Blog

Blog

Kunjungi PRSU, Sihar Kenalkan Oleh-Oleh Khas Tapsel

Kunjungi PRSU, Sihar Kenalkan Oleh-Oleh Khas Tapsel

Dalam kunjungannya ke Pekan Raya Sumatera Utara, Sabtu (07/04), Sihar Sitorus mengunjungi berbagai stand daerah yang ada di sana. Salah satunya, stand asal Tapanuli Selatan.

Hal yang unik terjadi ketika Sihar yang disuguhi oleh-oleh khas Tapanuli Selatan, malah kembali menawarkannya kepada pengunjung lainnya. “Silahkan dicoba ibu, oleh-oleh khas Tapsel. Coba tebak ini terbuat dari apa?” ujar Sihar kepada salah satu pengunjung.

Ada yang menebak makanan berbentuk kripik tersebut dari mangga bahkan pisang. Ratna menjadi salah satu pengunjung yang beruntung dapat mencicipi kripik dari tangan Sihar begitu senang dapat bertemu langsung dengan Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara tersebut.

“Pak Sihar ramah kali, senang bisa ketemu beliau. Ditawari keripik salak, saya kira tadi mangga, ternyata salak. Jadi saya borong dua bungkus untuk di rumah,” tutur Ratna.

Sihar sendiri sangat mengapresiasi kehadiran PRSU, selain menampilkan produk unggulan wilayah Sumatera Utara, tempat ini juga dapat dijadikan sarana wisata edukatif.

“Saya kira ini bagus, karena tiap-tiap daerah dapat menampilkan produk unggulannya masing-masing. Anak-anak zaman now harus datang ke sini, bisa kenal budaya, agar tidak serta merta hanya bermain internet saja,” ujar Sihar.

Jenazah TKI Asal Nias Tidak Bisa Kembali Ke Indonesia, Sihar Telepon Menkumham

Jenazah TKI Asal Nias Tidak Bisa Kembali Ke Indonesia, Sihar Telepon Menkumham

Jauh dari ibukota Sumatera Utara, membuat Pulau Nias menjadi sering luput dari perhatian pemerintah. Sulitnya lapangan pekerjaan, membuat masyarakat Nias berlomba-lomba mencari pekerjaan di luar wilayah mereka, termasuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Hal ini diperparah dengan sulitnya pengurusan administrasi, membuat beberapa dari mereka mengambil jalur kiri dengan menjadi TKI illegal.

Nasib tidak baik menimpa salah satu warga Nias, Aksioma Waruwu (26). Bekerja menjadi TKI di sebuah perusahaan di Jepang sejak 2016, Aksioma harus menghembuskan nafas terakhirnya akibat sakit yang menimpanya. Namun, hingga kini jenazahnya belum dapat dibawa pulang ke Indonesia, karena berstatus sebagai TKI Ilegal.

Sihar Sitorus, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara yang mendengar kabar ini tergerak rasa kemanusiaannya, dan mencoba membantu keluarga. Menerima laporan dari Mercy Zagoto, yang merupakan Koordinator Wilayah Relawan Muda Djarot Sihar untuk Nias, Sihar langsung mengambil tindakan.

Terlebih dahulu Sihar menanyakan kronologis kejadiannya kepada Sejahtera Waruwu, kakak dari korban via telepon. “Jadi adik saya ini sudah coba dengan jalur legal beberapa kali, tetapi selalu dipersulit. Akhirnya dia mencoba dengan visa wisata, dan mengabari setelah sampai di Jepang baru menghubungi pihak keluarga Pak. Ternyata kemarin dapat kabar dia sakit-sakitan dari salah satu temannya, beberapa hari kemudian dapat kabar telah meninggal. Sedihnya, sampai kini jenazah almarhum belum bisa sampai ke keluarga,” tutur Sejahtera kepada Sihar.

Lebih lanjut, Sihar menanyakan kendala apa yang dihadapi hingga jenazah tidak bisa dikirim ke Indonesia. Sejahtera menjelaskan, bahwa status adiknya sebagai TKI Illegal membuat KBRI angkat tangan untuk masalah ini. Namun begitu, KBRI tetap berusaha menggalang dana untuk memulangkan jenazah, dengan catatan keluarga harus membantu sebesar 50 juta rupiah untuk dana tersebut.

Sihar mengucapkan berbela sungkawa atas kepergian Aksioma kepada keluarga, dan berjanji membantu jalan keluar. Benar saja, Sihar mencoba menelepon Yasona Laoly Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham). Oleh Yasona, Sihar mengabarkan masalah ini agar dapat segera menghubungi pihak KBRI. “Ya, nanti segera kita hubungi ke KBRI di Tokyo, agar dipercepat dan dalam waktu dekat dapat dipulangkan jenazahnya,” ujar Yasona.

Kejadian seperti ini, diharapkan Sihar tidak lagi terjadi di Sumatera Utara. Warga tidak tahu kepada siapa harus mengadu saat mengalami masalah seperti ini, belum lagi urusan administrasi yang mempersulit, membuat banyak orang mengambil jalan pintas untuk menjadi TKI.

“Kelak di pemerintahan Sumatera Utara selanjutnya, hal-hal seperti ini harus cepat ditanggapi oleh pemerintah. Bila diizinkan memimpin nantinya, program mal pelayanan publik Djarot-Sihar dapat menjadi tempat mengadu warga terhadap masalah apapun yang dialami masyarakat Sumatera Utara,” tutup Sihar.

Sihar Temukan Stempel Sisingamangaraja di PRSU

Sihar Temukan Stempel Sisingamangaraja di PRSU

Mengisi akhir pekan, Sabtu (08/04), Sihar Sitorus, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut dua, berkunjung ke Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU). Tiba di sana, Sihar langsung menyambangi salah satu gerai yang menyediakan kaos dengan motif aksara batak.

Sihar yang dalam kesehariannya memang senang menggunakan kaos, begitu tertarik ketika ada kaos yang mengangkat budaya khas Sumatera Utara. Kedatangan Sihar langsung disambut Tere dengan sangat hangat, “Silahkan dipilih Pak, kaos kita ada aksara Batak toba, Simalungun, maupun Karo.”

Banyaknya pilihan kaos membuat Sihar bingung memilih kaos mana yang ingin ia beli. Tere sesekali menunjukkan beberapa koleksi pilihannya yang mungkin disukai Sihar. Tere juga memberitahu Sihar mengenai stempel Sisingamangaraja yang telah mengalami percampuran aksara dari luar termasuk Arab Melayu.

“Senang Pak Sihar mau datang ke sini, saya lihat personality nya humble banget. Tadi sama saya diceritain mengenai stempel Sisingamangaraja, rasa ingin tahunya besar sih sama budaya. Kebanyakan orang sekarang kan tidak mau tahu dengan budaya tapi Pak Sihar mau,” tutur Tere.

Sihar sendiri mengaku senang melihat kreativitas anak muda Sumatera Utara yang semakin hari semakin baik. “Jika dipikir kaos itu kan termasuk pakaian modern, tetapi oleh anak-anak muda dipadukan dengan budaya Sumatera Utara, bahkan tadi ada stempel Sisingamangaraja. Jadi tetap kekinian, tapi tidak meninggalkan nilai-nilai budaya. Hal-hal seperti ini patut didukung,” tutur Sihar.

Seraya memilih kaos, warga yang menyadari kehadiran Sihar pun berebut ingin berfoto dan bersalaman dengan dirinya. Sihar pun dengan senang hati meladeni permintaan warga tersebut. Pada akhirnya, Sihar menetapkan pilihannya dan membeli dua buah kaos, yang salah satunya bermotif stempel Sisingamangaraja.

Sihar Dicegat Gerombolan Siswa SMK

Sihar Dicegat Gerombolan Siswa SMK

Dalam perjalanannya menuju Kota Binjai, Kamis (05/04), Sihar Sitorus bertemu dengan segerombolan siswa SMK yang baru saja menunaikan Ujian Nasional. Para siswa yang tengah mencoret-coret seragam, memanggil Sihar dengan harapan Sihar mau menghampiri mereka.

Ternyata tak segan Sihar menghampiri mereka, kehadiran Sihar membuat tawa ceria pecah di antara gerombolan siswa tersebut. Mereka menyalami Sihar, dan begitu senang ketika Sihar berbicara mengenai sepak bola.

“Pak Sihar gaul, keren, semoga Djoss bisa menang,” sorak sorai para siswa. Tak lama, Sihar menghadiahi mereka sebuah bola. Hal ini sontak membuat tawa mereka semakin riuh.

Lebih lanjut, Sihar mengimbau para siswa sebagai pemilih pemula untuk mengecek nama mereka di Daftar Pemilih Sementara (DPS) di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). “Apapun yang dipilih para adek-adek ini kerja atau kuliah nantinya, pilihan mereka di TPS sangat menentukan. Sekarang itu ngomongin Pilkada, harus ngomongin mereka para pemilih pemula,” ujar Sihar Sitorus.

Sihar pun mengutarakan terkhusus bagi yang ingin kuliah supaya mempersiapkan dirinya mengikuti ujian masuk universitas perguruan tinggi. Untuk yang ingin langsung bekerja, supaya mengikuti passionnya nantinya.

“Kenali diri sendiri, sehingga kalian bisa mengenali universitas yang cocok dengan diri kalian. Saya yakin akan menjadi mahasiswa-mahasiswi yang baik, yang bagus, karena kalian mengejar cita-cita kalian. Dan kalian akan bertumbuh menjadi pribadi yang unggul, sekali lagi selamat, dan ingat dare to dream with courage and faith,” ujar Sihar.

Kunjungi Langkat, Sihar Dipeluk Erat Seorang Ibu

Kunjungi Langkat, Sihar Dipeluk Erat Seorang Ibu

Suasana haru terjadi saat Sihar Sitorus, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Nomor Urut Dua tersebut mengunjungi  Desa Pasar 4 Pondok Besar, Kecamatan Sungai Bingei, Kabupaten Langkat. Pasalnya, seorang ibu bernama Variaty dihadiahi Sihar syal miliknya dan mengalungkannya langsung kepada Variaty.

Mendapat syal, Variaty langsung memeluk Sihar dengan sangat erat. Matanya tampak berkaca-kaca, berkali-kali ia menyeka air mata dari wajahnya. “Hampir nangis aku ini, terharu dan senang aku bertemu pak Sihar, udah gitu dikasih Syalnya. Aku senang lah,” ujar Variati sesenggukan.

Tak hanya Variaty, ibu-ibu lain yang menyambut kedatangan Sihar juga sangat bahagia ia mau mengunjungi desa mereka. “Baru pak Sihar ini yang datang langsung ketemu kami. Yang lainnya belum pernah datang. Ini datang dia, langsung duduk sama kami di tikar,” tambah Variati.

Dalam setiap kunjungannya, Sihar memang sering kali mengadakan diskusi bersama warga. Memperbincangkan mengenai masalah-masalah yang dialami warga dengan duduk bersama mereka, menjadi sebuah hal yang sangat didambakan warga dapat dimiliki oleh seorang pemimpin dan Sihar memilikinya.

Sihar Ajak Masyarakat Bangkit dari Keterpurukan Korupsi

Sihar Ajak Masyarakat Bangkit dari Keterpurukan Korupsi

Mengunjungi Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (05/04) Sihar Sitorus melakukan dialog dengan perwakilan Serikat Tolong Menolong (STM) Sei Semayang. Dalam diskusinya, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara pendamping Djarot tersebut, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi korupsi di Sumatera Utara.

Terutama, setelah ditetapkannya 38 orang anggota DPRD dan mantan anggota DPRD Sumatera Utara sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Bapak ibu ada membaca koran tentang ditetapannya 38 anggota dewan, dan sebelumnya sudah ada 12 orang? Prihatin kan setengah anggota dewan kita jadi tersangka,” ujarnya.

Selanjutnya, Sihar mengingatkan para hadirin untuk bangkit dari keterpurukan Sumatera Utara sebagai provinsi terkorup. “Apa masih mau kita begitu? Apa masih mau kita Sumatera Utara ini terpuruk di dasar paling dalam?,” tanya Sihar Sitorus. Serempak warga menjawab bahwa mereka tidak ingin kasus serupa kembali terulang.

Sihar pun mengutarakan maksudnya untuk menjadi Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara adalah untuk mewujudkan harapan masyarakat tersebut. Membenahi Sumatera Utara dari segala bentuk korupsi yang masih menguasai provinsi ini.

“Saya juga tidak mau begitu. Banyak hal yang saya korbankan untuk menjadi Calon Wakil Gubernur, kalau hanya untuk seperti itu lagi, lebih baik saya di rumah saja,” ujar Sihar.

Untuk itu, Sihar berharap masyarakat mau bahu-membahu dalam memenangkan Djarot-Sihar untuk mewujudkan Sumatera Utara yang Semua Urusan Mudah dan Transparan.

Ambrosius Nainggolan, salah satu anggota STM mengaku sangat mengapresiasi cita-cita Sihar dalam mengentaskan korupsi di Sumatera Utara. “Sumatera utara selama ini terkenal dengan semua urusan mesti dengan uang tunai, dan pak Djarot dan Sihar bertekad menjadikanya menjadi semua urusan mudah dan transparan, sebagai warga kami senang, karena pelayanan yang kami rasakan ke depannya lebih baik,” ujarnya.

Kunjungi Desa Malosari, Warga Keluhkan Jalan Rusak Pada Sihar

Kunjungi Desa Malosari, Warga Keluhkan Jalan Rusak Pada Sihar

Seperti biasa, kunjungan Sihar Sitorus, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut dua, selalu diwarnai dengan warga yang mencurahkan isi hati kepada Sihar. Hal ini juga yang terjadi saat Sihar mengunjungi Desa Malosari, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdangbedagai, Senin (02/04).

Mereka mengeluhkan soal jalan yang masih saja rusak, belum lagi para petani tidak bisa bercocok tanam karena saluran irigasi yang juga rusak. “Kami senang sekali bapak bisa lihat desa kami. Sudah lihat tadi bapak kan jalan kami rusak, kami juga sudah dua tahun ngak nanam padi karena irigasi kami rusak, ingatlah kami nanti pak,” ujar boru Simarmata, salah seorang warga.

Warga lain juga turut menambahkan, mereka begitu senang Sihar mau menyempatkan diri berkunjung ke desa mereka. Untuk itu, Oppung Rista Damanik, salah satu warga menyatakan dengan tegas menolak politik uang demi memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut yang berintegritas seperti Djarot-Sihar.

“Kami senang bapak ke sini. Sudah lihat sendiri kan kampung kami bagaimana. Tenang Pak Sihar kami tidak mau terima politik uang. Uang itu hanya sementara, tapi kalau jalan kami diperbaiki, anak cucu kami bisa turut menikmati,” ujarnya.

Sihar merasa senang dan terharu warga menyambut dirinya dengan sangat baik. Perlakuan yang sama akan ia berikan ketika dipercaya memimpin nanti. Sihar juga menambahkan problematika yang dialami warga Sumut dalam setiap kunjungannya ke daerah hampir sama.

“Keluhannya hampir sama semua, irigasi, jalan rusak, dan pelayanan publik di bidang pendidikan, dan kesehatan, ini menjadi fokus kami nanti saat memimpin Sumatera Utara,” ujar Sihar.

Kunjungi Kota Barus, Sihar Terinspirasi Al-Mahligai

Kunjungi Kota Barus, Sihar Terinspirasi Al-Mahligai

Rabu (28/03), Sihar Sitorus mengunjungi Kota Barus, Tapanuli Tengah salah satu wilayah peradaban tertua di Indonesia. Banyak tempat yang dikunjungi Calon Wakil Gubernur pendamping Djarot tersebut dalam kunjungannya, seperti Tugu Nol Penyebaran Agama Islam di Indonesia, Pasar Barus, Sumur Peninggalan Nomensen, dan Makam Al-Mahligai.

Saat mengunjungi makam Al-Mahligai, Sihar Sitorus mengaku mendapatkan inspirasi untuk memimpin Sumatera Utara kelak. Diantaranya semangat perjuangan, semangat pencerahan, dan semangat membawa perubahan.

“Saya melihat adanya semangat pembangunan. Semangat Perjuangan. Semangat perjuangan dalam meraih suatu tujuan. Seperti yang dilakukan para Syech yang dimakamkan di sini. Mereka ini datang mencerahkan dan membuat perubahan. Begitu juga dengan kami Djarot dan Sihar, datang untuk membawa semangat perubahan bagi Sumatera Utara,” tutur Sihar.

Selain itu, Sihar juga meneladani kedamaian di tengah keberagaman yang ada di kota ini. “Peradaban sudah mewarnai kehidupan lokal beberapa puluh tahun lalu. Hingga sekarang kehidupan tetap damai. Ini adalah suatu pelajaran yang dapat kita ambil dari kota ini,” ujar Sihar Sitorus usai berkeliling di makam Al-Mahligai yang menjadi bukti sejarah bahwa di Barus sudah ada Islam sejak abad ke 7.

Untuk itu, Sihar juga mengajak masyarakat untuk berlibur dan berkunjung ke Kota Barus ini. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kota ini, terutama dari berbagai peninggalan sejarah yang akan menambah khazanah pengetahuan tentang sejarah bangsa Indonesia.

“Kalau ada waktu datanglah berkunjung ke barus banyak tempat yang dapat dikunjungi dan sangat menambah pengetahuan kita tentang peradaban,” ujarnya.

Pengalaman Sihar Rasakan Pahit Getirnya Menjadi Nelayan

Pengalaman Sihar Rasakan Pahit Getirnya Menjadi Nelayan

Tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB, Sihar Sitorus mengikuti perjalanan nelayan Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kamis (29/03) melaut. Menaiki kapal motor sejauh 15 kilometer, Sihar begitu antusias menuju bagan tancap milik nelayan lokal.

Bagan tancap merupakan alat tangkap ikan teri yang menggunakan jaring apung dan diberikan penerangan untuk memancing perhatian ikan teri. Saat ikan berkumpul karena cahaya lampu, jaringnya diangkat untuk mengambil ikannya. Sesampainya di sana, Sihar membantu para nelayan menarik jaring hasil tangkapan, diperoleh sebanyak satu ember ikan teri malam itu.

Sihar tampak sangat bahagia saat berhasil menarik jaring berisi ikan teri. Meski perjalanan menuju tempat ini tidak mudah, kapal tampak beberapa kali oleng diterpa ombak, namun semuanya terbayar ketika ia dapat melihat langsung bahkan turut membantu para nelayan memanen hasil tangkapannya.

Setelah menangkap ikan, Sihar mulai berkisah mengenai pahit getirnya menjadi seorang nelayan.  Kunjungannya malam itu membuat Sihar mengetahui mata rantai penangkapan ikan teri yang merupakan komoditas ekspor Indonesia, dan mengetahui hal-hal apa yang perlu dibenahi dari kehidupan nelayan.

“Malam ini saya datang untuk meyaksikan seperti apa kehidupan nelayan, sudah saya saksikan bahwa pengorbanan mereka luar biasa. Saya sudah mengetahui mata rantai dunia perikanan kita,” paparnya.

Melalui pengalamannya malam itu, bersama Djarot nantinya akan ada program untuk kesejahteraan para nelayan, terutama mengenai keselamatan mereka yang harus melaut di malam hari.

Kehadiran Djarot-Sihar di Aek Muara Pinang Buat Warga Menangis

Kehadiran Djarot-Sihar di Aek Muara Pinang Buat Warga Menangis

Kedatangan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus ke Aek Muara Pinang, Kota Sibolga, Kamis (29/03) disambut haru tokoh masyarakat sekitar. Adalah Nelson Sitinjak dan Martua Hutabarat, tokoh masyarakat sekitar yang terlihat mengusap air mata haru seusai mengulosi paslon usungan PDIP dan PPP ini.

Saat ditanya alasan hingga meneteskan air mata saat bertemu Djarot-Sihar, keduanya sepakat merasa terharu daerah mereka dapat dikunjungi Djarot dan Sihar sekaligus. “Kami tidak pernah dikunjungi calon gubernur, pas kami kebanjiran juga begitu tak ada yang peduli, mereka berdua sangat dekat dengan warga, kami terharu makanya terisak tadi,” ujar Nelson.

Ternyata banjir telah menjadi masalah menahun yang tidak kunjung usai di wilayah ini, yang menambah perih perasaan warga Aek Muara Pinang adalah sikap tak acuh pemerintah akan kondisi mereka. “Kami sering banjir, Pak Djarot dan Pak Sihar. Tolong perhatikan nasib kami, kiranya kami tidak merasakan banjir lagi saat bapak memimpin,” ujar Nelson Simanjuntak, tokoh masyarakat Muara Pinang saat memberikan ulos kepada Djarot dan Sihar.

Menanggapi hal tersebut baik Djarot maupun Sihar sepakat memberikan solusi untuk warga sekitar.  Djarot menuturkan program mereka adalah untuk membantu masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan, seperti perbaikan infranstruktur jalan, drainase dan fasilitas publik lainnya.

Sihar turut menambahkan bahwa untuk solusi jangka panjang terhadap masalah ini adalah perbaikan hulu sungai dengan penanaman pohon. “Untuk solusi jangka panjangnya perlu kita perbaiki hulunya dengan penanaman pohon,” tutur Sihar.

Kehadiran Djarot-Sihar di Aek Muara Pinang ini juga menjadi sorotan warga, mereka berlomba untuk bersalaman kepada kedua paslon dan berebut untuk berswafoto dengan keduanya. Ratusan warga yang hadir di sana tampak mengerumuni Djarot-Sihar yang dengan sabar melayani mereka.