Archive

Category: Dari SIhar

12 posts

Himbara Diminta Optimalkan Potensi Kredit UMKM

Himbara Diminta Optimalkan Potensi Kredit UMKM

Anggota Komisi XI DPR RI Sihar Sitorus menyatakan pemberian kredit oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yakni Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN harus  bisa melihat distribusinya, sehingga penerima kredit itu memang benar-benar merata menyeluruh. Dimana semua debitur seperti pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bisa mendapatkan porsi yang signifikan untuk mengembangkan bisnisnya.

Menurutnya, kondisi terkini baik itu pengumpulan dana maupun pemberian kredit oleh himbara di Kepulauan Riau sudah cukup baik. Hal itu terlihat dari penerimaan profit yang cukup baik, dan itu mengindikasikan adanya pertumbuhan kredit di Kepulauan Riau, khususnya di Kota Batam. Namun demikian, Sihar melihat adanya potensi yang cukup besar agar penyerapan kredit kepada UMKM di wilayah tersebut dapat lebih optimal, dan ini menurutnya memerlukan upaya distribusi yang benar-benar terukur dan tepat.

“Sehingga kita akan melihat nanti UMKM mana yang berpotensi menjadi champion, menjadi unggulan. Dengan demikian, kita bisa tahu sektor mana yang memang nanti bisa kita dorong untuk berkembang, sehingga ini akan memberikan penguatan di papan tengah di struktur perekonomian kita,” kata Sihar usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI dengan Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Himbara dan mitra kerja terkait, di Batam, Kepri, Senin (18/4/2022).

Lebih lanjut politisi PDI-Perjuangan itu ingin pelaku UMKM yang visible bisnisnya namun unbankable dapat segera naik kelas menjadi bankable. Namun hal ini pun tidak serta merta dilakukan secara instan. “Tentunya disini perlu bantuan semacam literasi tentang produk perbankan, literasi digital, literasi bisnis,” jelasnya.

Tak hanya itu, Sihar juga turut mengimbau Himbara untuk terus mendekat kepada pelaku ekonomi seperti UMKM. “Mereka juga confident, nyaman datang ke Himbara meski tujuannya untuk kredit, sehingga mereka jadi tahu produk perbankan itu apa saja dan mereka bisa pakai untuk mengembangkan bisnisnya,” tutup Legislator dapil Sumatera Utara II itu. (srw/sf/dpr.go.id)

Tingkatkan Produksi Minyak Goreng, Sihar Sitorus Berikan 3 Saran untuk Pemerintah

Tingkatkan Produksi Minyak Goreng, Sihar Sitorus Berikan 3 Saran untuk Pemerintah

Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Sihar Sitorus menyarankan tiga hal kepada pemerintah guna meningkatkan kapasitas produksi minyak goreng di dalam negeri. Pertama, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Perjuangan (PDI-P) itu menyarankan agar pemerintah memikirkan kebijakan yang bersifat sistematik dalam menjaga stabilitas harga minyak goreng. Salah satunya melalui upaya optimalisasi holding di PT. Perkebunan Nusantara (PTPN). Upaya optimalisasi holding tersebut dilakukan dengan membeli tandan buah segar (TBS) dari petani serta melepaskan stok crude palm oil (CPO) untuk pasar domestik. Ini mengingat data pada 2020, hasil produksi CPO dari holding PTPN mencapai 2,38 juta ton. “Pertama, optimalisasi holding PTPN dapat meningkatkan kapasitas produksi minyak goreng. Bukankah peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak melulu mencari keuntungan tapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat?,” ujar Sihar seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (3/2/2022).

Untuk saran kedua, lanjut dia, yaitu melalui upaya penurunan levy atau pajak ekspor sebagai insentif untuk mendorong produksi. “Kedua, bukankah Badan Layanan Umum (BLU) – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memiliki pilihan untuk menurunkan levy sebagai insentif guna mendorong produksi,” ucap Sihar dalam keterangan tertulis, Rabu (2/2/2022) di Jakarta. Dengan penurunan pajak ekspor, ia meyakini jumlah CPO di pasar lebih banyak dan akan berdampak pada harga crude palm oil yang lebih kompetitif. Terakhir, legislator daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara (Sumut) II itu juga menyarankan kebijakan penggunaan Dana Desa (DD) melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar diarahkan kepada pembangunan pabrik minyak goreng hasil perkebunan masyarakat.

Menyangkut hajat hidup orang banyak Sebelumnya, pemerintah telah menerapkan kebijakan domestic market obligation (DMO) untuk seluruh produsen minyak goreng mulai Kamis (27/1/2022). Langkah ini guna memastikan pasokan minyak goreng untuk kebutuhan domestik stabil. Dalam kebijakan DMO diketahui hanya menyisakan hasil produksi CPO sebesar 20 persen untuk menciptakan stabilisasi harga minyak goreng di dalam negeri. Menurut Sihar, angka 20 persen itu sangat berbanding terbalik dengan status keberadaan dari minyak goreng yang menyangkut hajat hidup orang banyak. “Minyak goreng menyangkut hajat hidup orang banyak. Potongan minyak goreng tentu tidak boleh berkurang. Melalui proses eliminasi, maka loyang lain lah yang harus tergerus,” ujar Sihar dalam keterangan tertulis, Rabu (2/2/2022) di Jakarta. Baca juga: Erick Thohir Ajak Semua Pihak Gotong Royong Atasi Lonjakan Harga Minyak Goreng Kebijakan tersebut, lanjut dia, tidak akan mampu menjawab permasalahan kenaikan harga eceran tertinggi (Het) minyak goreng yang terus terjadi setiap tahunnya. Bahkan, kata Sihar, sekalipun pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi minyak goreng seperti yang dilakukan pada saat ini sebagai upaya menyiasati lonjakan harga minyak goreng sebelumnya. Untuk diketahui, pada akhir 2021 harga minyak melambung tinggi pada angka Rp 20.500 per kilogram (kg) dan disubsidi menjadi Rp 11.500 per kg.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Tingkatkan Produksi Minyak Goreng, Anggota Komisi XI DPR Berikan 3 Saran untuk Pemerintah”, Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2022/02/03/11521281/tingkatkan-produksi-minyak-goreng-anggota-komisi-xi-dpr-berikan-3-saran?page=all.
Penulis : Dwi Nur Hayati
Editor : Mikhael Gewati

Dorong Stabilisasi Harga Minyak Goreng, Sihar Sitorus: BUMN Jangan Cari Keuntungan Melulu

Dorong Stabilisasi Harga Minyak Goreng, Sihar Sitorus: BUMN Jangan Cari Keuntungan Melulu

Anggota Komisi XI DPR RI Sihar Sitorus, mempertanyakan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) yang hanya menyisakan hasil produksi CPO sebesar 20 persen saja untuk menciptakan stabilisasi harga minyak goreng di dalam negeri.

Menurutnya angka 20 persen itu sangat berbanding terbalik dengan status keberadaan dari minyak goreng yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

“Minyak goreng menyangkut hajat hidup orang banyak, potongan minyak goreng tentu tidak boleh berkurang. Melalui proses eliminasi, maka loyang lain lah yang harus tergerus,” ujar Sihar dalam keterangan tertulis, Rabu (2/2/2022) di Jakarta.

Hal itu dikatakannya, tidak akan mampu menjawab permasalahan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng yang terus terjadi setiap tahunnya, sekalipun Pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi minyak goreng seperti yang dilakukan pada saat ini. Sebagai upaya mensiasati lonjakan harga minyak goreng yang sebelumnya melambung tinggi pada akhir 2021 dengan harga Rp 20.500 per Kg, disubsidi menjadi Rp 11.500 per Kg.

Sehingga, politisi PDI Perjuangan itu menyarankan sebaiknya pemerintah memikirkan kebijakan lain yang bersifat sistematik dalam menjaga stabilitas harga minyak goreng. Diantaranya melalui upaya optimalisasi holding di PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Hal itu diyakini dapat meningkatkan kapasitas produksi minyak goreng. Dengan membeli TBS dari petani serta melepaskan stok CPO untuk pasar domestik.

Mengingat data pada tahun pada 2020 lalu, hasil produksi CPO dari Holding PTPN mecapai 2,38 juta ton.

“Pertama, optimalisasi holding PTPN dapat meningkatkan kapasitas produksi minyak goreng. Bukankah peran BUMN tidak melulu mencari keuntungan tapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat?,” tegas Sihar.

Selain itu, dirinya juga menawarkan pilihan kedua yakni melalui upaya penurunan levy atau pajak ekspor sebagai insentif untuk mendorong produksi.

“Kedua, bukankah BLU-BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunanan Kelapa Sawit) memiliki pilihan untuk menurunkan levy atau pajak ekspor sebagai insentif untuk mendorong produksi, sehingga jumlah CPO di pasar lebih banyak dan berdampak pada harga CPO yang lebih kompetitif,” ungkapnya.

Terakhir, legislator daerah pemilihan Sumatera Utara (Sumut) II itu juga menawarkan kebijakan penggunaan Dana Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), diarahkan kepada pembangunan pabrik minyak goreng hasil perkebunan masyarakat.

Perlukah Wisata Halal untuk Danau Toba?

Perlukah Wisata Halal untuk Danau Toba?

Pengembangan wisata Danau Toba sedang digencarkan, kedatangan Presiden Joko Widodo dan jajarannya Juli lalu membawa angin segar kepada warga sekitar Danau Toba secara khusus dan masyarakat Sumatera Utara secara umum.

Danau seluas 1.130 km² yang terkenal akan keindahannya kini mulai diperhatikan oleh Pemerintah Pusat. Oleh tangan dingin Jokowi wilayah Danau Toba akan disulap menjadi daerah wisata kelas dunia sebagaimana Bali yang begitu tersohor keindahannya hingga ke luar negeri.

Seiring berjalannya waktu hal yang seharusnya membanggakan tersebut malah menimbulkan kekhawatiran dari beberapa kalangan mayarakat Batak. Pasalnya, pengembangan wisata kelas dunia ini turut membawa pencanangan Wisata Halal oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. Menurut Edy, wisatawan mancanegara yang akan datang ke Danau Toba akan berasal dari negara-negara muslim, seperti Brunei Darussalam atau Malaysia.

Bila yang dimaksudkan oleh Gubsu adalah pembangunan Masjid atau tempat makan yang bisa dinikmati umat Muslim mungkin tidak akan menjadi masalah. Namun akan menjadi masalah bila yang dimaksudkan Edy malah menertibkan apa yang sudah menjadi adat istiadat dalam kehidupan mayarakat Batak, salah satunya penataan hewan berkaki empat agar tidak sembarang dipotong di tempat-tempat umum karena status Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Sementara hewan berkaki empat seperti babi atau kerbau adalah bagian dari budaya Batak sejak lama. Melarang pemotongan hewan berkaki empat yang dicanangkan tersebut tentunya dirasa tidak menghormati adat masyarakat setempat.

Memang pengembangan wisata Danau Toba diharapkan dapat menarik wisatawan dari luar negeri untuk datang. Namun perlu diperhatikan juga agar hal tersebut tidak mengganggu adat istiadat masyarakat lokal yang menganggap pemotongan hewan adalah halal menurut mereka. Tradisi lokal, budaya setempat memiliki nilai kearifan yang tinggi.

Perlu diketahui, menghormati budaya dan tradisi lokal itu adalah bagian dari Kode Etik Pariwisata Dunia, yang telah diratifikasi oleh UNWTO, di mana kegiatan pariwisata harus menghormati budaya dan nilai lokal (local wisdom) agar tidak meresahkan masyarakat di sekitar atraksi di destinasi.

Bila menilik Bali, pengembangan pariwisata di Bali tidak pernah menambahkan halal di belakangnya. Bali memilih menjual keindahan alamnya dan budaya yang telah ada sejak dulu. Apakah kesuksesan Bali sebagai lokasi wisata kelas dunia masih diragukan?

Pembangunan Masjid, Rumah Makan Muslim, dirasa sudah cukup untuk memberi kenyaman terhadap wisatawan Muslim tanpa harus menggeser apa yang sudah membudaya di masyarakat setempat. Penggunaan embel-embel halal tentunya merupakan hal yang sensitif, karena definisi halal bagi setiap keyakinan adalah berbeda. Akan menjadi indah bila perbedaan definisi itu dapat dipahami oleh masing-masing keyakinan.

 

Oleh: Sihar P. H. Sitorus (Anggota Legislatif Terpilih DPR RI 2019-2024)

Kunci Infrastruktur Indonesia di Tangan Jokowi

Kunci Infrastruktur Indonesia di Tangan Jokowi

Ketika kita bicara pembangunan infrastruktur, pikiran kita tertuju kepada Presiden Jokowi. Ribuan kilometer di berbagai titik strategis terbangun memperpendek dan mempercepat mobilitas barang dan manusia.

Tentunya baru sebagian yang terbangun. Namun, dengan sedikit imajinasi, kita dapat bayangkan ribuan kilometer tambahan terbangun.

Kita juga tahu bahwa infrastruktur itu bersifat strategis, jangka panjang, dan mahal. Harga lebih bersaing, dunia usaha lebih terhubung dan sebaran SDM lebih luas dan masih banyak dampak positif lainnya.

Beberapa indikator seperti pemerataan, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran dan inflasi menunjukan perbaikan.

Kesinambungan sangatlah penting dalam pembangunan yang progresif seperti apa yang dimulai oleh Presiden Jokowi. Kesinambungan ini tercapai ketika kita menggunakan hak pilih pada tanggal 17 April 2019.

Kita memiliki 2 calon dengan karakteritik yang sangat berbeda, sedemikian rupa kita hanya yakin dengan Bapak Jokowi-Ma’ruf Amin untuk menyelesaikan pekerjaan yang sedang berjalan.

Ketika kita lahir, kita sudah merdeka dengan Republik, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945, warisan kakek nenek buyut kita yang wafat dalam perjuangan kemerdekaan.

Kita sudah berjalan jauh untuk ‘undo’ warisan tersebut di atas, tetapi kita dapat menata ulang ‘content’ warisan tersebut. Revolusi Mental dan Infrastruktur adalah 2 agenda besar penataulangan ‘content sotware dan hardware’ dalam konteks pembangunan yang diusung oleh bapak Jokowi dan PDI-Perjuangan.

Bapak Jokowi mempercayakan program Revolusi Mental kepada Kementerian PMK di bawah Ibu Puan Maharani dari PDI-Perjuangan. Keduanya adalah keturunan ideologis dan biologis pendiri bangsa dari Presiden Pertama, Soekarno.

Revolusi Mental penting dalam mengikis perilaku praktek politik uang, perilaku curang, belakangan ini hoax. Program Revolusi Mental butuh waktu panjang utk menciptakan perilaku unggul dalam masyarakat.

Dalam Pilgubsu beberapa bulan yang lalu, saya melihat dan mendengar keinginan untuk suatu perubahan mendasar dalam hidup dan kehidupan masyarakat Sumut. Solusi mendasar terlepas pada Revolusi Mental dan infrastruktur. Percepatan pembangunan terwujud lebih cepat ketika Presiden dan Wapres terpilih dan Legislatif terpilih membentuk satu garis vertikal dengan partai pengusung, PDI-Perjuangan.

Saya berharap 2,4 juta suara DJOSS dalam Pilgubsu ikut mengajak teman-teman kita lainnya untuk turut memilih Bapak Jokowi untuk periode kedua bersama pasangannya bapak Ma’ruf Amin dan Sihar Sitorus sebagai Wakil Rakyat di DPR RI.

Akhir kata, kita berjuang untuk meninggalkan warisan yang lebih baik daripada warisan yang Kita terima. Pilih Jokowi-Maruf Amin sebagai Presiden-Wakil Presiden dan Calon DPR RI Sihar Sitorus untuk periode 2019-2024.

Oleh: Sihar P. H. Sitorus, Caleg DPR RI Dapil II Sumatera Utara

Dua Jalan dalam Meyakini Sesuatu

Dua Jalan dalam Meyakini Sesuatu

Ada 2 jalan dalam meyakini sesuatu, percaya dan lewat rekam jejaknya. Pada Pilpres 2014, secara rekam jejak Jokowi pernah menjabat Walikota Solo dan Gubernur DKI, namun dampak dari pembangunan itu hanya dirasakan oleh masyarakat Solo maupun DKI dalam artian belum menyeluruh.

Untuk fair kepada Prabowo, pada waktu itu faktor rekam jejak kita abaikan, karena awam dianggap tidak memiliki informasi yang cukup lengkap mengenai kinerja kedua kandidat. Saat itu, pemilih berdialog dengan dirinya sekaligus berdiskusi dgn teman-temannya guna menakar tingkat kepercayaannya terhadap jagoannya pada Pilpres yang lalu.

Kita telah mengetahui bahwa pasangan Jokowi-JK telah menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada periode 2014-2019. Tentunya di Pilpres 2019 ini, kita tidak bisa lagi mengabaikan faktor rekam jejak dalam memberikan penilaian kepada kedua calon Presiden karena saat ini masyarakat memiliki informasi cukup utk memberikan penilaian atas kerja incumbent.

Setiap pekerjaan pasti ada kekurangan dan kelebihan. Namun kita dapat menilai dari cara kerja Pak Jokowi, bahwa beliau memiliki  motif dan niat yang baik untuk bangsa ini. Pembanding rekam jejak yang sama tidak dapat dikatakan terhadap pihak Pak Prabowo.

Dengan demikian, pada Pilpres 2014, kita pernah memilih kedua pasangan semata-mata hanya karena kepercayaan. Namun, dalam Pilpres 2019, pemilih lama Jokowi sudah bergerak maju dari sekedar percaya dan bersama-sama pemilih baru, kita sudah memiliki dua faktor untuk memilih, yaitu rasa percaya dan rekam jejak yg menguatkan rasa percaya itu.

Sementara, pesaingnya masih terbebani pembuktian kepercayaan dan rekam jejak. Jokowi sudah membuktikan rekam jejaknya lewat karya-karya nya yang sudah mulai dapat kita nikmati. Saatnya kita melanjutkan apa yang sudah kita mulai, untuk merampungkan kinerja-kinerja yang telah dimulai Pak Jokowi agar hasilnya maksimal. Kesimpulannya, pilih Jokowi utk kedua kalinya dengan pasangannya Maruf Amin untuk melanjutkan pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Oleh: Sihar PH Sitorus

Sihar Sitorus: Mari Melanjutkan Apa Yang Sudah Kita Mulai

Sihar Sitorus: Mari Melanjutkan Apa Yang Sudah Kita Mulai

Sihar PH Sitorus, Calon Legislatif DPR RI usungan Partai PDI-Perjuangan, bersilaturahmi dengan beberapa perwakilan warga Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah di Hotel Pia, Sibolga, Senin (12/11).

Dalam pertemuan ini, Sihar terlebih dahulu menyampaikan rasa terimakasih nya atas dukungan yang diberikan warga Sibolga-Tapteng dalam Pilgubsu yang lalu.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada kita semua, karena semasa DJOSS mendapat dukungan yang luar biasa. Meski hasilnya belum bisa dicapai, tapi mengingat tingkat partisipasi masyarakat meningkat pada Pilgub lalu dari 47% tahun 2014 naik sekitar 60% di tahun ini. Ini merupakan sebuah peningkatan,” ujar Sihar.

Sihar yang maju dalam Daerah Pemilihan (Dapil 2) Sumatera Utara termasuk Sibolga-Tapteng merasa ingin menuntaskan hal yang telah ia mulai di Pilgubsu yang lalu.

“Mari menuntaskan apa yang sudah kita mulai,” tutur Sihar.

Lebih lanjut Sihar memohon arahan dari para perwakilan warga ini yang sebelumnya telah menjadi relawan DJOSS.

“Disini bukan saya yang mengarahkan bapak-bapak sekalian, melainkan saya mohon arahan dari bapak sekalian, mengenai hal-hal apa saja yang mesti saya lakukan di Pileg 2019 nanti. Karena bapak-bapak sekalian menguasai lebih banyak mengenai problematika di daerah ini,” tambah Sihar.

Untuk itu Sihar memohon tim ini bersatu hati, berkoordinasi, dan menyentuh semua kalangan.

Karena target yang ingin dicapai bukan sekedar memenangkan dirinya dalam Pileg 2019, namun juga kemenangan Jokowi-Ma’aruf Amin untuk melanjutkan pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik.

“Pileg ini ibarat laut Sibolga, dibawahnya banyak arus yang kita tidak tahu bagaimana kuatnya. Maka kita harus seperti dua dayung bersambut, saling bahu membahu untuk mencapai tujuan kita,” ujarnya.

Sihar juga mengajak agar tidak terjadi pergesekan dengan tim caleg lainnya.

“Kita tetap harus kolaboratif tapi kompetitif, usai Pileg 2019 ini, kita dengan tim lainnya tetap harus bersahabat sebagaimana kita adalah Satu dalam Indonesia,” ujar Sihar Sitorus.

Sihar Sitorus Turut Berbelasungkawa Atas Peristiwa JT-610

Sihar Sitorus Turut Berbelasungkawa Atas Peristiwa JT-610

Peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi, tidak hanya mengundang duka dari keluarga para korban tetapi juga menjadi duka masyarakat Indonesia. Tahun ini, tragedi demi tragedi yang menelan jiwa kerap terjadi di Bumi Pertiwi mulai dari rangkaian peristiwa bencana alam hingga tragedi jatuhnya pesawat.

Peristiwa-peristiwa ini tentunya mengundang simpati dari banyak pihak, salah satunya Sihar Sitorus. Pengusaha yang sedang giat di kegiatan politik ini, terlihat aktif dalam menyampaikan rasa simpatinya atas peristiwa yang sedang hangat di Indonesia khususnya Sumatera Utara. Tak jarang, Sihar juga tak hanya menyampaikan rasa simpatinya lewat ucapan tetapi juga tindakan langsung.

Terkait jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 Sihar menyampaikan rasa belasungkawanya melalui media sosial miliknya beberapa saat setelah berita mengenai pesawat ini diluncurkan. Menurutnya, lewat peristiwa-peristiwa ini kita dapat belajar bagaimana untuk tetap bangkit di tengah kesulitan yang dihadapi.

“Terlalu banyak tragedi korban jiwa beberapa bulan terakhir ini. Kita hanya dapat merenungi mengapa kesedihan ini menimpa kita. Namun, kita tetap percaya bahwa Tuhan memampukan kita untuk keluar dari segala kesulitan dan kesedihan dan muncul sebagai manusia baru yang lebih kuat dan bijaksana,” ujar Sihar Sitorus, Calon Legislatif DPR RI dari Dapil II Sumatera itu.

Sihar berharap, penanganan terhadap korban dapat segera terlaksana dengan baik. Lebih lanjut Sihar menyampaikan untuk bersama-sama dengan keluarga korban saling merangkul dan mendoakan, serta memberi dukungan moril agar mereka selalu dikuatkan. “Demikian pula, kita dukung doa keluarga korban Lion Air JT 610 yang dirundung kemalangan agar mereka beroleh penghiburan dan kekuatan dari Tuhan Yang Maha Pengasih,” tutup Sihar.

 

 

Sihar Sitorus Diarak Naik Becak, Gak Disangka Begini Kata Pendayungnya

Sihar Sitorus Diarak Naik Becak, Gak Disangka Begini Kata Pendayungnya

Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus diarak naik becak saat meresmikan posko Relawan Bang Djarot Bersama Sihar Sitorus, (Badja Bersih) di Jalan Pemasyarakatan, Tanjunggusta, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (25/2/2018)

Pendayung  becak yang membawa Sihar dan Istrinya saat diarak, Ari Simatupang, mengaku diirinya senang bisa membawa pasangan ini, dan berharap Sihar Sitorus bisa terpilih bersama Djarot Saiful Hidayat, dan membawa Sumut lebih hebat lagi.

“Ngak nyangka bisa bawa pak Sihar, kami memang sudah dipilih sejak pagi sama koordinator relawan, cuma yang mana akan ditumpangi, pak Sihar yang memilih. Tadi awal membawa, cukup gugup awalnya. Cuma setelah becaknya jalan, sudah lebih santai,” ujarnya.

Ia bercerita bahwa dia sejak pagi sudah menunggu kedatangan Sihar Sitorus dan rombongan. Ia dan teman-temannya pun sengaja tidak menarik, meski dia belum tahu apakah dia mendapat bayaran atau tidak saat membawa Sihar Sitorus.

“Belum tahu ada bayaranya. Kami ini mau saja, karena pak Sihar Sitorus yang kami jemput. Kalau beliau menang kan kami orang susah juga nanti terbantu. Karena Sihar dan Djarot akan perhatikan rakyat kecil seperti kami ini,” ujarnya.

Meski demikian dia mengutarakan bahwa dia memang butuh uang, untuk diserahkan sama keluarganya. Dia pun berharap mendapat biaya pengganti dia tidak menarik becak selama seharian.

“Kalau ada biayanya bagus juga,  untuk setoran sama istri, cuma saya percaya sama ketua relawannya, dia ngerti kamilah,” ujarnya seraya tertawa.

Sihar Sitorus Hadiri Pernikahan Warga, Pengantinnya Terkejut Dapat Kado Ikan Besar

Sihar Sitorus Hadiri Pernikahan Warga, Pengantinnya Terkejut Dapat Kado Ikan Besar

Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus mengunjungi para nelayan di Desa Bagan Percut, Kabupaten Deliserdang. Sihar mendengarkan berbagai keluhan para nelayan seraya menikmati hasil tangkapan nelayan, Minggu sore (25/2/2018)

Para nelayan menyampaikan keluhan tentang banyaknya sampah yang datang dari Kota Medan sehingga kampung mereka jelek. Kemudian pendangkalan dari sungai-sungai, sehingga mereka susah melakukan aktvitas untuk melaut. Mereka pun meminta Sihar Sitirus yang datang melihat nelayan tersebut, terpanggil untuk memperbaiki.

Seusai berbincang dengan para nelayan, saat Sihar Sitorus hendak pulang, dia pun bertemu dengan nelayan yang menawarkan ikan besar. Sihar Sitorus pun membeli ikan tersebut.

Di perjalanan menuju Medan, Sihar Sitorus berhenti di acara nikahan warga. Dia  turun dari mobilnya, dan memberi selamat kepada pasangan yang menikah tersebut.

Pengantin pun langsung tersenyum melihat kedatangan Sihar Sitorus, namun suasana semakin meriah, mana kala Sihar Sitorus memberi kado ikan besar yang dia beli dari nelayan di Desa Bagan Percut.”Semoga menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera,” ujar Sihar, seraya memberi kadonya.

Pasangan yang melangsungkan pernikahan tersebut mengaku terkejut dengan kedatangan Sihar Sitorus, meski demikian mereka sangat senang. “Senang bisa nikah dihadiri bapak itu. Padahal kami tidak pernah undang bang. Kaget aja mereka datang,” ujar Muhammad Abdi Lubis, pengantin laki-laki.

Pengantin perempuan, Erika pun mengutarakan merasa semakin terkenang dengan kehadiran Sihar Sitorus ketika mendapat kado ikan segar dari Sihar Sitorus.

“Lucunya bapak itu kasih ikan tadi. Senang lah pokonya. Terkenang-kenang pasti ini,” ujarnya, seraya tertawa terbahak-bahak.