif dari Daerah Pemilihan II Sumatera Utara, berharap Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat mendukung pembangunan kawasan Danau Toba.

“Pak Wisnutama, kami tunggu dukungannya untuk pariwisata Danau Toba dan Sumatera Utara,” ujarnya.

Tak lupa Sihar juga menyemangati seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju. “Selamat bekerja,” tutupnya.

Hadiri Wisuda USNI, Sihar Sitorus: Jalan Utama Mempersiapkan Skill adalah Karakter

Hadiri Wisuda USNI, Sihar Sitorus: Jalan Utama Mempersiapkan Skill adalah Karakter

Sihar PH Sitorus, Ketua Badan Pengurus Harian Yayasan Abdi Karya, meluluskan sebanyak 503 wisudawan/wisudawati Universitas Satya Negara Indonesia, di Universitas Terbuka Convention Center, Jakarta Sabtu (19/10).

Peserta wisuda kali ini merupakan angkatan ke-23 dari USNI yang terdiri dari dari Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Fakultas Teknik.

USNI didirikan pada tahun 1989 oleh Alm. Sutan Raja D. L. Sitorus yang merupakan ayahanda dari Sihar sendiri.

“USNI berdiri diinspirasi oleh keinginan beliau menjadikan masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pendidikan tinggi yang berkualitas namun terjangkau oleh masyarakat, agar pandai dan mampu bersaing di kancah perebutan pekerjaan atau menjadi seorang wirausahawan,” ujar Sihar.

USNI sendiri berasal dari kata Satya yang berarti setia atau tulus hati, sedangkan Negara berarti organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Sehingga secara umum, Universitas Satya Negara Inonesia berarti Lembaga Pendidikan Tinggi yang dengan setia, tulus hati dan benar mendidik anak bangsa agar dapat Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sihar yang kini duduk sebagai Anggota DPR RI dari Partai PDI-Perjuangan juga diberi kepercayaan memberi orasi ilmiah dalam momen terebut. Adapun tema yang diangkat dalam orasi ilmiahnya adalah, “Pengembangan Karakter sebagai Cerminan Pribadi Bangsa.”

Dalam orasinya, Sihar menjelaskan mengenai peran karakter dalam kemajuan bangsa. Lebih lanjut, Sihar memaparkan mengenai karakter yang harus dimiliki oleh seorang akademisi. Menurutnya karakter berasal dari diri individu itu sendiri dan dapat terbentuk melalui lingkungan.

Oleh karena itu, Sihar berharap USNI dapat mengambil peran penting dalam pembentukan karakter untuk membentuk jati diri manusia demi terciptanya pribadi rakyat Indonesia yang berkeberadaban dan bermoralitas dalam kehidupan sosialnya. Terutama agar para lulusannya mampu bersaing di era digital 4.0.

Sihar berharap yang dibentuk bukan hanya sekedar skill (keterampilan) tetapi yang terpenting adalah karakter.

“Jalan utama mempersiapkan skill yang yang paling mudah ditempuh adalah memiliki perilaku yang baik (behavioral attitude), meningkatkan kompetensi diri dan memiliki semangat literasi,” tutur Sihar.

Secara global, Sihar juga berharap seluruh elemen dalam negara meliputi masyarakat, bangsa, negara, dan institusi pendidikan dapat bergandengan tangan dalam menciptakan karakter unggulan bangsa.

“Semua warga masyarakat, bangsa, dan negara, pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan formal dan nonformal, sampai dengan para pemimpin dalam semua level mempunyai tugas dan tanggung jawab moral untuk dapat memahami (knowing), mencintai (loving) dan melaksanakan (implementing) nilai-nilai etika inti (core ethical values) dalam kehidupan pribadi dan masyarakat secara keseluruhan untuk membangun keberadaban bangsa yang bermartabat,” ujarnya.

Sihar menjelaskan bahwa pendidikan untuk pengembangan karakter sebagai cerminan Bangsa Indonesia memerlukan upaya-upaya pencerahan dalam membentuk kepribadian, watak, dan karakter generasi muda sekarang agar menghasilkan insan-insan unggulan di segala bidang untuk kemajuan bangsa dan Negara Indonesia.

Wisuda yang dikemas dalam Sidang Terbuka Senat Universita Satya Negara Indonesia tersebut berlangsung dengan khidmat. Turut hadir dalam kegiatan tersebut PLT Koordinator Lembaga Layanan Dikti Wilayah III, Bapak DR. M. Samsuri.

Sihar Sitorus, dari Sumatera Utara untuk Indonesia

Sihar Sitorus, dari Sumatera Utara untuk Indonesia

Ucapan terimakasih kepada masyarakat Sumatera Utara khususnya masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) II Sumut layak diucapkan dan disampaikan oleh Sihar P.H. Sitorus usai dilantik dan diambil sumpah menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Fraksi PDI-Perjuangan oleh Ketua Mahkamah Agung RI bersama 574 anggota DPR RI lainnya, Selasa (1/10/2019).

Hal tersebut disampaikan khususnya bagi masyarakat Sumut di Dapil II yang meliputi 19 Kabupaten/Kota, 233 kecamatan, 361 desa dan jumlah DPT 3,1 jiwa (Kabupaten Samosir, Tobasa, Humbahas, Taput, Sibolga, Tapteng, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu, Padang Sidimpuan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapanuli Selatan, Maandailing Natal, Gunung Sitoli, Nias, Nias Utara, Nias Barat, dan Nias Selatan) yang telah memilihnya pada Pileg 2019 lalu, dengan meraup suara tertinggi se-Sumatera Utara (30 kursi diperebutkan sebesar 185.918 suara).

Putra kedua pengusaha terkenal D. L. Sitorus ini memang terbilang baru pertama kali duduk sebagai Anggota DPR RI. Namun debutnya dalam dunia politik khususnya sebagai kader PDI-Perjuangan menasional setelah Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI-Perjuangan menunjuk langsung dirinya sebaga Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara 2018-2022 bersama Djarot Saiful Hidayat.

Hal ini sekaligus menunjukkan jati dirinya sebagai salah satu kader yang cukup diperhitungkan di PDI-Perjuangan. Bahkan dalam keterangan pers di Lenteng Agung, pada (7/1/2018) dalam penunjukan Cagubsu dan Cawagubsu, Megawati selaku Ketum PDI-Perjuangan mengaku harus rebutan dengan Menko PMK, Puan Maharani dimana sebelumnya, Sihar merupakan tenaga ahli di kementerian tersebut.

Meski harus menerima keunggulan lawan mereka yakni Edy Rahmayadi dan Musa Rajecksyah, pasangan yang akrab dikenal DJOSS oleh pendukungnya memperoleh suara yang cukup baik yakni 2.424.960 suara atau 42,42% dari suara total. Sihar selanjutnya menerima pengutusan lagi oleh Ketum PDI-Perjuangan untuk menjadi Calon Legislatif Anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Dapil II Sumatera Utara dengan nomor urut 2.

Sebelumya, pada Pileg 2014, Sihar sebagai Ketua Umum Relawan Rakyat Merah Putih dipercaya menjadi juru kampanye nasional bersama 120 tokoh-tokoh PDI-Perjuangan. Demikian pula saat Pilpres 2014, Sihar ditunjuk sebagai juru kampanye untuk mendulang suara kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Badan Pemenangan Pemilu Presiden 2014 Jokowi-JK yang terdaftar di KPU mencatat Sihar menjadi Tim Ahli bersama Sukardi Rinakit, Andreas Pareira, Arie Sumarmo, Arif Budimanta, Ady Prasetyono, Heri Achmadi, Ida Fauziyah, M Prakosa, Muhtosim Arief, Musdah Mulia, Pataniari Siahaan, Rizal Sukma, Syaifullah Mashum, Sakti Wahyu Trenggono, dan Silverius Sonny

Dalam dunia olahraga, debut ayah dua anak ini dikenal aktif dan peduli pada olahraga sepakbola. Klub yang diasuhnya terbilang cukup banyak diantaranya, Medan United FC, Medan Chiefs, Pro Duta Football Club, dan Nusaina FC,  dia juga pernah memimpin klub PSMS Medan. Sedangkan untuk pembinaan usia dini Sihar Sitorus juga memiliki akademi sepakbola yaitu Akademi Sepakbola Medan United dan Boca Juniors Football Schools Indonesia. Dalam organisasi induk sepakbola, Sihar juga pernah menduduki posisi sebagai anggota Exco PSSI dan Ketua Komite Kompetisi PSSI.

Dalam dunia pendidikan, Sihar pada tahun 2005 memperoleh gelar Doctor of Businees Administration dari Manchester Businees School – Manchester, Inggris. Pada tahun 1998 dia lulus S2 dari program Diploma Bussiness dari Strathclyde University, Glasgow. Pada 1993 ia mendapatkan gelar Master of Bussines Administrastion dari Creighton University, Ohama. Pada tahun 1991 lulus sarjana dengan gelar Bachelor of Science in Businees Administration, University of Arizona – Amerika Serikat.

Kini ia menduduki kursi legislatif dengan latar belakang intelektual doktor (S3) dalam kekhususan ekonomi bisnis keuangan dan akuntansi. Basis pendidikan ini berpadu pula dengan pengalaman profesionalnya selaku CEO di beberapa perusahaan bidang perkebunan, pertanian, dan perdagangan yang terbilang sukses saat ini.

Untuk itu, Sihar mengenalkan “Technopolitico-nomics” sebagai salah satu dasar kebijakan dan programnya nanti dalam dunia politik.  Sihar memaparkan Technopolitico-nomics menerjemahkan segala kebijakan dan regulasi nasional yang ideologis, abstrak dan bersifat makro, agar menjadi teknokratis operasional bernilai ekonomis finansial di ranah mikro sampai ke semua konstituen dan masyarakat di wilayah Dapil Sumut II. Sikap politik “melokalkan yang nasional” itu akan senantiasa diupayakan oleh Sihar sebaik-baiknya selaku politisi nasional, agar dapat memperjuangkan pemenuhan berbagai aspirasi masyarakat lokal dalam bidang dan sektot menurut konteks situasi masyarakat di Sumatera Utara.

Deklarasi Parsibona Indonesia Raya, Sihar Ajak Amalkan 4 Pilar Kebangsaan

Deklarasi Parsibona Indonesia Raya, Sihar Ajak Amalkan 4 Pilar Kebangsaan

Parsadaan Raja Sitorus dohot Boruna (Parsibona) Indonesia Raya mendeklarasikan diri dan melakukan Pelantikan Pengurus Nasional di Ruma Parsaktian Raja Sitorus, Sibisa, Toba Samosir, Sabtu (12/10). Perkumpulan Marga Sitorus ini bertujuan untuk menyatukan Marga Sitorus yang lahir dan besar di seluruh penjuru Indonesia bahkan di luar negeri dengan berbagai kondisi.

Parsibona Indonesia Raya memiliki makna tersendiri. Parsibona dimaknai sebagai perkumpulan Raja Sitorus, kata Indonesia diambil karena perkumpulan ini didirikan di Indonesia, dan kata raya sendiri berarti anggota dari perkumpulan adalah seluruh marga Sitorus dari seluruh jagad raya yang artinya berasal dari seluruh penjuru Indonesia bahkan luar negeri.

Dalam kegiatan ini dilantik seluruh pengurus Parsibona Indonesia Raya seluruh Indonesia. Salah satu yang tampak hadir yaitu Sihar P. H. Sitorus, anggota DPR RI yang dilantik sebagai Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Nasional Parsibona Indonesia Raya.

Sihar mengaku bangga menjadi bagian dari Parsibona Indonesia Raya. Tak lupa ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang hadir, juga atas dukungan yang diberikan kepadanya dalam Pemilihan Legislatif yang lalu.

 

Seperti diketahui, pada Pileg 2019 kemarin, Sihar berhasil meraup 185.918 suara dari Daerah Pemilihan Sumut II yang meliputi 19 Kabupaten/Kota, 233 Kecamatan, 3631 Desa dan jumlah DPT sebesar 3,1 juta jiwa.

Dalam sambutannya Sihar bercerita mengenai pengalamannya selama dikarantina sebelum dilantik sebagai anggota DPR RI oleh Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas).

“Ada empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD ’45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini kiranya juga mendasari kita dalam menjalankan Parsibona ini,” ujar Sihar.

Pada kegiatan tersebut Sihar yang didampingi istrinya Patricia Siahaan juga diberi kehormatan sebagai salah satu perwakilan warga Sitorus yang menduduki kursi DPR RI. Sihar diberangkatkan dan dianugerahi ulos borhat-borhat sebagai penanda restu dari seluruh Marga Sitorus agar amanah sebagai anggota DPR RI.

Selain itu, Alm. Sutan Raja D. L. Sitorus diwakili oleh Sihar Sitorus sebagai anak juga diberikan penghargaan sebagai salah satu tokoh yang bepengaruh dalam pembentukan Parsibona Raya ini.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Darwin Siagian selaku Bupati Kabupaten Toba Samosir, Perwakilan dari Bupati Kabupaten Simalungun, serta Direktur Utama Badan Otoritas Danau Toba (BODT). Bupati Tobasa mengucapkan selamat kepada Parsibona Indonesia Raya dan berharap perkumpulan ini dapat turut mendukung pembangunan Danau Toba yang sedang gencar dilaksanakan.

“Selamat atas deklarasi Parsibona Indonesia Raya, karena di tanah ini, di Sibisa ini dimana asal usul Sitorus berasal disini akan menjadi pusat pembangunan Danau Toba nantinya,” ujar Darwin.

Menanggapi hal tersebut, Sihar Sitorus sebagai Wakil Ketua Parsibona Indonesia Raya menyanggupi hal tersebut. Menurutnya sudah menjadi kewajiban bagi seluruh anggota Parsibona Indonesia Raya untuk mengabarkan dan mendukung pembangunan wilayah Sibisa secara khusus dan kawasan Danau Toba secara umum.

“Mari kita bersatu hati dan pikiran sebagaimana para pendahulu kita yang begitu berjuang dalam mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memajukan tanah yang menjadi asal-usul kita ini,” ujar Sihar.

Sihar Sitorus Komit Tingkatkan Produktivitas Masyarakat

Sihar Sitorus Komit Tingkatkan Produktivitas Masyarakat

Sebanyak 575 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2014 sudah dilantik dalam sidang paripurna pengambilan sumpah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Salah seorang anggota DPR RI yang dilantik dab menjadi perhatian warga Sumatera Utara adalah Sihar P. H. Sitorus, yang meraih suara tertinggi di Sumatera. Kiprahnya selama Pilgubsu dan blusukannya selama kampanye adalah hal paling disukai pemilihnya.

Seperti diketahui, pada Pileg 2019 kemarin, Sihar berhasil meraup 185.918 suara dari Daerah Pemilihan Sumut II yang meliputi 19 Kabupaten/Kota, 233 Kecamatan, 3631 Desa dan jumlah DPT sebesar 3,1 juta jiwa.

Seusai dilantik Sihar Sitorus menyadari betul bahwa banyak harapan dan cita-cita besar masyarakat Sumatera Utara yang dipercayakan kepadanya. Ia pun tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan masyarakat tersebut.

“Saya mengucap syukur kepada Tuhan, atas anugerahnya Saya resmi dilantik menjadi Anggota DPR RI Periode 2019-2024. Terima kasih kepada masyarakat Sumatera Utara, khususnya Dapil Sumut II. Isi sumpah yang saya ucapkan dalam pelantikan, menjadi tolok ukur kinerja, yaitu tetap komit pada Pancasila dan NKRI,” kata Sihar Sitorus.

Bagi Sihar Sitorus, ia telah melewati perjalanan panjang selama masa kampanye bersama warga. Sudah berkunjung ke pelosok-pelosok Sumatera Utara. Bertemu petani, pedagang, nelayan dan beragam lapisan masyarakat lainnya.

“Pada pelantikan ini saya teringat perjalanan kita selama 18 bulan, untuk mengenali aspirasi dan mengali potensi Sumatera Utara. Saya harap dukungan kawan-kawan terus mengalir untuk kesejahteraan di Sumatera Utara,” ujarnya.

Selama bertugas nantinya Sihar Sitorus tentunya akan lebih mandahulukan kepentingan masyarakat Sumatera Utara dibanding kepentingan pribadinya. Hal ini adalah tanggung jawab moralnya kepada warga sumatera utara yang mendukungnya.

“Saya akan selalu berupaya untuk memperjuangkan segala aspirasi masyarakat menjadi sebuah kebijakan dan regulasi yang senantiasa berpihak pada seluruh masyarakat Sumatera Utara khususnya di bidang-bidang yang berkaitan dengan aspirasi Dapil II. Saya akan terus berjuang dan konsisten untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita besar untuk membangun Indonesia yang sejahtera,” katanya.

Sihar Sitorus memaparkan inti yang menjadi perjuangannya selaku politisi yang sekaligus menjadi pejabat negara yaitu “Technopolitico-nomics”. Kata Sihar Technopolitico-nomics adalah menerjemahkan segala kebijakan dan regulasi nasional yang ideologis, abstrak dan bersifat makro, agar menjadi teknokratis operasional bernilai ekonomis finansial di ranah mikro sampai ke semua konstituen dan masyarakat di wilayah Dapil Sumut II.

Latar pendidikan Sihar yang bergelar Doctor of Business Administration (DBA) Manchester Business School University of Manchester menjadi dasar pemikirannya ini.

Dalam menerapkan Technopolitico-nomics Sihar Sitorus mengutarakan akan mewujudkan visi misi yang sejak dulu dia perjuangkan yaitu meningkatkan produktivitas masyarakat Sumatera Utara, terutama yang tinggal di Dapil 2 Sumut.

“Sejak awal yang menjadi tujuan kita adalah meningkatkan Produktivitas masyarakat Sumut. Bagaimana caranya, yaitu memperbanyak kegiatan yang produktif. Kalau masyarakat produktif tentu perekonomiannya akan lebih meningkat,” ujarnya.

Meski belum mengetahui di komisi berapa dia akan ditempatkan, Sihar Sitorus mengutarakan harapan meningkatkan produktivitas masyarakat adalah yang utama.

“Di komisi mana pun nantinya ditempatkan kita komit dalam peningkatan produktivitas. Programnya juga nanti akan disesuaikan dengan berbagai masukan yang sudah kita dapat dari masyarakat selama berkampanye kemarin,” ujarnya.

Sihar Sitorus Usung Technopolitico-nomics di DPR RI

Sihar Sitorus Usung Technopolitico-nomics di DPR RI

Anggota DPR RI terpilih dari dapil Sumut II, Sihar Sitorus mengemukakan usai dilantik, dirinya akan memperkenalkan konsep ‘Technopolitico-nomics’.

Sihar mengatakan, konsep tersebut merupakan sebuah penerjemahan, segala kebijakan dan regulasi nasional yang ideologis, abstrak dan bersifat makro, agar menjadi teknokratis operasional bernilai ekonomis finansial di ranah mikro.

Konsep tersebut, kata Sihar ia dapat selama menjadi pebisnis tingkat nasional dan intelektual bergelar Doctor of Business Administration (DBA) Manchester Business School University of Manchester.

“Isi sumpah yang barusan saya ucapkan dalam pelantikan, menjadi tolok ukur kinerja, yaitu tetap komit pada Pancasila dan NKRI,” ujarnya, Selasa (1/10/2019).

Sihar mengatakan dirinya akan berupaya untuk memperjuangkan s aspirasi masyarakat menjadi kebijakan dan regulasi yang senantiasa berpihak pada seluruh masyarakat Sumatera Utara.

“Saya akan terus berjuang dan konsisten untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita besar untuk membangun Indonesia yang sejahtera,” katanya.

Sihar juga mengucapkan rasa syukurnya kepada Tuhan atas lancarnya suasana pelantikan.”Terima kasih kepada masyarakat Sumatera Utara, khususnya Dapil Sumut II. Setelah melewati serangkaian proses yang cukup panjang, sehingga saya diberikan amanah dan kepercayaan,” pungkasnya.

Sihar Ajak Masyarakat Bergerak untuk Danau Toba dan Gunung Sinabung

Sihar Ajak Masyarakat Bergerak untuk Danau Toba dan Gunung Sinabung

Ibadah I Spiritualitas Danau Toba dan Gunung Sinabung (DTGS) telah sukses diselenggarakan di Wisma Gerga Mulawari, Kabanjahe, Karo, Jumat (13/09). Acara ini sendiri bertujuan untuk membangun kesadaran kerohanian mengenai Danau Toba dan Gunung Sinabung sebagai karunia Tuhan bagi bangso Batak dan dunia, sejumlah tokoh menggagas acara kegiatan Spiritualitas Bagi Danau Toba dan Gunung Sinabung.

Sihar P. H. Sitorus, sebagai Ketua Umum DTGS, mengucapkan banyak terimakasih dan sangat mengapresiasi kepada seluruh panitia dan pihak yang terlibat dalam suksesnya acara ini.

“Terimakasih untuk seluruh Panitia Pusat maupun lokal, Pemkab, dan seluruh masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini dan turut dalam mensukseskan ibadah ini,” tutur Sihar.

Dalam sambutannya, Sihar menjelaskan sejak zaman penciptaan, manusia telah diberi mandat untuk menjaga dan merawat alam dan seluruh ciptaan-Nya sebagai makhluk yang berakal budi.

“Alkitab menjelaskan bahwa kita adalah makhluk yang istimewa, diciptakan menurut rupanya dan diberikan mandat untuk menguasai dan merawat ciptaan lainnya di bumi,” ujar Sihar.

Sayangnya banyak masyarakat yang belum sadar akan mandat dari Sang Pencipta untuk menjaga Danau Toba dan Gunung Sinabung. Oleh karena itu lewat ibadah ini, Sihar mengajak seluruh peserta yang hadir untuk bersyukur atas anugerah yang begitu luar biasa untuk masyarakat Sumatera Utara lewat Danau Toba dan Gunung Sinabung serta melakukan gerakan-gerakan yang bersifat membangun dan berkelanjutan dalam upaya melestarikan Gunung Sinabung dan juga Danau Toba.

“Mari melaksanakan kegiatan restoratif dan konstruktif berkaitan dengan Danau Toba dan Gunung Sinabung dimulai melalui kegiatan spiritual ini,” tambah Sihar yang juga merupakan Anggota DPR RI Terpilih dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Daerah Pemilihan 2 Sumatera Utara.

Ibadah yang dimulai pukul 10.30 ini dimulai dengan prosesi masuk oleh perwakilan berbagai gereja. Tampak hadir Moderamen GBKP, Pendeta Agustinus Panggabean; Ketua Persekutuan Gereja-Gerja Indonesia, Pendeta Albertus Pati; dan berbagai lapisan gereja-gereja.

Perlukah Wisata Halal untuk Danau Toba?

Perlukah Wisata Halal untuk Danau Toba?

Pengembangan wisata Danau Toba sedang digencarkan, kedatangan Presiden Joko Widodo dan jajarannya Juli lalu membawa angin segar kepada warga sekitar Danau Toba secara khusus dan masyarakat Sumatera Utara secara umum.

Danau seluas 1.130 km² yang terkenal akan keindahannya kini mulai diperhatikan oleh Pemerintah Pusat. Oleh tangan dingin Jokowi wilayah Danau Toba akan disulap menjadi daerah wisata kelas dunia sebagaimana Bali yang begitu tersohor keindahannya hingga ke luar negeri.

Seiring berjalannya waktu hal yang seharusnya membanggakan tersebut malah menimbulkan kekhawatiran dari beberapa kalangan mayarakat Batak. Pasalnya, pengembangan wisata kelas dunia ini turut membawa pencanangan Wisata Halal oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. Menurut Edy, wisatawan mancanegara yang akan datang ke Danau Toba akan berasal dari negara-negara muslim, seperti Brunei Darussalam atau Malaysia.

Bila yang dimaksudkan oleh Gubsu adalah pembangunan Masjid atau tempat makan yang bisa dinikmati umat Muslim mungkin tidak akan menjadi masalah. Namun akan menjadi masalah bila yang dimaksudkan Edy malah menertibkan apa yang sudah menjadi adat istiadat dalam kehidupan mayarakat Batak, salah satunya penataan hewan berkaki empat agar tidak sembarang dipotong di tempat-tempat umum karena status Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Sementara hewan berkaki empat seperti babi atau kerbau adalah bagian dari budaya Batak sejak lama. Melarang pemotongan hewan berkaki empat yang dicanangkan tersebut tentunya dirasa tidak menghormati adat masyarakat setempat.

Memang pengembangan wisata Danau Toba diharapkan dapat menarik wisatawan dari luar negeri untuk datang. Namun perlu diperhatikan juga agar hal tersebut tidak mengganggu adat istiadat masyarakat lokal yang menganggap pemotongan hewan adalah halal menurut mereka. Tradisi lokal, budaya setempat memiliki nilai kearifan yang tinggi.

Perlu diketahui, menghormati budaya dan tradisi lokal itu adalah bagian dari Kode Etik Pariwisata Dunia, yang telah diratifikasi oleh UNWTO, di mana kegiatan pariwisata harus menghormati budaya dan nilai lokal (local wisdom) agar tidak meresahkan masyarakat di sekitar atraksi di destinasi.

Bila menilik Bali, pengembangan pariwisata di Bali tidak pernah menambahkan halal di belakangnya. Bali memilih menjual keindahan alamnya dan budaya yang telah ada sejak dulu. Apakah kesuksesan Bali sebagai lokasi wisata kelas dunia masih diragukan?

Pembangunan Masjid, Rumah Makan Muslim, dirasa sudah cukup untuk memberi kenyaman terhadap wisatawan Muslim tanpa harus menggeser apa yang sudah membudaya di masyarakat setempat. Penggunaan embel-embel halal tentunya merupakan hal yang sensitif, karena definisi halal bagi setiap keyakinan adalah berbeda. Akan menjadi indah bila perbedaan definisi itu dapat dipahami oleh masing-masing keyakinan.

 

Oleh: Sihar P. H. Sitorus (Anggota Legislatif Terpilih DPR RI 2019-2024)