Archive

Category: Berita

282 posts

Sihar Sitorus Serap Aspirasi dari DPC PDIP Tobasa

Sihar Sitorus Serap Aspirasi dari DPC PDIP Tobasa

Sihar P. H. Sitorus mengunjungi dan menyerap aspirasi dari Jajaran Pengurus DPC PDI Perjuangan Toba Samosir, Senin (6/1). Sihar disambut oleh Ketua DPC PDIP Tobasa, Mangatas Silaen beserta pengurus anak ranting dari wilayah sekitar.

Mangatas menyebut Sihar merupakan putra terbaik yang dimiliki Tobasa. Apalagi menurutnya, setelah terpilih Sihar langsung berkontribusi dengan mengadakan reses di kampung halamannya Toba Samosir.

“Kita beruntung memiliki Sihar sebagai Putra Terbaik dari Tobasa, beliau begitu peduli pada kampung halamannya ini,” ujar Mangatas.

Selain Mangatas turut hadir Djojor Tambunan, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara. Djojor mengaku jarang sekali ada DPR RI yang mengadakan reses di wilayah Tobasa.

“Jarang sekali ada DPR RI yang reses di sini bahkan bisa dibilang tidak ada sebelumnya,” ujar Djojor.

Sihar berharap struktural partai dari tingkat yang paling tinggi sampai yang paling rendah dapat bersinergis dan berada pada garis yang tegak lurus.

“Jika kita dari struktur partai mampu tegak lurus, maka kebijakan-kebijakan yang diambil juga lebih mudah,” ujar Sihar.

Sebagai anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi Keuangan dan Perekonomian Sihar mengatakan tahun 2020 merupakan tahun yang sulit. Untuk keluar dari hal tersebut, masyarakat harus mampu menciptakan kreasi yang mendorong perekonomian.

“Tahun ini kita harus mengikat pinggang kita, dalam artian kita yang harus mampu menahan diri kita dari kesulitan di 2020. Untuk itu harus ada kreasi yang diciptakan,” ujar Sihar.

Ruth perwakilan dari DPC PDI Perjuangan menyampaikan aspirasinya. Menurutnya kesulitan yang selama ini dirasakan oleh banyak UMKM di Tobasa adalah kurangnya akses pelatihan yang diberikan.

“Masyarakat jarang diberikan pelatihan, akhirnya mentok pada kreasi yang itu-itu saja,” ujar Ruth.

Sihar menyatakan dapat mencari sumber yang dapat memberikan pelatihan asal masyarakatnya siap dibina. Sihar juga memberikan ide untuk membuat keju mozarela dari susu kerbau.

“Mozarela terbaik ternyata berasal dari susu kerbau, di kampung kita ini yang ada kerbau. Maka tinggal mencari orang-orang yang mampu mengelolanya menjadi mozarela,” tutur Sihar.

Sihar Sitorus Hadiri Rapat Paripurna DPRD Hari Jadi ke-16 Kabupaten Samosir

Sihar Sitorus Hadiri Rapat Paripurna DPRD Hari Jadi ke-16 Kabupaten Samosir

DPRD Kabupaten Samosir mengadakan Rapat Paripurna dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Samosir ke-16 di Pangururan, Selasa (7/1). Sihar P. H. Sitorus, Anggota DPR RI dari Dapil II Sumatera Utara yang sedang menjalani masa resesnya sebagai anggota DPR RI di Samosir turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Samosir sendiri berdiri dan dimekarkan dari Kabupaten Toba Samosir pada 18 Desember 2003 berdasar kepada UU RI Nomor 36 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Samosir dan Serdang Bedagai.

Sihar menyampaikan selamat hari jadi kepada seluruh jajaran eksekutif maupun legislatif Samosir.

“Selamat hari jadi yang ke-16 untuk kabupaten Samosir,” ujar Sihar.

Sihar berharap Pemkab Samosir dan DPRD Samosir dapat bersinergi agar mampu membawa kabupaten tersebut menjadi mercusuar dibanding yang lain.

“Tentunya kita berharap jajaran Pemkab Samosir dan Anggota DPRD nya dapat membawa Samosir menjadi mercusuar,” ujar Sihar.

Apalagi menurut Sihar potensi wisata alam Samosir dan nilai historis kabupaten tersebut sebagai asal usul budaya batak dapat semakin mendorong suksesnya penetapan wilayah Danau Toba sebagai lokasi wisata prioritas di Indonesia.

“Kita harus membuktikan dengan majunya wilayah kita ini, bahwa nenek moyang kita merupakan orang-orang yanh cerdas,” ujarnya.

Rapidin Simbolon, Bupati Kabupaten Samosir dalam sambutamnya menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Sihar Sitorus.

“Terimakasih untuk perhatian Pak Sihar kepada kabupaten ini,” tuturnya.

Ketua DPRD Kabupaten Samosir, Saut Martua Tamba berharap dukungan dari Sihar Sitorus selaku anggota DPR RI dalam pembangunan kabupaten Samosir.

“Terimakasih atas kehadiran bapak Sihar, kami berharap dukungan pembangunan dari bapak untuk Samosir,” ujar Saut.

Songsong Danau Toba sebagai Pariwisata Prioritas, Sihar Sitorus: Kita Harus Jadi Parhobas

Songsong Danau Toba sebagai Pariwisata Prioritas, Sihar Sitorus: Kita Harus Jadi Parhobas

Menyongsong pembangunan wilayah Danau Toba sebagai wilayah pariwisata prioritas di Indonesia oleh Presiden Joko Widodo, Sihar Sitorus mengajak masyarakat untuk menerapkan budaya raja parboru dalam melayani wisatawan asing. Hal ini disampaikannya saat hadir dalam talkshow radio suara hati pada masa resesnya di Kabupaten Toba Samosir, Senin (7/1).

“Kita harus mulai dari diri kita sendiri, bagaimana cara kita menerima tamu. Tentu kita tahu jati diri kita, dan tahu bagaimana cara menerima tamu yang diajarkan dengan istilah raja parboru,” ujar Sihar.

Tradisi inilah yang tentunya menurut Sihar harus diterjemahkan ke dalam bahasa turis.

“Kita harus menerjemahkan tradisi kita itu ke dalam bahasa turis. Kita dari anak raja kita kan ada anak raja ni hula-hula, raja ni parboru, nah ini kan punya tugas parhobas, parhobas ini kan tugasnya melayani,” ujar Sihar.

Menurutnya melayani bukan berarti menurunkan derajat masyarakat, malah meningkatkan derajat kita.

“Bukan menurunkan derajat kita, justru itu meningkatkan,” ujar Sihar.

Selain itu menurut Sihar, selain keindahan alam Danau Toba memiliki budaya, rohani, maupun usaha kreatif yang dapat mendongkrak pariwisatanya.

“Kita perlu mengangkat budaya kita, karena itu yang menjadi daya tarik kita. Tari-tarian, lagu-lagunya, adatnya banyak,” tutur Sihar.

Lebih lanjut Sihar berharap dari sisi sanitasi wilayah Danau Toba penting untuk membenahi diri.

“Pengolahan sampah dan limbah, kebersihan Danau Toba, toilet dan lainnya juga merupakan penunjang yang penting,” tutur Sihar.

Reses di Kantor Bupati Tobasa, Sihar Sitorus Ingatkan Tiga Hal Penting

Reses di Kantor Bupati Tobasa, Sihar Sitorus Ingatkan Tiga Hal Penting

Pada hari kedua Kunjungan Reses Perseorangan Anggota DPR RI, Sihar P. H. Sitorus, Anggota Komisi XI DPR RI menyerap aspirasi dari Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, Senin (6/1). Bupati Kabupaten Tobasa, Darwin Siagian menyambut baik kedatangan Sihar Sitorus, sesampainya di Kantor Bupati, Sihar langsung diajak ke ruangannya untuk berdiskusi.

Reses di Kantor Pemkab Tobasa ini dihadiri jajaran Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, Kepala Perbankan Toba Samosir seperti Bank Sumut, BNI, Mandiri, KPP Pratama Toba Samosir, dan Para Pimpinan BUMN Tobasa.

“Kami merasa senang sekali Pak Sihar Sitorus mau berkunjung ke sini, sebagai putra terbaik Tobasa, masyarakat Tobasa merasa bangga memiliki Sihar Sitorus di DPR RI,” ujar A. Murphy Sitorus selaku Sekretaris Daerah Pemkab Tobasa.

Sihar sendiri mengaku reses yang dilakukannya saat ini adalah sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat Tobasa yang telah memberikan suaranya pada Pemilihan Legislatif yang lalu.

“Ada sekitar 35.000 suara masyarakat Tobasa untuk Sihar, dan setelah 3 bulan dipercaya sebagai anggota DPR RI, saya kembali ke sini untuk mengabdi dalam bentuk menyerap aspirasi,” ujar Sihar.

Ada tiga hal penting yang ditekankan Sihar dalam reses di Kantor Bupati Tobasa kali ini, yakni mengenai stunting, pendidikan, dan UMKM. Sihar menyoroti tingginya angka stunting di Indonesia yang masih berada di angka 27,7% dan target Presiden Jokowi untuk menurunkannya di angka 14%.

“Mungkin bisa dianggarkan mengenai vitamin untuk anak-anak oleh Pemkab Tobasa untuk memerangi stunting,” ujar Sihar.

Mengenai pendidikan Sihar menyoroti angka putus sekolah yang masih tinggi di Sumatera Utara. Sihar terkenang bahwa dulunya masyarakat Batak terkenal karena kegigihan para orang tua dalam memperjuangkan pendidikan anaknya.

“Saya ingat sekali dulu opung dan orang tua saya sangat menekankan untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya,” ujar Sihar.

Selain itu Sihar juga mensosialisasikan mengenai penerimaan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Menurit data yang ia terima penerima beasiswa LPDP di Sumut masih sangat rendah.

“Penerima LPDP dari Sumut hanya 475 orang atau sekitar 2,4 %. Padahal kita membutuhkan sumber daya intelektual untuk membangun kampung kita ini, jika ada alasan yang kuat saya akan memperjuangkan beasiswa LPDP untuk anak-anak di Toba Samosir,” ujar Sihar.

Sihar yang menduduki Komisi XI DPR RI dan membidangi Keuangan dan Perekonomian juga berharap banyak UMKM di Toba Samosir yang dapat bekerja sama dengan mitra kerja yang membidangi agar dapat didorong. Untuk itu, Sihar meminta Pemkab Tobasa untuk menemukan UMKM yang memiliki ciri khas dari kabupatem tersebut.

“Saya dapat kesempatan menjadi anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen yang merupakan bentuk kerjasama dengan anggota Parlemen di luar negeri, jika memungkinkan, saya akan mengajak orang orang dari luar negeri untuk datang ke sini, asal kita berbenah,” ujar Sihar.

Masa Reses I, Sihar Sitorus Sapa dan Ucapkan Terimakasih ke Pendukungnya

Masa Reses I, Sihar Sitorus Sapa dan Ucapkan Terimakasih ke Pendukungnya

Mengawali 2020, dalam Masa Reses I 2019-2020 DPR RI, Sihar P. H. Sitorus mengadakan Ibadah Syukuran Pesta Bona Taon di Desa Parsambilan, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir, Minggu (5/1). Ibadah ini diadakan sebagai bentuk rasa syukur Sihar Sitorus dan keluarga di awal tahun 2020 serta rasa terimakasihnya kepada konstituen yang telah mengantarkannya ke Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.

Sihar didampingi istri Patricia Siahaan dan anak bungsunya Gamaliel Sitorus bertatap muka langsung dengan masyarakat dan menyampaikan terimakasih. Sihar berpesan agar masyarakat selalu menjaga kekeluargaan di tengah tantangan yang ada.

“Saya bersyukur berada di sini dan didukung oleh amang, inang, dan opung (baca: bapak, ibu, dan kakek/nenek) sekalian sehingga sekarang saya boleh mewakili masyarakat di DPR RI,” ujar Sihar.

Sihar juga menyampaikan bahwa rasa kekeluargaan yang menciptakan kedamaian tersebut telah diteladankan oleh Puan Maharani, Ketua DPR RI.

“Ibu Puan memberi izin untuk menggunakan gedungnya bagi warga yang terkendala melaksanakan perayaan natal, sungguh bentuk toleransi yang patut dicontoh,” ujar Sihar.

Sihar juga mengambarkan 2020 dengan istilah medis dari kedokteran mata dimana angka 20/20 merupakan acuan bahwa pandangan seseorang normal atau sempurna.

“Istilah 20/20 di kedokteran mata digunakan untuk mengukur normalnya atau sempurnanya penglihatan seseorang, harapannya di 2020 ini kita pun mendapatkan kesempurnaan yang sama setelah tahun-tahun melelahkan sebelumnya,” ujar Sihar.

Poltak Sitorus mewakili keluarga juga menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran Sihar Sitorus di tengah-tengah masyarakat. Poltak menyebut bahwa Sihar merupakan berkat bagi warga di daerah pemilihannya.

“Sihar adalah berkat bagi masyarakat, beliau tidak lupa kepada masyarakatnya setelah duduk di DPR RI ia tetap mengunjungi kita,” ujar Poltak.

Bersama Sihar Sitorus, Bank Indonesia Gali Potensi UMKM Tobasa

Bersama Sihar Sitorus, Bank Indonesia Gali Potensi UMKM Tobasa

Dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Wilayah Kabupaten Toba Samosir, Bank Indonesia bersama dengan Anggota Komisi XI DPR RI Sihar P. H. Sitorus mengadakan sosialisasi di Hotel Marsaringar, Balige, Senin (6/1). Berbagai UMKM dari Kabupaten Toba Samosir dan Samosir turut hadir dalam kegiatan tersebut, turut hadir dalam kegiatan tersebut Lembaga Penelitian Sosial Aksi untuk Resiliensi (SARI).

Salah satunya Marandus Sirait dari UMKM Geopark Toba, produk olahan kekayaan hayati toba. Seperti produk andaliman atau tanaman endemik toba yang sudah diolah dengan berbagai macam penyajian. Termasuk keragaman kopi di kawasan GKT yang memiliki keunikan masing-masing.

“Jadi produk olahan yang kita perkenalkan. Contohnya ada andaliman bubuk, biji kering, segar, keripik andaliman, bakso andaliman, roti ketawa andaliman, sasagun andaliman, kacang tojen andaliman dan sejumlah produk lainnya. Termasuk kopi dengan berbagai penyajian,” jelasnya.

Namun untuk produk makanan dari UMKM mereka mengaku kesulitan mendapatkan izin halal dan BPOM karena kebanyakan produksi dilakukan di rumah-rumah. Selain itu mereka kesulitan dalam mendapatkan pembinaan mengenai produk yang sesuai dengan standar pasar.

BI yang dalam hal ini dihadiri oleh Suti Masniari Nasution, Kepala Bank Indonesia Cabang Sibolga mengaku sebelumnya telah ada pendampingan mengenai usaha pertanian di Tobasa. Namun, mengingat Danau Toba akan diangkat sebagai destinasi pariwisata prioritas, maka UMKM nya pun perlu ditingkatkan.

Menurut Suti, Bank Indonesia sedang berusaha mencari sumber perekonomian baru bagi Indonesia, karena menurutnya selama ini Indonesia ditopang oleh Sumber Daya Alamnya (SDA).

“Seperti yang kita tahu Indonesia selama ini ditopang oleh Sumber Daya Alamnya, namun kita tidak dapat terus berharap pada hal itu, maka kita harus mencari sumber perekonomian baru bagi Indonesia, salah satunya adalah melalui pemberdayaan UMKM,” ujar Suti.

Dalam membina UMKM pun, Bank Indonesia tidak setengah-tengah. Menurut Suti, BI akan melakukan pendampingan dari hulu ke hilir yakni mulai dari proses pembinaan, pelatihan, produksi hingga ke pemasaran.

Sihar Sitorus menyarankan untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar para penggiat UMKM harus bersedia dibina. Mereka harus berani keluar dari zona nyaman bagaimana menciptakan produk yang sesuai dengan selera pasar.

Selain itu, menurut Sihar perlu diciptakan narasi, bagaimana sebuah produk memiliki cerita yang membuat orang penasaran untuk membeli.

“Kalau bisa setiap produk ada ceritanya, ada narasi atau filosofi yang mendasarinya sehingga orang tertarik untuk membeli,” ujar Sihar.

Sihar Sitorus Resmikan Rumah Aspirasi di Balige, Jojor Tambunan: Ini yang Pertama di Tobasa

Sihar Sitorus Resmikan Rumah Aspirasi di Balige, Jojor Tambunan: Ini yang Pertama di Tobasa

Sihar P. H. Sitorus, Anggota Komisi XI DPR RI meresmikan Rumah Aspirasi Anggota DPR RI Sihar P. H. Sitorus di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Minggu (5/1). Rumah Aspirasi ini didirikan berdasarkan Peraturan DPR RI No. 1 tahun 2014 yang menyatakan bahwa Rumah Aspirasi adalah kantor setiap Anggota sebagai tempat penyerapan
aspirasi rakyat yang berada di daerah pemilihan Anggota yang bersangkutan.

Sihar yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Sumatera Utara mendirikan lima Rumah Aspirasi yang mewakili 19 kabupaten/kota di dapilnya. Adapun kelima rumah aspirasi tersebut yakni, Rumah Aspirasi di Tobasa yang mewakili Samosir, Tobasa, dan Humbang Hasundutan; Rumah Aspirasi di Tabagsel yang mewakili Tapsel, Mandailing Natal, dan Padang Sidimpuan; Rumah Aspirasi di Rantau Prapat yang mewakili Kabupaten Labuhan Batu, Labura, dan Labusel; Rumah Aspirasi di Tapanuli Utara yang mewakili Taput, Tapteng, dan Sibolga; serta Rumah Aspirasi di Nias yang mewakili seluruh wilayah di Kepulauan Nias.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir ketua dari lima Rumah Aspirasi Sihar Sitorus, serta Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan, Jojor Tambunan.

“Dengan nama Tuhan Yang Maha Esa kami meresmikan rumah aspirasi ini,” ujar Sihar sembari menggunting pita peresmian.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan yang juga merupakan Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Tobasa, Jojor Tambunan menyampaikan Rumah Aspirasi yang didirikan oleh Sihar di Balige ini menjadi yang pertama.

“Rumah Aspirasi yang didirikan Sihar ini menjadi yang pertama di sini, sebelumnya gak ada, untuk itu masyarakat harus manfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Jojor.

Pada awal sambutan Sihar menyampaikan bahwa Rumah Aspirasi ini ingin memberikan pelayanan sekaligus menunjukkan bahwa PDI Perjuangan merupakan rumah bagi semua orang dan sahabat bagi semua orang.

“Rumah Aspirasi ini sebagai perwujudan PDI Perjuangan sebagai rumah bagi semua dan sahabat bagi semua,” tutur Sihar.

Menurut Sihar, Rumah Aspirasi ini merupakan wadah bagi dirinya sebagai anggota legislatif untuk menampung aspirasi yang ada di masyarakat yang ada di dapilnya untuk disampaikan kepada pemerintah. Selain itu Rumah Aspirasi DPR RI ini memiliki dasar hukum yakni Peraturan DPR RI no. 1 Tahun 2014.

“Rumah aspirasi ini sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa saya bukan anggota eksekutif seperti bupati atau gubernur yang memiliki anggaran tersendiri. Namun anggota legislatif yang melalui tempat ini boleh disampaikan aspirasi dari masyarakat untuk disampaikan kepada pemerintah,” tutur Sihar.

Dalam kesempatan tersebut Sihar menyampaikan bahwa dirinya saat ini menduduki Komisi XI DPR RI yang membawahi bidang Perbankan dan Keuangan. Ia juga menjabat sebagai anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) yang merupakan kerjasama antar parlemen internasional.

“Saya ditempatkan di Komisi XI DPR RI yang membidangi perekonomian dan keuangan, jadi ini berbicara soal anggaran yang dibicarakan dalam musrenbang, jadi lebih secara global, selain itu saya juga merupakan anggota BKSAP yang merupakan wadah kerjasama antarparlemen internasional,” ujar Sihar.

Sihar juga mengingatkan bahwan tahun 2020 ini banyak sekali anggaran yang diberikan kepada Danau Toba dan sekitarnya. Rumah Aspirasi ini sekaligus untuk mengawal penggunaan anggaran tersebut agar tepat guna dan dapat dirasakan seluruh masyarakat.

“Tahun 2020 ini ada sekitar 4 Triliyun anggaran yang digelontorkan oleh Pak Jokowi untuk Danau Toba, tentunya ini kesempatan bagi kita untuk memanfaatkannya untuk membangun. Bila biasanya kita mengeluh tidak pernah ada anggaran, jangan sampai kita menyia nyiakan kesempatan baik dari Bapak Jokowi ini,” ujar Sihar.

Sihar Sitorus Minta Badan Pusat Statistik Perbaharui Data Mengenai Stunting

Sihar Sitorus Minta Badan Pusat Statistik Perbaharui Data Mengenai Stunting

Sihar P. H. Sitorus, anggota DPR RI Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan kembali menyuarakan tingginya angka stunting di daerah pemilihannya, Sumatera Utara.

“Kalau di daerah pemilihan saya, di Sumatra Utara, stunting itu sudah 32,39 % data terakhir yang saya baca adalah di Indonesia 27,67 %,” ujar Sihar dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI dengan Badan Pusat Statistik (BPS) di Gedung DPR RI, Senin (9/12).

Sihar menuntut adanya langkah yang lebih jauh untuk memperoleh data yang lebih kuat mengenai stunting. Data tersebut menurutnya penting untuk menyelesaikan masalah stunting di Indonesia.

“Praktisi mengatakan angka ini terlalu rendah, berarti ada data yang lebih tinggi dari ini. Untuk mengukur stunting ini, diperlukan langkah yang lebih konkrit, bila perlu dissensus satu per satu untuk stunting Pak,” ujar Sihar.

Dalam data yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik pada 2045 jumlah penduduk Indonesia akan melonjak naik dari 266,91 jiwa di 2019 menjadi 318,96 juta jiwa di tahun 2045. Sementara bonus demografi mulai terbuka di tahun 2012 dan tertutup pada 2036 dengan puncak di tahun 2021. Sehingga jumlah lansia akan meningkat tiga kali lipat di 2045 dengan data 22,99 juta atau 9 % di 2015 menjadi 63,31 jiwa atau 19,85 % di 2045.

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh BPS tersebut, Sihar melihat jauh ke depan apabila tidak dilakukan upaya pengentasan stunting yang serius dari sekarang, 2045 masalah ini akan menjadi beban serius bagi negara.

“Bayangkan kalau ada 30 persen dari 300 jutaan itu kena stunting, dan pada tahun 2045 saya sudah 75 dan sudah termasuk lansia. Maka beban negara ini yang jumlahnya lansia hitung-hitungan kita tadi 63,31 juta lansia, mungkin sedikit dari mereka juga beririsan juga dengan stunting jadi mungkin kita mendekati 25 persen ke 30 persen dari warga negara Indonesia akan menjadi beban bagi warga negara yang produktif,” paparnya.

Sihar juga menyinggung mengenai pernyataan Presiden Joko Widodo dimana di 2045 target Pendapatan Perkapita di Indonesia yakni sekitar 23.000 USD atau Rp320 juta per tahunnya. Menurutnya jika ingin tercapai, stunting merupakan masalah yang sangat penting untuk ditangani.

“Jadi ini hal-hal yang serius, dan kita pikir apabila memang Pak Jokowi menginginkan tingkat pendapatan perkapita menjadi 23.000 atau 25.000 di 2045 dengan kita menggendong 3 dari 10 orang apakah itu bisa tercapai? Untuk itu tercapai, maka kita dari sekarang harus benar-benar menghitung stunting ini,” ujarnya.

Sihar juga mengkritisi mengenai data yang disajikan oleh BPS dimana statistic kemiskinan Indonesia di Maret 2019 ada pada angka 9,41 %. Karena menurutnya angka stunting berkaitan dengan angka kemiskinan, maka jika angka kemiskinan hanya berada di 9, 41% sementara stunting masih di 27,67%.

“Nah, stunting ini pun saya pikir berkaitan dengan angka kemiskinan, dengan tingginya angka stunting plus minus 30%, terus kita lihat dengan angka kemiskinan yang di halaman 15 yang relatif membaik kok rasa-rasanya stuntingnya tinggi sekali ya? Harusnya dong kalau dengan kemiskinan yang rendah kita dapat asupan gizi yang cukup gitu, jadi data kemiskinan ini pun perlu kita lihat lebih jauh lagi pak. Ya parameter kemiskinan ini perlu kita lihat lebih jauh karena kita bilang kita hanya 10 persen yang miskin tapi orang yang terkena stuntingnya kok 30 persen?,” ujar Sihar.

Sosialisasikan Empat Pilar MPR RI, Sihar Sitorus yang Pertama di Dapilnya

Sosialisasikan Empat Pilar MPR RI, Sihar Sitorus yang Pertama di Dapilnya

Sihar P. H. Sitorus, Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI di Universitas Al-Washliyah (Univa) Rantau Prapat, Labuhan Batu, Sumatra Utara, Selasa (26/11). Empat pilar yang dimaksud yakni Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Peserta yang hadir berasal dari kalangan millenial dan civitas akademika Rantau Prapat diantaranya dari Univa, Universitas Labuhan Batu, dan SMA/MAN yang ada di Rantau Prapat.

Rektor Univa, Basyarul Ulya, SH. MM menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Sihar Sitorus yang memilih kampusnya sebagai lokasi sosialisasi. “Kita mestinya bersyukur di tengah kesibukannya Pak Sihar mau menyempatkan diri untuk mensosialisasikan hal penting seperti ini,” ujar Basyarul.

Ia berharap mahasiswanya tidak menyianyiakan kesempatan baik ini. Suasana sosialisasi berjalan baik dan dilakukan dengan diskusi, peserta begitu antusias memberikan pertanyaan dan menanggapi materi mengenai empat pilar yang diberikan.

Hal serupa juga disampaikan oleh Suheri Pane, Mantan Wakil Bupati Labuhan Batu yang turut hadir, ia berharap para mahasiswa dapat lebih aktif dalam sosialisasi ini. Suheri juga mengapresiasi kepedulian Sihar terhadap konstituennya bahkan sebulan setelah pelantikan politisi PDI Perjuangan tersebut langsung melakukan sosialisasi ini.

“Pak Sihar menjadi anggota DPR/MPR RI pertama dari Dapil 2 Sumatera Utara yang melakukan sosialisasi disini, beliau tidak melupakan kita setelah terpilih. Kesempatan ini tentunya tidak boleh disia-siakan para mahasiswa di sini,” ujar Suheri.

Dalam sosialisasinya, Sihar menjelaskan belakangan ini masyarakat sering mengkotak-kotakan diri menurut kelompoknya, misalnya kelompok agama. Padahal di dalam nilai Pancasila itu sendiri terangkum berbagai nilai-nilai keagamaan maupun kebudayaan.

“Semua agama tentu mengakui keadilan kan? Semua agama tentu mengakui kemanusiaan kan? Pancasila sudah merangkum nilai-nilai dari keagamaan tersebut,” ujar Sihar.

Menurut Sihar di Indonesia keberagaman adalah sebuah hal yang tidak dapat dihindari, untuk itu harus senantiasa dihargai dan dijunjung tinggi.

“Keberagaman di Indonesia itu sebuah keniscayaan, mustahil untuk meniadakannya, harusnya dilestarikan dengan saling menghargai,” tutur Sihar.

Untuk dapat menerapkan Empat Pilar MPR RI ini disampaikan oleh Sihar diperlukan adanya keterbukaan pikiran dari masyarakat agar luwes dalam menerima perbedaan.
“Penerapannya ya, kita harus berfikir luas agar bisa luwes menerima hal-hal yang berbeda dari kita,” ujar Sihar.

Menurut Sihar, para pendahulu bangsa yang merumuskan Empat Pilar ini telah memikirkan dari berbagai sudut keberagaman negeri ini sehingga relevan dengan kehidupan masa kini.

Safriani Nasution salah satu mahasiswi dari Universitas Al-Washliyah Labuhan Batu mengapresiasi diadakannya kegiatan sosialisasi ini. “Nilai-nilai seperti ini mulai dilupakan, kami mahasiswa perlu mengingat dan mengamalkan, sosialisasi seperti ini tentu sangat berguna,” ujarnya.

Safriani berharap usai mengikuti sosialisasi ini dirinya dan teman-temannya dapat mengamalkan keempat Pilar MPR dalam kehidupan sehari-hari. “Semoga bisa mengamalkan dan mudah-mudahan bisa diadakan lagi, terimakasih Pak Sihar,” ujar Safriani.

Sihar Sitorus Akan Sosialisasikan Empat Pilar MPR di Univa Rantau Prapat

Sihar Sitorus Akan Sosialisasikan Empat Pilar MPR di Univa Rantau Prapat

Sihar sengaja menyasar kaum millenial di Dapilnya agar empat pilar ini tertanam sejak dini. Mengingat begitu marak paham bersebrangan dengan Empat Pilar Kebangsaan tersebut yang mulai menyusup masuk melalui kaum millenial.

Sosialisasi ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap Empat Pilar MPR yakni Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sihar berharap dengan terselenggaranya sosialisasi ini akan membentuk karakter dan mental yang semakin mencintai kesatuan dan persatuan bangsa ini.

“Melalui sosialisasi ini diharapkan semakin mempererat rasa persatuan dan kesatuan melalui empat pilar yang ditanamkan,” tutur Sihar.

Sebagai anggota MPR RI, Sihar mempunyai tugas penting sebagaimana diamanatkan UU No. 17 Tahun 2014 untuk pemasyarakatan dan mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sebagai anggota MPR RI, Sihar mempunyai tugas penting sebagaimana diamanatkan UU No. 17 Tahun 2014 untuk pemasyarakatan dan mensosialisasikan Pancasila, UUD RI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Surat Sekretaris Jendral MPR RI Nomor B-3416/HK.20/B-1/SetjenMPR/11/2019 tanggal 18 November 2019 menyatakan waktu pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ditetapkan dari tanggal 20 November 2019 s.d 30 November 2019. Anggota MPR diberikan mengambil satu hari satu titik antara tanggal 25-27 November 2019 sebagai waktu pelaksanaan sosialisasi di dapilnya masing-masing.

Untuk hal itu Sihar sebagai Anggota MPR mengambil waktu sosialisasi empat pilar pada Selasa 26 November 2019 tersebut.

Tujuannya untuk mensosialisasikan 4 (empat) Pilar MPR RI, yakni 1. Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. 2. UUD Negara Republik Indonesia sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR. 3. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara. 4. Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Sosialisasi ini untuk mengingatkan dan menyegarkan kembali komitmen seluruh komponen bangsa terkait empat pilar tersebut