Archive

Author: Fiona Matullessya

278 posts

Kunjungi Desa Malosari, Warga Keluhkan Jalan Rusak Pada Sihar

Kunjungi Desa Malosari, Warga Keluhkan Jalan Rusak Pada Sihar

Seperti biasa, kunjungan Sihar Sitorus, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut dua, selalu diwarnai dengan warga yang mencurahkan isi hati kepada Sihar. Hal ini juga yang terjadi saat Sihar mengunjungi Desa Malosari, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdangbedagai, Senin (02/04).

Mereka mengeluhkan soal jalan yang masih saja rusak, belum lagi para petani tidak bisa bercocok tanam karena saluran irigasi yang juga rusak. “Kami senang sekali bapak bisa lihat desa kami. Sudah lihat tadi bapak kan jalan kami rusak, kami juga sudah dua tahun ngak nanam padi karena irigasi kami rusak, ingatlah kami nanti pak,” ujar boru Simarmata, salah seorang warga.

Warga lain juga turut menambahkan, mereka begitu senang Sihar mau menyempatkan diri berkunjung ke desa mereka. Untuk itu, Oppung Rista Damanik, salah satu warga menyatakan dengan tegas menolak politik uang demi memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut yang berintegritas seperti Djarot-Sihar.

“Kami senang bapak ke sini. Sudah lihat sendiri kan kampung kami bagaimana. Tenang Pak Sihar kami tidak mau terima politik uang. Uang itu hanya sementara, tapi kalau jalan kami diperbaiki, anak cucu kami bisa turut menikmati,” ujarnya.

Sihar merasa senang dan terharu warga menyambut dirinya dengan sangat baik. Perlakuan yang sama akan ia berikan ketika dipercaya memimpin nanti. Sihar juga menambahkan problematika yang dialami warga Sumut dalam setiap kunjungannya ke daerah hampir sama.

“Keluhannya hampir sama semua, irigasi, jalan rusak, dan pelayanan publik di bidang pendidikan, dan kesehatan, ini menjadi fokus kami nanti saat memimpin Sumatera Utara,” ujar Sihar.

Kunjungi Kota Barus, Sihar Terinspirasi Al-Mahligai

Kunjungi Kota Barus, Sihar Terinspirasi Al-Mahligai

Rabu (28/03), Sihar Sitorus mengunjungi Kota Barus, Tapanuli Tengah salah satu wilayah peradaban tertua di Indonesia. Banyak tempat yang dikunjungi Calon Wakil Gubernur pendamping Djarot tersebut dalam kunjungannya, seperti Tugu Nol Penyebaran Agama Islam di Indonesia, Pasar Barus, Sumur Peninggalan Nomensen, dan Makam Al-Mahligai.

Saat mengunjungi makam Al-Mahligai, Sihar Sitorus mengaku mendapatkan inspirasi untuk memimpin Sumatera Utara kelak. Diantaranya semangat perjuangan, semangat pencerahan, dan semangat membawa perubahan.

“Saya melihat adanya semangat pembangunan. Semangat Perjuangan. Semangat perjuangan dalam meraih suatu tujuan. Seperti yang dilakukan para Syech yang dimakamkan di sini. Mereka ini datang mencerahkan dan membuat perubahan. Begitu juga dengan kami Djarot dan Sihar, datang untuk membawa semangat perubahan bagi Sumatera Utara,” tutur Sihar.

Selain itu, Sihar juga meneladani kedamaian di tengah keberagaman yang ada di kota ini. “Peradaban sudah mewarnai kehidupan lokal beberapa puluh tahun lalu. Hingga sekarang kehidupan tetap damai. Ini adalah suatu pelajaran yang dapat kita ambil dari kota ini,” ujar Sihar Sitorus usai berkeliling di makam Al-Mahligai yang menjadi bukti sejarah bahwa di Barus sudah ada Islam sejak abad ke 7.

Untuk itu, Sihar juga mengajak masyarakat untuk berlibur dan berkunjung ke Kota Barus ini. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kota ini, terutama dari berbagai peninggalan sejarah yang akan menambah khazanah pengetahuan tentang sejarah bangsa Indonesia.

“Kalau ada waktu datanglah berkunjung ke barus banyak tempat yang dapat dikunjungi dan sangat menambah pengetahuan kita tentang peradaban,” ujarnya.

Pengalaman Sihar Rasakan Pahit Getirnya Menjadi Nelayan

Pengalaman Sihar Rasakan Pahit Getirnya Menjadi Nelayan

Tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB, Sihar Sitorus mengikuti perjalanan nelayan Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kamis (29/03) melaut. Menaiki kapal motor sejauh 15 kilometer, Sihar begitu antusias menuju bagan tancap milik nelayan lokal.

Bagan tancap merupakan alat tangkap ikan teri yang menggunakan jaring apung dan diberikan penerangan untuk memancing perhatian ikan teri. Saat ikan berkumpul karena cahaya lampu, jaringnya diangkat untuk mengambil ikannya. Sesampainya di sana, Sihar membantu para nelayan menarik jaring hasil tangkapan, diperoleh sebanyak satu ember ikan teri malam itu.

Sihar tampak sangat bahagia saat berhasil menarik jaring berisi ikan teri. Meski perjalanan menuju tempat ini tidak mudah, kapal tampak beberapa kali oleng diterpa ombak, namun semuanya terbayar ketika ia dapat melihat langsung bahkan turut membantu para nelayan memanen hasil tangkapannya.

Setelah menangkap ikan, Sihar mulai berkisah mengenai pahit getirnya menjadi seorang nelayan.  Kunjungannya malam itu membuat Sihar mengetahui mata rantai penangkapan ikan teri yang merupakan komoditas ekspor Indonesia, dan mengetahui hal-hal apa yang perlu dibenahi dari kehidupan nelayan.

“Malam ini saya datang untuk meyaksikan seperti apa kehidupan nelayan, sudah saya saksikan bahwa pengorbanan mereka luar biasa. Saya sudah mengetahui mata rantai dunia perikanan kita,” paparnya.

Melalui pengalamannya malam itu, bersama Djarot nantinya akan ada program untuk kesejahteraan para nelayan, terutama mengenai keselamatan mereka yang harus melaut di malam hari.

Kehadiran Djarot-Sihar di Aek Muara Pinang Buat Warga Menangis

Kehadiran Djarot-Sihar di Aek Muara Pinang Buat Warga Menangis

Kedatangan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus ke Aek Muara Pinang, Kota Sibolga, Kamis (29/03) disambut haru tokoh masyarakat sekitar. Adalah Nelson Sitinjak dan Martua Hutabarat, tokoh masyarakat sekitar yang terlihat mengusap air mata haru seusai mengulosi paslon usungan PDIP dan PPP ini.

Saat ditanya alasan hingga meneteskan air mata saat bertemu Djarot-Sihar, keduanya sepakat merasa terharu daerah mereka dapat dikunjungi Djarot dan Sihar sekaligus. “Kami tidak pernah dikunjungi calon gubernur, pas kami kebanjiran juga begitu tak ada yang peduli, mereka berdua sangat dekat dengan warga, kami terharu makanya terisak tadi,” ujar Nelson.

Ternyata banjir telah menjadi masalah menahun yang tidak kunjung usai di wilayah ini, yang menambah perih perasaan warga Aek Muara Pinang adalah sikap tak acuh pemerintah akan kondisi mereka. “Kami sering banjir, Pak Djarot dan Pak Sihar. Tolong perhatikan nasib kami, kiranya kami tidak merasakan banjir lagi saat bapak memimpin,” ujar Nelson Simanjuntak, tokoh masyarakat Muara Pinang saat memberikan ulos kepada Djarot dan Sihar.

Menanggapi hal tersebut baik Djarot maupun Sihar sepakat memberikan solusi untuk warga sekitar.  Djarot menuturkan program mereka adalah untuk membantu masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan, seperti perbaikan infranstruktur jalan, drainase dan fasilitas publik lainnya.

Sihar turut menambahkan bahwa untuk solusi jangka panjang terhadap masalah ini adalah perbaikan hulu sungai dengan penanaman pohon. “Untuk solusi jangka panjangnya perlu kita perbaiki hulunya dengan penanaman pohon,” tutur Sihar.

Kehadiran Djarot-Sihar di Aek Muara Pinang ini juga menjadi sorotan warga, mereka berlomba untuk bersalaman kepada kedua paslon dan berebut untuk berswafoto dengan keduanya. Ratusan warga yang hadir di sana tampak mengerumuni Djarot-Sihar yang dengan sabar melayani mereka.

Sihar Sitorus Terjun Langsung Buat Ikan Teri

Sihar Sitorus Terjun Langsung Buat Ikan Teri

Tiba di Bandara Dr. F. L. Tobing, Pinangsorik, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Rabu (28/03) Djarot-Sihar langsung disambut dengan tarian kuda lumping oleh para relawan.

Setelah berbincang dengan beberapa warga, Djarot-Sihar langsung menuju agendanya masing-masing. Sihar sendiri mengunjungi komunitas nelayan di Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah.

Melihat proses pembuatan ikan teri secara langsung, Sihar sendiri takjub dengan kerumitan proses pembuatan ikan teri.   “Enak kita makan ikan teri pakai kacang. Kita kenyang. Tapi kita tidak tahu prosesnya hingga kita nikmati seperti apa, ternyata banyak kesulitan-kesulitanya,” tutur Sihar.

Mulai dari proses perebusan ikan, pengeringan ikan, dan proses penyiapan alat tangkap berupa jaring-jaring dilihat dan dikerjakan langsung oleh Sihar. Kelak bila terpilih, kesejahteraan nelayan akan turut menjadi perhatian Djarot-Sihar.

 

Sihar Dapat Tambahan Kekuatan dari Nelayan Hamparan Perak

Sihar Dapat Tambahan Kekuatan dari Nelayan Hamparan Perak

Dalam kunjungannya ke Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Senin (26/03) Sihar Sitorus dijamu oleh tokoh adat Melayu dengan hasil tangkapan nelayan di sana. Disuguhkan ikan gulai, udang goreng, dan beberapa hidangan laut lainnya membuat Sihar ketagihan.

Mendapat jamuan makan oleh warga, Sihar mengaku mendapat tambahan kekuatan untuk membangun Sumatera Utara ke arah yang lebih baik, terutama Hamparan Perak.  “Terima kasih ibu telah memasak makanan yang enak ini. Kami merasa kuat dan siap bekerja untuk Hamparan Perak dan Sumatera Utara,” ujarnya.

Laut memang menjadi tulang punggung penghasilan masyarakat Hamparan Perak. Sebagian besar warga di sana berprofesi sebagai nelayan, hal ini pula yang turut menjadi fokus Sihar bila terpilih menjadi Wakil Gubernur Sumatera Utara nantinya.

“Profesi nelayan adalah profesi yang sangat penting untuk kehidupan masyarakat. Kita bisa menikmati ikan, udang, yang bergizi tinggi berkat jasa nelayan. Untuk itu, kesejahteraan nelayan akan menjadi poin penting yang harus diperhatikan nantinya,” ujar Sihar.

Bersama para tokoh adat Melayu setempat, Sihar berbincang mengenai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat setempat. Mengenai problematika sehari-hari yang kerap dialami masyarakat dan hal apa yang mampu mengatasinya.

Sarapan Pagi, Sihar Pilih Berjalan Kaki

Sarapan Pagi, Sihar Pilih Berjalan Kaki

Sebagai calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, aktivitas sosialisasi kepada warga telah menjadi rutinitas sehari-hari Sihar Sitorus. Tidak terkecuali hari ini, namun sebelum memulai aktivitasnya Sihar menyempatkan diri sarapan pagi di Restoran Golden Yen, Jalan S Parman, Senin (26/03).

Uniknya, sarapan pagi kali ini Sihar memilih berjalan kaki menuju lokasi makan. Langkahnya yang cepat membuat tim yang biasa mengikutinya kewalahan. “Wadoh si bapak, kalau jalan kaki tidak terlawan,” ujar Ricky, koordinator relawan Djarot-Sihar  dengan napas ngos-ngosan dibelakang.

Saat ditanyai alasannya berjalan kaki, Sihar menjelaskan bahwa berjalan kaki baik untuk kesehatan.  “Itung-itung olah raga. Sudah dua kilo bertambah berat badan saya,” ujar Sihar.

Aksi ini dimulai ketika mobil yang membawa Sihar berhenti di Pasar Hindu, hal ini membuat mobil tim yang di belakang turut berhenti. Kemudian Sihar masuk ke sebuah warung  lalu langsung berjalan menuju lokasi sarapan dengan berjalan kaki.

Sihar Teladani Kepemimpinan Sisingamangaraja

Sihar Teladani Kepemimpinan Sisingamangaraja

Kecerdasan Sihar Sitorus, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut dua, sebagai akademisi tidak lantas membuatnya meninggalkan adat istiadat. Meski telah menempuh pendidikan di luar negeri, Sihar memberi keteladanan dengan ziarah ke Makam Sisingamangaraja XI, Huta Bakkara, Selasa (20/03).

Sihar meneladani sikap Sisingamangaraja XI, yang dikenal selalu mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan setiap masalah. Apalagi menurut tokoh adat setempat, Sisingamangaraja XI juga hobi blusukan untuk mengetahui keadaan rakyatnya.

“Ini tempat sangat bersejarah, kompleks istana keluarga Sisingamangaraja, dari sini saya dan harapannya masyarakat Sumut bisa belajar. Pertama, bahwa untuk mengerjakan hal yang besar itu butuh keterlibatan banyak orang. Keterlibatan banyak orang itu, adalah dengan cara persuasif, mengajak orang lain untuk musyawarah. Musyawarah demi kesejahteraan masyarakat bersama,” tutur Sihar.

Melalui tempat bersejarah ini, Sihar belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin dari Sisingamangaraja. Nilai-nilai baik yang ia dapatkan dari tempat ini, juga menurutnya siap untuk ia terapkan jika memimpin Sumatera Utara mendampingi Djarot Saiful Hidayat kelak.

“Di dalam kontestasi ini juga, kita menginginkan bahwa masyarakat Sumatera Utara ini berfikir besar. Bahwa untuk memperjuangkan suatu yang besar diperlukan keteguhan hati dan pengorbanan, saya belajar semangat itu dari Sisingamangaraja. Dan bersama Mas Djarot siap menerapkan hal itu menuju Sumatera Utara yang lebih baik,” tutup Sihar.

Curhatan Pelaku Industri Kemenyan Kepada Sihar Sitorus

Curhatan Pelaku Industri Kemenyan Kepada Sihar Sitorus

Sihar Sitorus, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut dua, mengadakan diskusi dengan Idris Sihite, salah seorang pengusaha kemenyan di Dolok Sanggul, Sumatera Utara. Diskusi ini diadakan di kediaman Idris, Jalan Siliwangi, Dolok Sanggul, Selasa (20/03).

Dalam diskusi ini, Idris mengeluhkan soal lahan hutan tempat pohon kemenyan tumbuh yang semakin menipis. Penebangan dan pembakaran hutan secara illegal menjadi penyebabnya. Padahal usaha kemenyan ini menjadi salah satu tulang punggung pendapatan kabupaten.

Selain itu, kemenyan banyak menyimpan kearifan lokal yang patut dipelihara. Apalagi hutan tempat dimana kemenyan tumbuh juga merupakan habitat asli satwa beruang madu.

“Harapannya Pak Sihar bisa naik, agar hutan tempat kemenyan tumbuh bisa kembali direvitalisasi,” tutur Idris.

Idris juga mengajak Sihar mengunjungi gudang tempat penyimpanan kemenyan miliknya. Tak lama, bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor turut hadir di sana. Sihar yang telah melakukan diskusi sebelumnya, berbalik menjelaskan usaha kemenyan kepada Dosmar.

“Saat saya melintas tadi, pohon besar sudah tidak ada, di gunung juga tidak ada. Yang unik dari kemenyan, katanya habitatnya harus berada di hutan heterogen. Artinya, untuk melestarikannya kita harus tanam kembali hutan, digiatkan kembali penanamannya, biar pohon kemenyan yang merupakan salah satu penghasilan kabupaten bisa lestari,” jelas Sihar.

Lebih lanjut Sihar juga menjelaskan bahwa kemenyan ini juga merupakan salah satu bahan baku untuk ibadah beberapa umat di Indonesia. “Biasa kemenyan ada di Vihara, Kuil, maupun Gereja. Satu pohon kemenyan bisa bertahan 50 tahun. Artinya banyak manfaat dari kemenyan salah satunya menjaga keseimbangan ekosistem. Untuk meningkatkan produksi kemenyan, solusinya dibutuhkan areal yang luas untuk pohon kemenyan, agar pohon ini bisa berkembang,” ungkap Sihar.

Idris selaku pemilik usaha juga berterima kasih kepada Sihar Sitorus. Karena kedatangan Sihar ke tempat usahanya, Bupati Humbang Hasundutan juga dapat melihat langsung keadaan usaha kemenyan ini.

“Saya berterima kasih kepada Pak Sihar. Berkat Pak Sihar, Pak Bupati mau repot-repot ke sini melihat perkembangan usaha kemenyan,” tutup Idris.

Sihar Siap Kembangkan Kopi Humbanghas Ke Dunia

Sihar Siap Kembangkan Kopi Humbanghas Ke Dunia

Sihar Sitorus, calon Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut dua, mengunjungi Koperasi Serba Usaha Petani Organik Mandiri Humbang (KSU POM), Senin (19/03). Sihar diterima langsung oleh A. Gani Silaban selaku ketua koperasi.

Dalam perbincangannya dengan Sihar, Gani menceritakan tentang asal mula koperasi ini didirikan. Lebih lanjut, Gani juga mengenalkan beberapa jenis kopi yang menjadi unggulan di koperasi tersebut.

“Kita di sini punya 30 orang pekerja pak. Kenapa petani kopi ini perlu perhatian, karena Sumatera Utara merupakan salah satu penghasil kopi terbesar. Daerah penghasil terbesar itu yakni Dairi, Samosir, dan Humbang Hasundutan,” jelas Gani.

Gani juga menjelaskan bahwa saat ini permintaan kopi dunia begitu meningkat, namun hal ini tidak sebanding dengan produksi kopi. Bibit kopi yang semakin berkurang ini disinyalir menjadi penyebab utamanya, sehingga diperlukan perhatian pemerintah agar kopi yang menjadi komoditas ekspor yang baik dapat berkembang.

Sihar mendengarkan penjelasan Gani seraya menikmati kopi berjenis Kasunanan Arabica khas Humbang Hasundutan. Beliau mengerti permasalahan yang dihadapi para petani kopi, sehingga telah memikirkan solusi yang tepat agar kopi Humbang Hasundutan bisa mendunia.

“Saya sangat mengapresiasi petani kopi Humbang Hasundutan, bersama Djarot-Sihar kita akan kembangkan usaha ini, sehingga kopi kita bisa mendunia,” tutur Sihar.

Selain menikmati kopi, Sihar juga mencoba melakukan proses penjemuran buah kopi. Nantinya setelah kering buah ini akan dipecah sehingga mendapatkan biji kopi.

Saat hendak pamit, Gani menghadiahi Sihar beberapa produk kopi dan tali gorga bertuliskan brand kopi mereka. “Setiap tamu spesial kami hadiahi kopi dan tali gorga ini, kali ini yang datang lebih dari spesial,” tutup Gani.